Citra Satelit NASA Tampilkan Fenomena Gurun Sahara Menjadi Hijau, Apa Penyebabnya?

Kamis, 17 Oktober 2024 05:50 WIB

Ilustrasi mengendarai unta di Gurun Sahara (Pixabay)

TEMPO.CO, Jakarta - Gurun Sahara, salah satu wilayah terkering di bumi berubah menjadi hijau, karena masuknya hujan lebat menyebabkan tumbuhnya tumbuhan di lanskap yang biasanya tandus.

Dilansir dari abcnews.go.com, citra satelit yang dirilis oleh National Aeronautics and Space Administration atau NASA memperlihatkan area-area tumbuhan mulai muncul di Gurun Sahara setelah siklon ekstratropis membawa hujan lebat ke sebagian besar wilayah Afrika barat laut pada 7 dan 8 September.

Menurut NASA Earth Observatory, kawasan tanpa pepohonan di Maroko, Aljazair, Tunisia, dan Libya, yang biasanya jarang menerima hujan, kini menunjukkan tanda-tanda tumbuhnya vegetasi hijau.

Setiap tahun, antara Juli dan September, curah hujan di wilayah utara khatulistiwa Afrika meningkat akibat musim hujan. Badai seperti ini terjadi ketika udara tropis dari sekitar khatulistiwa bertemu dengan udara panas dan kering dari wilayah utara. Perbatasan ini disebut Zona Konvergensi Intertropis (ITCZ). ITCZ bergerak ke utara khatulistiwa selama musim panas di belahan bumi utara dan ke selatan selama musim panas di belahan bumi selatan.

Perubahan iklim tidak hanya memengaruhi ITCZ, tetapi ITCZ juga berperan dalam memengaruhi iklim. Penghijauan Sahara yang terjadi baru-baru ini mungkin juga berkaitan dengan musim badai Atlantik yang lebih tenang dari biasanya.

Advertising
Advertising

Penyebab Gunung Sahara Menghijau

Dilansir dari cnn.com, fenomena ini ditandai dengan peningkatan cuaca badai yang terjadi ketika udara tropis lembap dari sekitar khatulistiwa bertemu dengan udara panas dan kering dari bagian utara benua.

Zona utama dari cuaca badai ini, yang disebut Zona Konvergensi Intertropis (ITCZ), bergerak ke utara khatulistiwa selama bulan-bulan musim panas di belahan bumi utara dan sebagian besar bergerak ke selatan selama musim panas di belahan bumi selatan.

Namun, sejak pertengahan Juli, zona ini telah bergeser lebih jauh ke utara dari biasanya, memicu badai di Sahara bagian selatan, termasuk wilayah seperti Niger, Chad, Sudan, bahkan hingga Libya utara, menurut data dari NOAA's Climate Prediction Center.

Akibatnya, beberapa bagian Gurun Sahara telah menerima curah hujan dua hingga enam kali lebih banyak dari biasanya. Menurut Karsten Haustein, peneliti iklim dari Universitas Leipzig, ada dua penyebab yang mungkin untuk pergeseran ke utara ini.

"Perubahan dari El Nino ke La Nina telah mempengaruhi seberapa jauh ITCZ bergerak ke utara musim panas ini," kata Haustein. El Nino, pola iklim yang ditandai dengan suhu laut yang lebih hangat di Pasifik khatulistiwa, biasanya menyebabkan kondisi lebih kering di Afrika Barat dan Tengah. Sebaliknya, La Niña yang baru muncul dapat menyebabkan efek yang berlawanan.

"Zona Konvergensi Intertropis, yang menyebabkan penghijauan Afrika, bergerak lebih jauh ke utara seiring dengan pemanasan global," kata Haustein. "Setidaknya itulah yang ditunjukkan oleh sebagian besar model."

Dilansir dari theweek.com, peningkatan terbesar dalam kehijauan tahun ini terlihat di bagian selatan Chad, selatan Sudan, dan Eritrea, sementara sebagian Mali, Nigeria, Chad, Sudan, dan Eritrea mengalami curah hujan yang paling signifikan.

"Yang menarik juga adalah danau-danau yang biasanya kering di Sahara kini terisi air akibat fenomena ini," kata Moshe Armon, dosen senior di Institute of Earth Sciences dan Hebrew University of Jerusalem, dalam rilis Earth Observatory.

SUKMA KANTHI NURANI I THE WEEK I CNN I ABC NEWS

Pilihan Editor: 5 Fakta tentang Gurun Sahara

Berita terkait

WMO Cemaskan Sebagian Bumi yang Banjir Bandang, Sebagian Lain Kekeringan

16 jam lalu

WMO Cemaskan Sebagian Bumi yang Banjir Bandang, Sebagian Lain Kekeringan

Keseimbangan yang ironis antara banjir dan kekeringan telah menjerumuskan banyak negara ke dalam krisis air yang semakin parah.

Baca Selengkapnya

Studi: Eksploitasi dan Perubahan Iklim Tingkatkan Kadar Racun Logam di Laut

1 hari lalu

Studi: Eksploitasi dan Perubahan Iklim Tingkatkan Kadar Racun Logam di Laut

Perubahan iklim dan pencemaran lingkungan meningkatkan kadar racun pada logam di laut. Terdistribusi juga melalui sampah plastik.

Baca Selengkapnya

NASA Luncurkan Pesawat Antariksa untuk Jelajahi Bulan Europa

1 hari lalu

NASA Luncurkan Pesawat Antariksa untuk Jelajahi Bulan Europa

NASA mengirim pesawat antariksa dalam misi menyelidiki bulan Jupiter, Europa, yang dianggap memiliki potensi untuk mendukung kehidupan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Tiga Negara Termasuk Palestina, Totalnya Capai Rp 45 Miliar

2 hari lalu

Indonesia Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Tiga Negara Termasuk Palestina, Totalnya Capai Rp 45 Miliar

Adapun anggaran bantuan kemanusiaan untuk Yaman, Sudan, dan Palestina, dialokasikan dari Dana Siap Pakai milik BNPB.

Baca Selengkapnya

WHO Izinkan Penggunaan Vaksin Cacar Monyet Bavarian Nordic pada Remaja

2 hari lalu

WHO Izinkan Penggunaan Vaksin Cacar Monyet Bavarian Nordic pada Remaja

Usia 12-17 tahun dipertimbangkan sebagai kelompok rentan terpapar penyakit cacar monyet yang memicu kekhawatiran dunia

Baca Selengkapnya

Hurikan Milton Terkuat Ketiga Sepanjang Sejarah Badai Atlantik, Tumbuh Tercepat Kedua

2 hari lalu

Hurikan Milton Terkuat Ketiga Sepanjang Sejarah Badai Atlantik, Tumbuh Tercepat Kedua

Badai yang mendapat kekuatan secepat Hurikan Milton berarti mempersempit waktu masyarakat untuk bersiap menyelamatkan diri.

Baca Selengkapnya

Sukses Tangkap Kembali Roket Starship, SpaceX Torehkan Sejarah Baru

3 hari lalu

Sukses Tangkap Kembali Roket Starship, SpaceX Torehkan Sejarah Baru

Roket Starship SpaceX sukses bermanuver kembali ke menara peluncurannya dibantu lengan capit.

Baca Selengkapnya

Kekuatan Badai Milton yang Hantam Amerika

3 hari lalu

Kekuatan Badai Milton yang Hantam Amerika

Amerika diterjang badai Milton, berdampak pada hampir 2 juta orang. Jadi badai tropis terparah yang pernah menghantam Florida.

Baca Selengkapnya

Selain di Lebanon, Pasukan Perdamaian PBB dari Indonesia Bertugas di Negara Mana Saja?

4 hari lalu

Selain di Lebanon, Pasukan Perdamaian PBB dari Indonesia Bertugas di Negara Mana Saja?

Sejak dulu Indonesia memang rutin mengirim pasukan perdamaian PBB. Di negara konflik mana saja pasukan tersebut pernah ditugaskan?

Baca Selengkapnya

Indonesia Jalin Kerja Sama dengan Negara Asia Pasifik untuk Mitigasi Perubahan Iklim

7 hari lalu

Indonesia Jalin Kerja Sama dengan Negara Asia Pasifik untuk Mitigasi Perubahan Iklim

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mewakili Indonesia dalam pertemuan dengan negara-negara Asia Pasifik mendiskusikan langkah-langkah kolaboratif di tingkat regional guna mempersiapkan tantangan perubahan iklim dengan menhadirkan solusi inovatif lewat pendekatan berbasis laut pada Regional Dialogue on Ocean-Based Climate Action atau OBCA, yang digelar di Bangkok, pada Kamis, 19 September 2024.

Baca Selengkapnya