Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

NOAA Peringatkan Dampak Badai Matahari yang Menghantam Bumi

image-gnews
Badai matahari dikabarkan akan menghantam bumi pada akhir tahun 2023? Kenali apa itu badai matahari di artikel ini. Foto: Canva
Badai matahari dikabarkan akan menghantam bumi pada akhir tahun 2023? Kenali apa itu badai matahari di artikel ini. Foto: Canva
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat (NOAA) mengeluarkan peringatan terkait dampak badai matahari yang tiba di Bumi pada Kamis, 10 Oktober 2024. Lontaran massa korona (CME) dari matahari yang menghantam Bumi dengan kecepatan hampir 1,5 juta mil per jam memicu badai geomagnetik dengan tingkat G4 (parah).

Menurut Pusat Prediksi Cuaca Antariksa (SWPC), tingkat badai G4 masih mungkin terjadi, dan ada kemungkinan kecil untuk mencapai tingkat G5 (ekstrem) berdasarkan pengamatan awal dari kekuatan CME. Badai ini berpotensi berdampak signifikan pada infrastruktur penting, seperti komunikasi, jaringan listrik, dan layanan GPS. 

Sistem satelit di orbit rendah serta komunikasi frekuensi tinggi kemungkinan besar akan terganggu. Jaringan listrik, terutama yang sudah melemah akibat Badai Helene dan Milton, juga terancam terkena dampak tambahan. Selain itu, sistem navigasi atau GPS, terutama yang digunakan dalam operasi bantuan bencana, turut berisiko mengalami gangguan.

Lebih lanjut, badai matahari ini bisa mempengaruhi kehidupan sehari-hari dengan cara yang mungkin tidak langsung terlihat. Badai sebesar ini berpotensi mengganggu sinyal radio, jaringan listrik, dan satelit. Meski begitu, perusahaan listrik, operator satelit, dan maskapai penerbangan biasanya telah siap dengan langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi dampaknya. 

Meskipun kebanyakan orang tidak akan merasakan dampak langsung, ada kemungkinan keterlambatan komunikasi atau gangguan GPS. Para ilmuwan di SWPC disebut akan terus memantau situasi dengan cermat, yakni melacak badai matahari menggunakan satelit yang berada sekitar satu juta mil dari Bumi. Namun, dampak pastinya baru akan diketahui saat badai mencapai satelit tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Badai ini diperkirakan akan berlangsung hingga Sabtu, 12 Oktober 2024, sebagaimana dilaporkan Earth.com. SWPC telah memperbarui informasi kepada Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) dan lembaga negara bagian terkait untuk mempersiapkan dampak yang mungkin terjadi.

Badai matahari ini merupakan fenomena yang jarang terjadi, dengan potensi aurora yang dapat terlihat jauh lebih selatan dari lokasi biasanya. Dengan kecepatan partikel yang sangat tinggi, fenomena ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh aktivitas matahari terhadap Bumi kita.

Pilihan Editor: BMKG Prakirakan Mayoritas Kota Besar Dilanda Hujan Ringan hingga Lebat, Banjir Rob di Pesisir Jateng

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gletser Tebal Ditemukan di Qinghai-Xizang Cina, Mengenali Lapisan Es Besar Ini

8 hari lalu

Gletser Perito Moreno. Wikipedia/Martin St-Amant
Gletser Tebal Ditemukan di Qinghai-Xizang Cina, Mengenali Lapisan Es Besar Ini

Tim peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan Cina mengidentifikasi gletser paling tebal di Qinghai-Xizang. Apa itu gletser?


Astronom Temukan Calon Bumi 8 Miliar Tahun Mendatang

10 hari lalu

Ilustrasi Bumi dan bulan yang mengorbit bintang kerdil putih. (Kredit: Giuseppe Parisi/Livescience)
Astronom Temukan Calon Bumi 8 Miliar Tahun Mendatang

Sistem planet yang jauh ini pertama kali diamati oleh para astronom pada tahun 2020.


Asteroid 2024 PT5 Diidentifikasi Akan Mengorbit Bersama Bumi dalam Dua Bulan

15 hari lalu

Rotasi bumi
Asteroid 2024 PT5 Diidentifikasi Akan Mengorbit Bersama Bumi dalam Dua Bulan

Kalangan astronom tengah mengamati asteroid 2024 PT5 berukuran 11 meter yang akan terkena tarikan gravitasi bumi.


Peneliti BRIN Jelaskan Penyebab Bumi Nanti Punya Waktu 25 Jam Sehari

43 hari lalu

Rotasi bumi
Peneliti BRIN Jelaskan Penyebab Bumi Nanti Punya Waktu 25 Jam Sehari

Menurut peneliti BRIN, bumi akan punya waktu 25 jam sehari nanti 180 juta tahun lagi.


Bumi Nanti akan Punya Waktu 25 Jam Sehari, Ini Penjelasan Ilmiahnya

53 hari lalu

Rotasi bumi
Bumi Nanti akan Punya Waktu 25 Jam Sehari, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Para peneliti mengatakan, bumi memiliki 25 jam dalam sehari itu mungkin akan terjadi sekitar 200 juta tahun mendatang.


Rekor, Pengeboran di Atlantik Tembus Mantel Bumi hingga 1,2 Kilometer

56 hari lalu

Sampel batuan dari mantel Bumi seperti yang tampak di bawah mikroskop. newscientist.com
Rekor, Pengeboran di Atlantik Tembus Mantel Bumi hingga 1,2 Kilometer

Tim geolog ciptakan rekor mengebor terdalam ke dalam kerak Bumi


Ahli Astrofisika Menduga Alien Hidup di Awan Planet Venus

26 Juli 2024

Planet Venus.[spaceplace.nasa.gov]
Ahli Astrofisika Menduga Alien Hidup di Awan Planet Venus

Para astrofisikawan mengklaim telah menemukan dua jenis gas di awan Venus yang umumnya digunakan sebagai penanda adanya kehidupan.


Deretan Prediksi Tentang Kiamat di Masa Mendatang

29 Juni 2024

Ilustrasi kiamat 2012. denzomag.com
Deretan Prediksi Tentang Kiamat di Masa Mendatang

Ahli nujum India, Kushal Kumar meramalkan besok, Sabtu, 29 Juni 2024 kiamat. Berikut sederet ramalan hari kiamat dalam beberapa waktu mendatang.


Peramal India Sebut Kiamat Disebabkan Perang Dunia III, Ini Penyebab Kiamat Menurut Sains

29 Juni 2024

Ilustrasi terjadinya kiamat. abcnews.go.com
Peramal India Sebut Kiamat Disebabkan Perang Dunia III, Ini Penyebab Kiamat Menurut Sains

Seorang ahli nujum India meramalkan kiamat akan terjadi, Sabtu, 29 Juni 2024 disebabkan Perang Dunia III. Begini penyebab kiamat menurut sains?


Aurora Borealis akan Muncul Bulan Juni, Catat Waktu dan Destinasi Terbaik Melihatnya

30 Mei 2024

Aurora borealis, juga dikenal sebagai
Aurora Borealis akan Muncul Bulan Juni, Catat Waktu dan Destinasi Terbaik Melihatnya

Aurora borealis sempat muncul pada 10 dan 12 Mei 2024