TEMPO.CO, Jakarta - Maluku dan Maluku Utara masih harus mewaspadai potensi peningkatan hujan sepekan ke depan. Wilayah ini, menurut prospek cuaca mingguan BMKG periode 27 Agustus-2 September, harus waspada bersama seluruh wilayah di Papua, Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatera bagian utara dan tengah.
Seperti diketahui, banjir bandang baru saja melanda wilayah di Kota Ternate, Maluku Utara. Hujan intensitas tinggi sepanjang beberapa pekan sebelumnya akhirnya menggelontorkan material sisa erupsi dari Puncak Gunung Gamalama pada Minggu pagi buta, 25 Agustus 2024. Sedikitnya 18 warga ditemukan tewas.
Sebagai catatan, Stasiun Meteorologi Pattimura BMKG di Ambon, Maluku, mencatat curah hujan sampai 154 mm sepanjang 22 Agustus lalu, atau tergolong hujan ekstrem. Intensitas hujan tersebut melampaui catatan tertinggi sebelumnya 106 mm dan 148 mm per hari dari Stasiun Meteorologi Maimun Aceh dan Minangkabau Sumatera Barat, masing-masing, pada 18 dan 19 Agustus.
Menurut BMKG, peningkatan potensi hujan sepekan ke depan masih dipengaruhi oleh aktivitas fenomena cuaca global, berupa aktifnya Gelombang Kelvin, Rossby Ekuatorial, dan Madden-Julian Oscillation. Penekanan diberikan kepada fenomena MJO yang diprediksi aktif di wilayah Samudera Hindia (fase 3) menuju wilayah Indonesia (fase 4).
"Fase 3, 4, dan 5 itu di wilayah sekitar Indonesia. Kalau aktif di wilayah tersebut, kemungkinan potensi pertumbuhan awan konvektifnya meningkat," kata prakirawan cuaca BMKG, Nanda Alfuadi, menerangkan merujuk kepada awan-awan hujan.
Sedangkan aktivitas gelombang ekuator Kelvin terprediksi aktif di wilayah Sumatera bagian tengah hingga selatan, Kalimantan, dan Sulawesi. Gelombang atmosfer Rossby diprediksi aktif di wilayah Sumatra bagian selatan, Kalimantan bagian selatan, Sulawesi bagian selatan, Maluku, dan Papua bagian selatan.
"Seluruhnya dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan di wilayah-wilayah tersebut," bunyi prospek cuaca mingguan terkini dari BMKG itu.
Selain itu, masih ada faktor pembentukan daerah pertemuan dan perlambatan angin, serta labilitas atmosfer yang menciptakan kondisi udara labil dan berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan.
Peringatan Dini Cuaca BMKG
Secara umum, berikut peringatan dini cuaca BMKG untuk periode 27 Agustus - 2 September:
- Potensi Hujan sedang - lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Banten, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, Papua Selatan.
- Potensi Angin Kencang:
wilayah Sumatera Utara, Riau, Kep. Riau, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Kalimantan Berat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, Papua Selatan.