BMKG: Gempa Bermagnitudo 4,1 Guncang Sukabumi dan Sekitarnya, Akibat Aktivitas Sesar Dasar Laut

Senin, 16 September 2024 10:38 WIB

Ilustrasi BMKG dan gempa bumi. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa tektonik bermagnitudo 4,1 mengguncang wilayah Sukabumi, Jawa Barat, dan daerah sekitarnya, Senin 16 September 2024, pukul 07.01 WIB. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG), guncangan gempa dirasakan warga di daerah Surade, Ujung Genteng, dan Tegalbuleud.

Skala intensitas gempanya III MMI atau guncangan terasa nyata di dalam rumah seakan ada truk yang berlalu. BMKG menyatakan sejauh ini belum ada laporan kerusakan bangunan sebagai dampak gempa tersebut. Hingga pukul 07.44 WIB nihil aktivitas gempa bumi susulan.

Pusat sumber gempa atau episenter terletak pada koordinat 7,7 derajat Lintang Selatan dan 106,56 derajat Bujur Timur. Lokasi tepatnya berada di laut selatan Samudra Indonesia yang berjarak 79 kilometer arah tenggara dari pusat Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dari kedalaman 27 kilometer.

“Gempa yang terjadi tergolong dangkal akibat aktivitas sesar aktif dasar laut,” kata Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Hartanto lewat keterangan tertulis, Senin 16 September 2024.

Sehari sebelumnya, juga ada gempa bermagnitudo 5,1 di perairan selatan Jawa Barat pada Ahad sore 15 September 2024 pukul 16.54 WIB. Informasi awal BMKG menyebutkan gempa bermagnitudo 5,3. Setelah ada pemutakhiran data menjadi bermagnitudo 5,1. “Sampai pukul 07.25 WIB ada empat gempa susulan,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, Senin 16 September 2024.

Advertising
Advertising

Adapun pusat gempa bermagnitudo 5,1 itu berada di laut yang berjarak 94 kilometer arah barat daya dari pusat Kabupaten Sukabumi. Titik koordinatnya yaitu 7,813 derajat Lintang Selatan dan 106,43 derajat Bujur Timur. “Bukan jenis gempa megathrust,” kata Daryono.

Sumber gempa di perairan selatan Jawa Barat itu berkedalaman 65 kilometer atau tergolong menengah. “Gempa akibat adanya deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia atau intra-slab,” kata Daryono. Hasil pemodelan BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

Sementara dari hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust). “Pusat gempanya tidak di bidang kontak antar lempeng, tapi di bawah bidang kontak antar lempeng atau megathrust,” ujarnya.

Guncangan gempa berdampak dan dirasakan warga di daerah Sukabumi, Cireungas, Ujung genteng, dan Nagrak, dengan skala intensitas III MMI. Getaran dirasakan nyata di dalam rumah seakan ada truk yang berlalu.

Getaran lindu juga sampai ke daerah Cimahi, Lembang, Banjaran, sebagian Kabupaten dan Kota Bandung dengan skala intensitas II MMI. Getaran dirasakan oleh beberapa orang dan membuat benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Pilihan Editor: Tim Mahasiswa UGM Kembangkan Perangkat Pemeliharaan Anggrek

Berita terkait

Gempa M5,6 Kejutkan Warga Pantai Morotai, BMKG Sebut Akibat Pergerakan Lempeng Laut Pasifik

6 jam lalu

Gempa M5,6 Kejutkan Warga Pantai Morotai, BMKG Sebut Akibat Pergerakan Lempeng Laut Pasifik

BMKG mendeteksi gempa berkekuatan M5,6 pada Kamis siang, 19 September 2024. Sempat ada satu lindu susulan, namun dipastikan nihil tsunami.

Baca Selengkapnya

BMKG Perkirakan Jakarta Cerah Berawan Sepanjang Hari

11 jam lalu

BMKG Perkirakan Jakarta Cerah Berawan Sepanjang Hari

Pada pagi hari seluruh wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu mengalami cuaca berawan, begitu pula pada siang dan malam hari.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Bibit Siklon 98W Picu Hujan dan Gelombang 4 Meter

13 jam lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Bibit Siklon 98W Picu Hujan dan Gelombang 4 Meter

Dalam 12-24 jam ke depan bibit Siklon Tropis 98W berpeluang tinggi menjadi siklon tropis dan bergerak ke arah barat.

Baca Selengkapnya

Ada Puluhan Gempa Susulan di Bandung, Ratusan Rumah Rusak Hingga Garut

14 jam lalu

Ada Puluhan Gempa Susulan di Bandung, Ratusan Rumah Rusak Hingga Garut

Hingga Rabu sore pukul 15.35 WIB, gempa susulan sudah terjadi sebanyak 24 kali.

Baca Selengkapnya

Dosen ITB Sangsi Ledakan Pager di Lebanon dari Baterai dan Gempa Bandung Raya Runtuhkan Bangunan di Top 3 Tekno

16 jam lalu

Dosen ITB Sangsi Ledakan Pager di Lebanon dari Baterai dan Gempa Bandung Raya Runtuhkan Bangunan di Top 3 Tekno

Topik tentang dosen ITB Adi Indrayanto sangsi baterai sebagai penyebab ledakan massal pager di Lebanon menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Gempa M4,9 Sebabkan 81 Orang di Bandung dan 1 Orang di Garut Terluka, Merusak Total 700 Rumah

1 hari lalu

Gempa M4,9 Sebabkan 81 Orang di Bandung dan 1 Orang di Garut Terluka, Merusak Total 700 Rumah

BMKG mencatat tiga gempa masih bisa dirasakan di wilayah Kabupaten Bandung dan Garut pasca-gempa M4,9 pada pukul 09.41 WIB.

Baca Selengkapnya

Gempa Guncang Bandung Raya, BNPB: Waspadai Bangunan Runtuh

1 hari lalu

Gempa Guncang Bandung Raya, BNPB: Waspadai Bangunan Runtuh

Gempa membuat sebagian besar masyarakat panik lantaran guncangannya dirasakan cukup kuat dalam durasi 3-5 detik.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5 di Bandung, Ini Penjelasan Badan Geologi

1 hari lalu

Gempa Magnitudo 5 di Bandung, Ini Penjelasan Badan Geologi

Berdasarkan lokasi pusat gempa, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG dan GFZ Jerman, kejadian gempa diakibatkan oleh aktivitas sesar

Baca Selengkapnya

Catatan Peristiwa Gempa Merusak Sebelumnya dari Sesar Garut Selatan

1 hari lalu

Catatan Peristiwa Gempa Merusak Sebelumnya dari Sesar Garut Selatan

Gempa terkini dikoreksi dari info sebelumnya M5,0. Pernyataan semacam 'kerasa banget' atau 'lumayan kenceng' diungkap warganet di akun X BMKG.

Baca Selengkapnya

Info Terkini Gempa M4,9 Guncang Kabupaten Bandung, BMKG Catat Lima Aktivitas Susulan

1 hari lalu

Info Terkini Gempa M4,9 Guncang Kabupaten Bandung, BMKG Catat Lima Aktivitas Susulan

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Garsela.

Baca Selengkapnya