Pancaroba Berisiko Ganggu Pertanian, BMKG Sumatera Selatan Minta Petani Sesuaikan Pola Tanam

Selasa, 15 Oktober 2024 13:10 WIB

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.

TEMPO.CO, Palembang - Kepala Stasiun Klimatologi Sultan Mahmud Badarudin (SMB) II di Palembang, Siswanto, mengingatkan petani untuk menyesuaikan pola tanam di masa pancaroba atau peralihan kemarau ke musim hujan. Kondisi cuaca di Sumatera Selatan yang belakangan tidak menentu dianggap akan berpengaruh besar terhadap beberapa skema pertanian, seperti hortikultura maupun sistem perkebunan lainnya.

"Hal itu (penyesuaian pola tanam) bisa diketahui melalui sistem kalender tanam,” katanya kepada Tempo, Senin, 14 Oktober 2024.

Menurut Siswanto, kalender tanam biasanya sudah menyediakan informasi cuaca dan iklim yang disesuaikan dengan karakteristik lahan pertanian di daerah masing-masing. Penyesuaian pola tanam juga bisa didampingi oleh para penyuluh pertanian yang ada di setiap kecamatan.

"Perlu juga disesuaikan apakah lahan pertanian tersebut berupa lahan tanah hujan atau lahan yang sudah didukung oleh irigasi yang memadai," tutur dia.

Petani di Sumatera Selatan, kata dia, cenderung menanam sayuran seperti cabai, sawi, dan beberapa lainnya. Mereka sudah terbiasa memakai teknologi untuk memenuhi kebutuhan bibit unggul, pemupukan, pengawasan perilaku hama dan penyakit tanaman, serta untuk memantau cuaca dan iklim setempat.

Advertising
Advertising

Tim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sebagian besar area di Sumatera Selatan akan memasuki usim penghujan pada dasarian atau hitungan 10 hari ketiga Oktober 2024. Musim hujan diprakirakan memuncak pada November-Desember nanti.

Siswanto sempat menyebut Palembang tengah dilanda hujan dan panas dengan intensitas yang tidak menentu. Di tengah pancaroba, ada juga kabut yang muncul di Palembang dan beberapa wilayah di Sumatera Selatan.

BMKG Sumatera Selatan sebelumnya mengungkapkan bahwa kemarau tahun ini tidak separah tahun 2023. Kemarau ekstrem pada tahun lalu akibat El Nino.

“Pada 2024, kita sedikit diuntungkan karena pada Mei hingga Juli ada pasokan air dari uap lautan Indonesia, sehingga masih terjadi hujan di wilayah Sumsel," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Sumsel, Nandang. Dia menambahkan, potensi hujan dan angin kencang bisa terjadi sewaktu-waktu karena terdapat belokan masa udara di wilayah Sumatera Selatan.

Pilihan Editor: Penjelasan Kepala BRIN Ingin Pindahkan Periset dari Daerah Domisili

Berita terkait

BMKG Prakirakan Cuaca Indonesia Berawan Hingga Hujan Lebat Disertai Petir, Waspadai Banjir Rob

7 jam lalu

BMKG Prakirakan Cuaca Indonesia Berawan Hingga Hujan Lebat Disertai Petir, Waspadai Banjir Rob

Di beberapa tempat di wilayah Indonesia masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Baca Selengkapnya

Kenapa Cuaca di Indonesia Panas Sekali? Ini Penjelasan BMKG

7 jam lalu

Kenapa Cuaca di Indonesia Panas Sekali? Ini Penjelasan BMKG

Kenapa cuaca di Indonesia panas sekali? Berikut ini penjelasan lengkap dari BMKG. Salah satu pemicunya adalah adanya peralihan musim.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Hujan Ringan Siang Hingga Malam

9 jam lalu

BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Hujan Ringan Siang Hingga Malam

BMKG memprakirakan Jakarta Timur dan Jakarta Selatan mengalami hujan ringan pada pukul 13.00 hingga 23.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Periset BRIN Diminta Pindah atau Mundur dari ASN dan Hujan Mendominasi Kota-kota Besar di Top 3 Tekno

11 jam lalu

Periset BRIN Diminta Pindah atau Mundur dari ASN dan Hujan Mendominasi Kota-kota Besar di Top 3 Tekno

Topik tentang periset BRIN di daerah diminta pindah ke pusat atau mundur dari ASN menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Hujan Lebat dan Angin Kencang Melanda Sleman, Rumah hingga Baliho Ambruk

17 jam lalu

Hujan Lebat dan Angin Kencang Melanda Sleman, Rumah hingga Baliho Ambruk

BMKG Yogyakarta telah mengeluarkan peringatan dini untuk potensi hujan lebat disertai angin kencang di wilayah Sleman pekan ini.

Baca Selengkapnya

Banjir Parah di Batam Hari Ini, Warga: Kota Elite, Drainase Sulit

18 jam lalu

Banjir Parah di Batam Hari Ini, Warga: Kota Elite, Drainase Sulit

Hujan lebat yang terjadi pada hari ini, Senin 14 Oktober 2024, menyebabkan banjir di berbagai daerah di Kota Batam.

Baca Selengkapnya

Data Suhu Maksimum Harian BMKG Kembali Sentuh Angka 38 Derajat Celsius

19 jam lalu

Data Suhu Maksimum Harian BMKG Kembali Sentuh Angka 38 Derajat Celsius

Suhu maksimum harian yang sampai 38 derajat mengulangi catatan BMKG pada Senin, 7 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG Catat 147 Gempa Melanda Jawa Barat Sepanjang September, Gempa 18 September Berdampak pada 45 Ribu Jiwa

1 hari lalu

BMKG Catat 147 Gempa Melanda Jawa Barat Sepanjang September, Gempa 18 September Berdampak pada 45 Ribu Jiwa

Sebanyak 132 gempa di antaranya atau mayoritas lindu muncul dari kedalaman dangkal, yaitu kurang dari 60 kilometer.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Hujan Mendominasi Kota-kota Besar, Jakarta Berawan Tebal

1 hari lalu

BMKG Prakirakan Hujan Mendominasi Kota-kota Besar, Jakarta Berawan Tebal

Beberapa wilayah Indonesia terdapat daerah konvergensi dan konfluensi yang mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Mayoritas Jakarta Berawan Sepanjang Hari, Hujan Ringan di Selatan dan Timur Siang Hari

1 hari lalu

BMKG Prakirakan Mayoritas Jakarta Berawan Sepanjang Hari, Hujan Ringan di Selatan dan Timur Siang Hari

Pada pagi hari, seluruh wilayah Jakarta termasuk Kepulauan Seribu berpotensi mengalami cuaca berawan.

Baca Selengkapnya