Gelombang Tinggi di Perairan Selatan Banten, Nelayan Diimbau Mengenakan Rompi Keselamatan

Reporter

Antara

Editor

Agoeng Wijaya

Minggu, 8 September 2024 18:33 WIB

Gelombang tinggi menghantam pemecah ombak di Dermaga Muara Baru, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter-4 meter pada Selasa (12/3) dan Rabu (13/3) di wilayah perairan Indonesia serta menghimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Lebak Banten mengimbau agar para nelayan mewaspadai tingginya gelombang di perairan selatan Banten dan Samudera Hindia yang mencapai empat meter. Peringatan waspada ini dikeluarkan merujuk laporan terbaru Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memperkirakan gelombang tinggi di wilayah tersebut berkisar antara 2,5 meter hingga empat meter pada Ahad dan Senin, 8-9 September 2024.

Pesisir selatan Banten meliputi Pantai Binuangeun, Tanjung Panto, Suka Hujan, Cibobos, Cihara, Panggarangan, Bayah, Pulomanuk, dan Sawarna. Menurut Ketua Balawista Kabupaten Lebak, Erwin Komarasukma, seorang nelayan yang pencari rumput laut di sekitar Pantai Goa Sangir, kawasan Sawarna, mengalami kecelakaan karena diterjang ombak besar.

"Jadi kami minta nelayan waspada jika melaut agar tidak menimbulkan korban jiwa," kata Erwin seperti dikutip dari Antara pada Ahad, 8 September 2024.

Kepala Bidang Pengelolaan Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Kabupaten Lebak, Rizal Ardiansyah, melontarkan imbauan serupa. Dia meminta nelayan tradisional di wilayahnya agar menggunakan rompi pelampung saat beraktivitas di laut.

Selama ini, menurut Rizal, jumlah nelayan di Kabupaten Lebak sekitar 3.600 orang. Namun hanya sedikit di antara mereka yang menggunakan rompi pelampung.

Advertising
Advertising

Padahal, kecelakaan laut tergolong sering di pesisir selatan Banten. "Penggunaan pakaian pelampung itu sangat bermanfaat untuk menghindari kecelakaan laut," kata Rizal.

Ketua Koperasi Nelayan Bina Muara Sejahtera Binuangeun Kabupaten Lebak, Wading, mengungkapkan para nelayan tradisional tidak pergi ke laut beberapa hari terakhir akibat cuaca buruk yang ditandai gelombang tinggi dan angin kencang. Biasanya, mereka beraktivitas di laut menggunakan perahu tangkapan dengan mesin motor tempel. "Semua nelayan yang tidak melaut itu anggota koperasi dan kini mereka usaha lain untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga," kata Wading.

Pilihan Editor: Kisah Mahasiswa Berprestasi di Unair yang Pernah 17 Kali Gagal Tembus Fakultas Kedokteran

Berita terkait

Prakiraan Cuaca BMKG: Bibit Siklon 98W Picu Hujan dan Gelombang 4 Meter

1 jam lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Bibit Siklon 98W Picu Hujan dan Gelombang 4 Meter

Dalam 12-24 jam ke depan bibit Siklon Tropis 98W berpeluang tinggi menjadi siklon tropis dan bergerak ke arah barat.

Baca Selengkapnya

Ada Puluhan Gempa Susulan di Bandung, Ratusan Rumah Rusak Hingga Garut

2 jam lalu

Ada Puluhan Gempa Susulan di Bandung, Ratusan Rumah Rusak Hingga Garut

Hingga Rabu sore pukul 15.35 WIB, gempa susulan sudah terjadi sebanyak 24 kali.

Baca Selengkapnya

Dosen ITB Sangsi Ledakan Pager di Lebanon dari Baterai dan Gempa Bandung Raya Runtuhkan Bangunan di Top 3 Tekno

3 jam lalu

Dosen ITB Sangsi Ledakan Pager di Lebanon dari Baterai dan Gempa Bandung Raya Runtuhkan Bangunan di Top 3 Tekno

Topik tentang dosen ITB Adi Indrayanto sangsi baterai sebagai penyebab ledakan massal pager di Lebanon menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sampaikan Pamit: Tinggal Menghitung Hari, Maaf atas Kekurangan Selama Menjabat

14 jam lalu

Ma'ruf Amin Sampaikan Pamit: Tinggal Menghitung Hari, Maaf atas Kekurangan Selama Menjabat

Menjelang berakhirnya masa jabatan, Wapres Ma'ruf Amin menyampaikan salam perpisahan dan memohon maaf atas segala kekurangannya selama menjabat.

Baca Selengkapnya

Gempa M4,9 Sebabkan 81 Orang di Bandung dan 1 Orang di Garut Terluka, Merusak Total 700 Rumah

15 jam lalu

Gempa M4,9 Sebabkan 81 Orang di Bandung dan 1 Orang di Garut Terluka, Merusak Total 700 Rumah

BMKG mencatat tiga gempa masih bisa dirasakan di wilayah Kabupaten Bandung dan Garut pasca-gempa M4,9 pada pukul 09.41 WIB.

Baca Selengkapnya

Gempa Guncang Bandung Raya, BNPB: Waspadai Bangunan Runtuh

20 jam lalu

Gempa Guncang Bandung Raya, BNPB: Waspadai Bangunan Runtuh

Gempa membuat sebagian besar masyarakat panik lantaran guncangannya dirasakan cukup kuat dalam durasi 3-5 detik.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5 di Bandung, Ini Penjelasan Badan Geologi

20 jam lalu

Gempa Magnitudo 5 di Bandung, Ini Penjelasan Badan Geologi

Berdasarkan lokasi pusat gempa, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG dan GFZ Jerman, kejadian gempa diakibatkan oleh aktivitas sesar

Baca Selengkapnya

Catatan Peristiwa Gempa Merusak Sebelumnya dari Sesar Garut Selatan

21 jam lalu

Catatan Peristiwa Gempa Merusak Sebelumnya dari Sesar Garut Selatan

Gempa terkini dikoreksi dari info sebelumnya M5,0. Pernyataan semacam 'kerasa banget' atau 'lumayan kenceng' diungkap warganet di akun X BMKG.

Baca Selengkapnya

Info Terkini Gempa M4,9 Guncang Kabupaten Bandung, BMKG Catat Lima Aktivitas Susulan

23 jam lalu

Info Terkini Gempa M4,9 Guncang Kabupaten Bandung, BMKG Catat Lima Aktivitas Susulan

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Garsela.

Baca Selengkapnya

BMKG Perkirakan Jakarta Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

1 hari lalu

BMKG Perkirakan Jakarta Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

Pada pagi hari, seluruh wilayah Jakarta mengalami cuaca cerah berawan, kecuali wilayah Kepulauan Seribu yang mengalami berawan.

Baca Selengkapnya