Evaluasi Lanskap AI di Indonesia, Ini 3 Temuan dan 3 Rekomendasi dari UNESCO

Sabtu, 5 Oktober 2024 13:58 WIB

Ilustrasi kecerdasan buatan atau AI. Dok. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat ada tiga area penting untuk kesiapan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di Indonesia. Tiga hal itu disampaikan dalam Indonesia AI Readiness Assessment Report atau Laporan Penilaian Kesiapan AI Indonesia.

Direktur dan Perwakilan Kantor Regional UNESCO di Jakarta, Maki Katsuno-Hayashikawa, mengatakan laporan ini menandai momen penting keberadaan AI di Indonesia. “Dengan mengadopsi praktik AI yang bertanggung jawab, Indonesia sedang mempersiapkan masa depan dimana teknologi dapat membawa manfaat bagi seluruh masyarakat," kata Maki dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 4 Oktober 2024.

Dia mengklaim laporan disusun secara inklusif, serta melibatkan lebih dari 500 peserta dari kalangan pemerintah, akademisi, masyarakat sipil, dan sektor swasta di lima wilayah di Indonesia, dari Aceh hingga Bali. Pelibatan peserta melalui lokakarya konsultasi kebijakan dengan berbagai perspektif yang memberi wawasan tentang penerapan AI secara beretika dan bertanggung jawab bagi seluruh lapisan masyarakat.

Dalam keterangan yang sama, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mengatakan kalau saat ini Indonesia berada di persimpangan penting dalam transformasi digital. Laporan penilaian kesiapan AI ini, disebutnya, memberikan wawasan mendalam soal kesiapan Indonesia di berbagai dimensi.

Selain juga memberi peluang baru untuk memberdayakan masyarakat dan ekonomi digital. "Dengan kolaborasi lintas sektor dan kebijakan yang tepat, AI dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan bagi Indonesia," ucap Nezar.

Advertising
Advertising

Laporan dari UNESCO dan Kominfo mengevaluasi lanskap AI di Indonesia berdasarkan lima dimensi, yaitu hukum atau regulasi, sosial-budaya, ekonomi, ilmiah dan pendidikan, serta teknis atau infrastruktur. Temuan utama dan rekomendasi dari laporan ini memberi gambaran menyeluruh tentang kesiapan Indonesia dalam mengadopsi AI dan langkah-langkah strategis yang dapat diambil untuk memastikan manfaat AI dirasakan bagi seluruh masyarakat.

Hasilnya ada tiga temuan utama yang mengidentifikasi area penting, yaitu

1. Dampak Ekonomi dan Sosial Budaya
Salah satu isu mendesaknya adalah pergeseran tenaga kerja. Ada perbedaan perspektif, masyarakat pedesaan fokus terhadap dampak AI bagi ketersediaan lapangan kerja, sedangkan masyarakat perkotaan menekankan adopsi AI yang bertanggungjawab.

2. Risiko AI
Meskipun Indonesia memiliki keberagaman suku bangsa yang luas, tapi kesenjangan dalam akses informasi memperkuat potensi bias dan kesadaran terkait diskriminasi. Sehingga pentingnya peningkatan literasi publik tentang AI.

3. Pendanaan penelitian
Penelitian bidang AI di Indonesia masih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Keadaan ini turut mempengaruhi kesenjangan dalam perkembangan lanskap AI di Indonesia.

Kemudian ada tiga rekomendasi yang diberikan untuk dapat diambil pemerintah,

1. Pengaturan regulasi
Pengembangan regulasi yang memastikan tata kelola AI yang beretika dan bertanggungjawab, dengan tolok ukur pada rekomendasi global dan mengacu pada Surat Edaran Etika AI yang saat ini ada.

2. Kerangka kelembagaan
Pembentukan Badan Nasional Kecerdasan Artifisial (AI) untuk memperkuat koordinasi dan memastikan kesesuaian lintas pemangku kepentingan soal kebijakan AI, dan penetapan standar AI yang beretika dan bertanggung jawab. Entitas itu harus mampu memfasilitasi kolaborasi lintas sektor, yaitu pemerintah, sektor swasta, akademisi dan masyarakat sipil, untuk memastikan investasi yang berkelanjutan dan pengembangan regulasi yang inklusif.

3. Pengembangan kapasitas
Kesetaraan akses untuk pendidikan, infrastruktur AI, dan sumber daya, utamanya bagi peneliti dan start-up di luar pulau Jawa.

Pilihan Editor: Gempa Sesar Cugenang Kembali Menggoyang Cianjur

Berita terkait

Microsoft Tambahkan 5 Fitur Baru Berbasis AI ke Windows 11, Ada Click to Do

1 hari lalu

Microsoft Tambahkan 5 Fitur Baru Berbasis AI ke Windows 11, Ada Click to Do

Microsoft mengumumkan sederet inovasi fitur baru berbasis AI yang akan diintegrasikan ke dalam Windows 11 dan Copilot+ PC.

Baca Selengkapnya

Dosen Itera Kembangkan Teleskop Robotik Berbasis AI untuk Identifikasi Hilal

2 hari lalu

Dosen Itera Kembangkan Teleskop Robotik Berbasis AI untuk Identifikasi Hilal

Profesor riset astronomi dan astrofisika dari BRIN mengatakan teleskop robotik berbasis AI ini masih harus terus belajar dan melewati diskusi panjang.

Baca Selengkapnya

Microsoft Perluas Kemampuan Asisten AI Copilot dengan Fitur-fitur Baru

2 hari lalu

Microsoft Perluas Kemampuan Asisten AI Copilot dengan Fitur-fitur Baru

itur-fitur terbaru ini bertujuan untuk membuat Copilot lebih cerdas, lebih personal, dan lebih mudah diakses bagi pengguna.

Baca Selengkapnya

Hari Batik Nasional, 5 Tips Merawat Baju Batik Agar Awet dan Tetap Indah

2 hari lalu

Hari Batik Nasional, 5 Tips Merawat Baju Batik Agar Awet dan Tetap Indah

Di Hari Batik Nasional, perlu disimak cara merawat dengan buah lerak. Sejak dulu buah ini telah dipakai oleh masyarakat untuk mencuci kain batik

Baca Selengkapnya

Dapat Pendanaan Google, EduFarmers akan Perkuat Koperasi, dan Chatbot AI untuk Petani

2 hari lalu

Dapat Pendanaan Google, EduFarmers akan Perkuat Koperasi, dan Chatbot AI untuk Petani

Edu Farmers mendapat pendanaan US$ 2 juta dari Google. Programnya mulai dari penanganan stunting hingga Chatbot AI untuk petani.

Baca Selengkapnya

UNICEF dan UNESCO Apresiasi Penggunaan Teknologi dalam Merdeka Belajar

2 hari lalu

UNICEF dan UNESCO Apresiasi Penggunaan Teknologi dalam Merdeka Belajar

Transformasi pendidikan berbasis teknologi dalam program Merdeka Belajar diapresiasi oleh delegasi UNICEF dan UNESCO dalam acara Gateways Study Visit.

Baca Selengkapnya

Hari Batik Nasional: Daftar Tokoh Dunia yang Mengenakan Batik, Nelson Mandela sampai Suga BTS

2 hari lalu

Hari Batik Nasional: Daftar Tokoh Dunia yang Mengenakan Batik, Nelson Mandela sampai Suga BTS

Batik memiliki peringatan khusus dalam Hari Batik Nasional yang juga menarik minat tokoh dunia untuk mengenakannya.

Baca Selengkapnya

Menelisik Sejarah Penetapan Hari Batik Nasional Tiap 2 Oktober

2 hari lalu

Menelisik Sejarah Penetapan Hari Batik Nasional Tiap 2 Oktober

Hari Batik Nasional berawal dari pengakuan UNESCO yang diumumkan pada 2 Oktober 2009, saat batik diakui sebagai Warisan Budaya Nonbendawi.

Baca Selengkapnya

Google.org Beri Pendanaan Rp 106 Miliar, Termasuk untuk Edukasi Petani dengan Informasi Bertenaga AI

3 hari lalu

Google.org Beri Pendanaan Rp 106 Miliar, Termasuk untuk Edukasi Petani dengan Informasi Bertenaga AI

Google.org memberikan pendanaan US$ 7 juta atau setara Rp 106 miliar kepada dua organisasi untuk mendukung pemanfaatan ekonomi dengan AI.

Baca Selengkapnya

Hari Batik Nasional: Ditetapkan oleh SBY hingga Pesan Jokowi

3 hari lalu

Hari Batik Nasional: Ditetapkan oleh SBY hingga Pesan Jokowi

Hari Batik Nasional pada hari ini 2 Oktober bersamaan ditetapkannya Batik sebagai Intangible Cultural Heritage of Humanity oleh Unesco 2 Oktober 2009.

Baca Selengkapnya