Studi: Kendaraan Berat Penyumbang Terbesar Emisi Partikulat Sektor Transportasi Jakarta

Reporter

M. Faiz Zaki

Editor

Erwin Prima

Sabtu, 12 Oktober 2024 11:08 WIB

Truk tiga sumbu. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merilis laporan terbaru yang mengungkapkan hasil pemetaan sumber emisi di sektor transportasi. Hasil riset menyatakan kendaraan berat menyumbang paling banyak emisi partikulat.

“Kendaraan berat, terutama truk, adalah penyumbang terbesar emisi partikulat (PM10, PM 2.5, dan karbon hitam), NOx (nitrogen oxida), dan SO2 (sulfur dioksida), sementara sepeda motor lebih banyak menyumbang emisi CO (karbon monoksida) dan senyawa organik volatil non-metana (NMVOC),” dikutip dari laporan studi, Jumat, 11 Oktober 2024.

Studi ini juga menganalisis dampak dari berbagai skenario langkah pengendalian polusi di Provinsi Jakarta yang mencakup lima wilayah administrasi. Skenario langkah pengendalian di antaranya penerapan standar bahan bakar Euro IV, adopsi kendaraan listrik, dan penggunaan filter partikel diesel (DPF).

Menurut studi itu, penerapan standar bahan bakar Euro IV diproyeksikan bisa menurunkan emisi polutan seperti PM10 dan PM2.5 hingga 70 persen pada tahun 2030. “Penurunan ini akan memberikan kontribusi bagi perbaikan kesehatan masyarakat, khususnya dalam menekan angka penyakit pernapasan dan penyakit kardiovaskular yang seringkali lebih tinggi di kawasan perkotaan,” tulis dalam laporan tersebut.

Studi ini dilakukan oleh World Resources Institute (WRI) Indonesia melalui program USAID Clean Air Catalyst dan dibuat bekerja sama dengan guru besar dari Institut Teknologi Bandung, Puji Lestari, yang juga Co-Principal Investigator United States Agency for International Development (USAID) Clean Air Catalyst (CAC). Laporannya didukung oleh United States Agency for International Development (USAID).

Advertising
Advertising

Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Afan Adriansyah Idris, mengatakan kerja sama ini bukti komitmen bersama pemerintah daerah dengan WRI Indonesia.

“Hasil studi yang dihasilkan memberikan informasi mendasar yang sangat diperlukan untuk memahami sumber polusi di Jakarta dan akan menjadi dasar pengembangan kebijakan pengendalian polusi yang tepat sasaran,” kata Afan dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 11 Oktober 2024.

Dia mengatakan Jakarta dengan data ini akan lebih siap dalam menghadapi tantangan perihal polusi udara di masa depan. Afan berharap Jakarta bisa menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan menjaga kualitas lingkungan hidup.

Wakil Direktur Kantor Lingkungan Hidup USAID Indonesia, Ryan Weddle, mengatakan Amerika Serikat bangga mendukung upaya Jakarta untuk mengurangi polusi udara. Studi tentang emisi ini langkah penting dalam mengidentifikasi sumber utama polusi. “Akan membantu kita menemukan solusi saat kita bekerja sama untuk menciptakan Jakarta yang lebih bersih dan sehat,” ucapnya.

Manajer Program Kualitas Udara WRI Indonesia dan Project Manager Clean Air Catalyst, Satya Utama, menuturkan laporan ini penting dalam mendukung kebijakan yang lebih komprehensif untuk pengendalian polusi udara. Hasil studi ini diklaim memberikan gambaran komprehensif mengenai tantangan polusi udara di Jakarta, khususnya sektor transportasi.

“Ini adalah upaya konkret dalam upaya mengurangi emisi, khususnya dari sektor transportasi untuk kualitas udara yang lebih baik,” tuturnya.

Co-Principal Investigator USAID CAC, Puji Lestari, menuturkan pemetaan atau inventarisasi ini membantu memahami sumber utama polusi. “Dan memberi panduan untuk pengembangan strategi yang lebih efektif dalam mengurangi dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat,” katanya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menyatakan langkah-langkah konkret telah dirancang untuk mengurangi polusi Jakarta. Sebagai contoh, ada penambahan stasiun pemantau kualitas udara yang dapat diakses masyarakat secara real-time melalui udara.jakarta.go.id, memperluas uji emisi kendaraan secara berkala, serta meningkatkan pengawasan terhadap industri yang berpotensi mencemari lingkungan.

“Selain itu, kami juga sedang mempersiapkan rencana memperluas kawasan rendah emisi (low emission zone) guna mengurangi tingkat polusi udara secara signifikan,” tuturnya.

Pilihan Editor: BMKG Prakirakan Mayoritas Kota Besar Dilanda Hujan Ringan hingga Lebat, Banjir Rob di Pesisir Jateng

Berita terkait

Jakarta Berpotensi Hujan Ringan pada Siang Hari, Kepulauan Seribu Berawan

7 jam lalu

Jakarta Berpotensi Hujan Ringan pada Siang Hari, Kepulauan Seribu Berawan

Pada pagi hari, seluruh Jakarta, termasuk Kepulauan Seribu, berpotensi mengalami cuaca berawan.

Baca Selengkapnya

Hujan Petir Diprakirakan Melanda Kota Besar dan Studi Menghapus Akun Facebook di Top 3 Tekno

9 jam lalu

Hujan Petir Diprakirakan Melanda Kota Besar dan Studi Menghapus Akun Facebook di Top 3 Tekno

Topik tentang BMKG melaporkan potensi hujan ringan disertai petir di sejumlah kota besar menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Studi: Hapus Facebook Bisa Tingkatkan Kesejahteraan, tapi Mengurangi Pengetahuan Politik

1 hari lalu

Studi: Hapus Facebook Bisa Tingkatkan Kesejahteraan, tapi Mengurangi Pengetahuan Politik

Dalam studi yang dipublikasikan Royal Society Open Science ini, ada plus minus dari pemanfaatan akun media sosial Facebook.

Baca Selengkapnya

Jakarta Berpotensi Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

1 hari lalu

Jakarta Berpotensi Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

Pada pagi hari, seluruh Jakarta berpotensi mengalami cuaca cerah berawan, kecuali Kepulauan Seribu yang berpotensi berawan.

Baca Selengkapnya

Studi: Pejalan Kaki Punya Risiko Celaka yang Tinggi saat Tidak Fokus

2 hari lalu

Studi: Pejalan Kaki Punya Risiko Celaka yang Tinggi saat Tidak Fokus

Studi University of British Columbia menemukan bahwa pejalan kaki punya risiko cidera lebih tinggi saat tidak fokus.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Jakarta Berawan Sepanjang Hari, Jakarta Selatan Berpotensi Hujan Ringan Siang Hari

2 hari lalu

Mayoritas Jakarta Berawan Sepanjang Hari, Jakarta Selatan Berpotensi Hujan Ringan Siang Hari

Pada siang hari, hanya Jakarta Selatan yang berpotensi mengalami hujan ringan.

Baca Selengkapnya

Studi: Trauma Masa Kecil Bisa Sebabkan Rasa Sakit Fisik hingga Depresi di Usia Lanjut

2 hari lalu

Studi: Trauma Masa Kecil Bisa Sebabkan Rasa Sakit Fisik hingga Depresi di Usia Lanjut

Sebuah studi menunjukkan bahwa trauma masa kecil dapat berdampak signifikan pada kesehatan fisik dan mental seperti depresi, di usia lanjut.

Baca Selengkapnya

Rute Indonesia AirAsia Jakarta - Hong Kong Resmi Beroperasi, Dorong Wisatawan Hong Kong ke Indonesia

3 hari lalu

Rute Indonesia AirAsia Jakarta - Hong Kong Resmi Beroperasi, Dorong Wisatawan Hong Kong ke Indonesia

Indonesia AirAsia merupakan salah satu maskapai low cost yang saat ini meramaikan penerbangan yang menghubungkan langsung Indonesia - Hong Kong

Baca Selengkapnya

Sederet Konglomerat Pemilik Mal Mewah di Jakarta

3 hari lalu

Sederet Konglomerat Pemilik Mal Mewah di Jakarta

Inilah pemilik sejumlah mal mewah di Jakarta

Baca Selengkapnya

Pemerintah Siapkan 20 Kota Prioritas untuk Pengembangan Angkutan Massal Berbasis BRT

3 hari lalu

Pemerintah Siapkan 20 Kota Prioritas untuk Pengembangan Angkutan Massal Berbasis BRT

Kementerian PPN/Bappenas berencana menyiapkan 20 kota prioritas untuk pengembangan angkutan massal berbasis jalan atau Bus Rapid Transit (BRT).

Baca Selengkapnya