Agroforestri Salak di Bali Ditetapkan sebagai Sistem Warisan Pertanian Penting Dunia

Jumat, 20 September 2024 22:41 WIB

Lima strata agroforestri di Karangasem, Bali, berperan penting di daerah tangkapan air dan memberikan manfaat lingkungan berupa air untuk mengairi sawah. Dok FAO/Harriansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Sistem agroforestri yang membudidayakan salak di Bali, Indonesia, masuk daftar Sistem Warisan Pertanian Penting Dunia atau Globally Important Agricultural Heritage Systems (GIAHS). Daftar itu dibuat di bawah program unggulan Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO).

Daftar memuat situs-situs pilihan yang dinilai memiliki kepentingan global, menunjukkan keamanan pangan dan mata pencaharian, keanekaragaman hayati pertanian, sistem pengetahuan dan praktik berkelanjutan, nilai-nilai sosial dan warisan budaya, serta lanskap yang luar biasa.

Banyak dari situs yang ditetapkan Sistem Warisan Pertanian Penting Dunia ini menampilkan praktik-praktik terbaik untuk meningkatkan ketahanan sistem pangan terhadap perubahan iklim dan untuk keanekaragaman hayati serta ekosistem yang berkelanjutan.

Sistem agroforestri yang membudidayakan salak di Bali, Indonesia, mengisi daftar terbaru bersama sistem budidaya kolam ikan karper di Austria dan Sistem Agroforestri Kakao di Sao Tome dan Principe--negara di Afrika Tengah. Ketiganya secara resmi ditetapkan dalam pertemuan Kelompok Penasehat Ilmiah GIAHS pada Kamis, 19 September 2024.

Bagi Indonesia dan Sao Tome-Principe, penetapan ini adalah yang pertama kalinya. Sedang untuk Austria, ini adalah yang kedua. Dengan tambahan terbaru ini dalam daftar sistem warisan pertanian global, jaringan warisan pertanian dunia FAO kini terdiri dari 89 sistem di 28 negara di seluruh dunia.

Penilaian untuk Agroforestri Salak di Karangasem, Bali

Advertising
Advertising

Sistem agroforestri di Karangasem — wilayah terkering di pulau Bali — mengintegrasikan budidaya buah salak dengan beragam tanaman. Sistem ini dikembangkan oleh masyarakat adat Bali menggunakan sistem subak tradisional dalam pengelolaan air.

Petani perempuan sedang mengumpulkan buah salak selama panen di perkebunan di Karangasem, Bali. Dok. FAO/Harriansyah

Pengembangan itu dinilai telah meningkatkan keanekaragaman hayati pertanian, mempertahankan topografi yang ada, membantu mencegah erosi, menghemat air, menyerap karbon, dan mendukung keamanan pangan, sekaligus menjaga warisan budaya dan mata pencaharian lokal. Sistem juga berkembang menjadi kawasan tangkapan air penting dan menyediakan pasokan air untuk hampir seribu hektare sawah dan keperluan lain bagi 10 desa di sepanjang Sungai Buhu.

Setiap bagian dari pohon salak dimanfaatkan, menjadikannya tanaman tanpa limbah. Praktik ini meningkatkan keberlanjutan dan efisiensi sumber daya. Adapun integrasikan budidaya salak dengan berbagai tanaman lain, termasuk mangga, pisang, dan tanaman obat, dianggap menciptakan lanskap pertanian yang kaya dan beragam.

Berakar pada filosofi tradisional Bali seperti "Tri Hita Karana" dan "Tri Mandala," sistem ini mencerminkan hubungan harmonis antara manusia, alam, dan spiritualitas yang juga telah terdaftar sebagai Lanskap Budaya UNESCO.

Pilihan Editor: KKP Datangkan Ahli dari Vietnam untuk Latih Besarkan Benih Lobster

Berita terkait

Jimbaran Convention Center Jadi Tempat Pertemuan Berstandar Internasional

3 jam lalu

Jimbaran Convention Center Jadi Tempat Pertemuan Berstandar Internasional

Sejak dibuka pada 2022, JCC telah menjadi tuan rumah berbagai acara internasional bergengsi.

Baca Selengkapnya

Agroforestri Salak Indonesia Menerima Pengakuan Sistem Warisan Pertanian GIAHS dari FAO

15 jam lalu

Agroforestri Salak Indonesia Menerima Pengakuan Sistem Warisan Pertanian GIAHS dari FAO

Budidaya salak di Bali dengan sistem budidaya kolam ikan karper di Austria dan sistem agroforestri Kakao di Sao Tome dan Principe dapat penghargaan.

Baca Selengkapnya

Hakim Vonis Bebas Nyoman Sukena, Kronologi Kasus Landak Jawa

1 hari lalu

Hakim Vonis Bebas Nyoman Sukena, Kronologi Kasus Landak Jawa

Majelis Hakim PN Denpasar vonis bebas I Nyoman Sukena dalam kasus pelihara landak Jawa. Berikut kronologi kasusnya?

Baca Selengkapnya

Hakim Vonis Bebas Nyoman Sukena Pemelihara Landak Jawa dan Pulihkan Martabatnya

1 hari lalu

Hakim Vonis Bebas Nyoman Sukena Pemelihara Landak Jawa dan Pulihkan Martabatnya

Nyoman Sukena, pemelihara empat ekor Landak Jawa, divonis bebas setelah didakwa melanggar UU tentang Konservasi

Baca Selengkapnya

4 Destinasi Wisata di Arab Saudi, dari Kota Tua hingga Laut Merah

1 hari lalu

4 Destinasi Wisata di Arab Saudi, dari Kota Tua hingga Laut Merah

Wisatawan bisa menjelajahi lorong-lorong kuno, menyeruput kopi Arab asli, atau menyelami petualangan bawah laut di Laut Merah di Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Sepakati Kerja Sama Strategis di Bali International Air Show 2024, Apa Saja?

1 hari lalu

Garuda Indonesia Sepakati Kerja Sama Strategis di Bali International Air Show 2024, Apa Saja?

Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan kesempatan Indonesia menjadi tuan rumah harus dimanfaatkan dengan optimal.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Lift di Pantai Kelingking Nusa Penida jadi Kontroversi, Wisatawan Khawatir Keindahannya Rusak

1 hari lalu

Pembangunan Lift di Pantai Kelingking Nusa Penida jadi Kontroversi, Wisatawan Khawatir Keindahannya Rusak

Daya tarik utama Pantai Kelingking tidak hanya terletak pada pemandangannya, tetapi juga perjalanan menuju pantai yang penuh tantangan.

Baca Selengkapnya

Han Hyo Joo Syuting Drama Baru di Bali, Dapat Nasi Tumpeng

2 hari lalu

Han Hyo Joo Syuting Drama Baru di Bali, Dapat Nasi Tumpeng

Aktris Korea Selatan Han Hyo Joo diketahui sedang berada di Bali untuk syuting drama baru dan membagikan foto nasi tumpeng yang didapatnya.

Baca Selengkapnya

Kedatangan WNA ke Bali Tahun Ini Meningkat 22,6 Persen

2 hari lalu

Kedatangan WNA ke Bali Tahun Ini Meningkat 22,6 Persen

Selain karena tingginya daya tarik Bali di mata internasional, kemudahan pengajuan visa melalui platform online evisa.imigrasi.go.id juga menjadi salah satu faktor yang berkontribusi terhadap tren peningkatan kedatangan WNA.

Baca Selengkapnya

Museum Nasional Akan Dibuka Kembali Bulan Depan, Janjikan Reimajinasi Pasca-Kebakaran

2 hari lalu

Museum Nasional Akan Dibuka Kembali Bulan Depan, Janjikan Reimajinasi Pasca-Kebakaran

Revitalisasi Museum Nasional Indonesia pasca-kebakaran libatkan pendampingan dari UNESCO dan ahli internasional.

Baca Selengkapnya