FKUI Buka Tiga Program Studi Baru, Ada Subspesialis Urologi

Rabu, 16 Oktober 2024 10:33 WIB

Kampus Universitas Indonesia Fakultas Kedokteran(Komunika Online)

TEMPO.CO, Jakarta - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) membuka tiga program studi (prodi) baru untuk jenjang spesialis (Sp1) dan subspesialis (Sp2). Ketiga prodi baru tersebut adalah Program Studi Spesialis Pendidikan Kedokteran Emergensi, Program Studi Subspesialis Jantung dan Pembuluh Darah, serta Program Studi Subspesialis Urologi yang merupakan prodi Sp2 urologi pertama di Indonesia.

Pembukaan tiga prodi baru ini menjadi sebuah terobosan dalam pendidikan kedokteran yang dirancang guna memenuhi kebutuhan pelayanan spesialis dan subspesialistik bagi masyarakat di berbagai daerah di Indonesia. Dibukanya prodi ini juga akan memperluas akses masyarakat, khususnya terhadap layanan kedokteran emergensi, jantung dan pembuluh darah serta urologi yang berkualitas.

Pembukaan prodi spesialis dan subspesialis di FKUI dilatarbelakangi oleh kebutuhan dokter spesialis kedokteran emergensi, dan konsultan dalam bidang jantung dan pembuluh darah serta urologi di berbagai pusat layanan kesehatan di Indonesia.

Dekan FKUI Ari Fahrial Syam mengatakan masih terdapat keterbatasan dalam penanganan kasus-kasus kompleks yang menuntut keahlian dari dokter spesialis dan subspesialis. "Selain itu, diharapkan dengan hadirnya prodi baru ini dapat menambah jumlah dokter spesialis dan subspesialis yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus berkembang," kata Ari melalui siaran pers, Rabu, 16 Oktober 2024.

Menurut Ari, proses pendirian ketiga prodi di FKUI telah melalui berbagai tahapan penting, termasuk akreditasi oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes), sehingga dapat dipastikan bahwa program ini memenuhi standar pendidikan kedokteran spesialis dan subspesialis yang telah ditentukan.

Advertising
Advertising

Ari menyebutkan Prodi Spesialis Pendidikan Kedokteran Emergensi dirancang dengan durasi selama delapan semester. Lulusan dari prodi ini, kata dia, diharapkan dapat menjadi dokter spesialis emergensi yang mampu mengelola layanan emergensi, khususnya resusitasi, baik sebagai klinisi maupun manajerial.

"Mereka juga dapat bekerja di layanan pra-rumah sakit seperti public safety center (PSC), layanan ambulans gawat darurat, layanan rujukan gawat darurat, serta layanan kebencanaan di berbagai instansi, termasuk Dinas Kesehatan, Pusat Krisis Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Badan SAR Nasional (Basarnas)," kata dia.

Sementara Prodi Subspesialis Jantung dan Pembuluh Darah serta Subspesialis Urologi dengan masa studi empat semester dan dibagi menjadi tiga tahapan pendidikan yang komprehensif. Tahap 1 adalah pembekalan di mana peserta program akan mendapatkan materi dasar yang mendukung pemahaman mendalam tentang keilmuan dari masing-masing subspesialisasi.

Tahap II adalah magang, di mana peserta program akan ditempatkan di rumah sakit pendidikan untuk mengikuti pelatihan klinis intensif sesuai peminatan masing-masing. Tahap III adalah mandiri, yang dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta program untuk bekerja secara mandiri dengan bimbingan dalam rangka mempersiapkan diri menjadi konsultan jantung dan pembuluh darah serta konsultan urologi yang kompeten.

Selain mendapatkan pengalaman klinis, menurut Ari, para peserta program juga akan dilibatkan dalam berbagai penelitian. Penelitian-penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan baru dalam bidang spesialisasi dan subspesialisasi, sehingga para peserta program tidak hanya mengikuti perkembangan, tetapi juga berkontribusi dalam kemajuan ilmu pengetahuan di bidangnya masing-masing.

“Alhamdulillah, dengan dibukanya tiga program studi baru ini, FKUI kembali menegaskan posisinya sebagai institusi pendidikan kedokteran terkemuka di Indonesia yang selalu berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan yang bermutu," kata Ari.

Melalui program ini, tambahnya, diharapkan semakin banyak dokter spesialis dan subspesialis yang mampu memberikan pelayanan secara mendalam dan berkualitas, sehingga pelayanan kesehatan di Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi seluruh lapisan Masyarakat. "Dengan demikian, FKUI kembali membuktikan komitmennya dalam menyediakan pendidikan kedokteran yang unggul dan berstandar internasional,” kata dia.

Menurut Ari, lulusan Prodi Spesialis Pendidikan Kedokteran Emergensi, Prodi Subspesialis Jantung dan Pembuluh Darah serta Prodi Subspesialis Urologi FKUI akan memiliki kompetensi unggul dalam bentuk sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai peminatan yang mereka pilih. Para lulusan akan mampu memberikan pelayanan medis spesialis dan subspesialistik dengan kualitas tinggi, berbasis bukti ilmiah, dan sesuai dengan standar internasional.

Selain itu, lulusan juga diharapkan dapat berperan aktif dalam pengembangan keilmuan masing-masing melalui penelitian yang berkualitas serta berkontribusi dalam pengelolaan kasus secara multidisiplin, interdisiplin, dan transdisiplin.

Pendaftaran Program Studi Spesialis Pendidikan Kedokteran Emergensi, Program Studi Subspesialis Jantung dan Pembuluh Darah serta Program Studi Subspesialis Urologi, telah dibuka mulai tanggal 30 September – 27 Oktober 2024. Untuk informasi pendaftaran dan persyaratan program studi, dapat dilihat melalui laman penerimaan.ui.ac.id.

Pilihan Editor: Periset BRIN Diminta Pindah atau Mundur dari ASN dan Hujan Mendominasi Kota-kota Besar di Top 3 Tekno

Berita terkait

Bahlil Sidang Promosi Doktor Siang Ini, Selesaikan S3 Kurang dari 2 Tahun

8 jam lalu

Bahlil Sidang Promosi Doktor Siang Ini, Selesaikan S3 Kurang dari 2 Tahun

Bahlil akan memaparkan disertasi berjudul 'Kebijakan, Kelembagaan, Tata Kelola, Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia.'

Baca Selengkapnya

Jangan Abaikan Rheumatoid Arthritis, Berisiko Komplikasi ke Jantung

23 jam lalu

Jangan Abaikan Rheumatoid Arthritis, Berisiko Komplikasi ke Jantung

Dokter mengatakan radang sendi rheumatoid arthritis yang tak diobati dapat berisiko komplikasi di organ selain sendi, termasuk jantung.

Baca Selengkapnya

Satryo Soemantri Brodjonegoro Turut Diundang sebagai Calon Menteri Prabowo, Siapakah Dia?

1 hari lalu

Satryo Soemantri Brodjonegoro Turut Diundang sebagai Calon Menteri Prabowo, Siapakah Dia?

Satryo Soemantri Brodjonegoro merupakan Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia. Akankah ia menjadi menteri di Kabinet Prabowo?

Baca Selengkapnya

Polisi Umumkan Hasil Penyelidikan Kasus Perundungan PPDS Undip Besok

2 hari lalu

Polisi Umumkan Hasil Penyelidikan Kasus Perundungan PPDS Undip Besok

Penyidik telah memeriksa 43 saksi dalam kasus perundungan mahasiswa PPDS Undip.

Baca Selengkapnya

Waspada Masalah Jantung di Usia Muda, Lakukan Skrining Penyakit Kronis Sedini Mungkin

4 hari lalu

Waspada Masalah Jantung di Usia Muda, Lakukan Skrining Penyakit Kronis Sedini Mungkin

Penyakit jantung tidak hanya menjadi ancaman bagi kelompok usia lanjut, tetapi juga dapat menyerang mereka yang masih muda.

Baca Selengkapnya

Universitas Indonesia Gelar COOLYEAH UI 2024: Membangun Keterampilan di Era Society 5.0

4 hari lalu

Universitas Indonesia Gelar COOLYEAH UI 2024: Membangun Keterampilan di Era Society 5.0

COOLYEAH UI, yang diinisiasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), memiliki misi mulia.

Baca Selengkapnya

Pernah Terinfeksi Covid-19? Peneliti Ingatkan Risiko Lebih Besar Alami Penyakit Jantung dan Stroke

5 hari lalu

Pernah Terinfeksi Covid-19? Peneliti Ingatkan Risiko Lebih Besar Alami Penyakit Jantung dan Stroke

Penelitian mengungkapkan orang yang pernah terinfeksi Covid-19 lebih berisiko mengalami penyakit jantung, stroke, bahkan kematian.

Baca Selengkapnya

THE World University Rankings 2025, UI Pertahankan Posisi 1000 Besar Dunia

5 hari lalu

THE World University Rankings 2025, UI Pertahankan Posisi 1000 Besar Dunia

UI pertahankan posisi di Pemeringkatan THE World University Rankings 2025 yang menggunakan metodologi baru yang dikenal dengan WUR 3.0

Baca Selengkapnya

2 Ilmuwan AS Victor Ambros dan Gary Ruvkun Terima Penghargaan Nobel Kedoteran 2024, Apa Penemuannya?

6 hari lalu

2 Ilmuwan AS Victor Ambros dan Gary Ruvkun Terima Penghargaan Nobel Kedoteran 2024, Apa Penemuannya?

Victor Ambros dan Gary Ruvkun, dianugerahi Penghargaan Nobel Kedokteran 2024. Perikut profil mereka, dan temuannya.

Baca Selengkapnya

UI Perkenalkan Game Edukasi Cinta Lingkungan, Angkat Potensi Wisata Kampung Batik Cibuluh

9 hari lalu

UI Perkenalkan Game Edukasi Cinta Lingkungan, Angkat Potensi Wisata Kampung Batik Cibuluh

Game ini merupakan produk kolaborasi yang dirancang oleh tim dosen dan mahasiswa dari Promed Game Xperience Laboratory UI.

Baca Selengkapnya