ITB Luncurkan Program Bantuan Keuangan, Mahasiswa Penerima Tidak Wajib Kerja di Kampus

Rabu, 23 Oktober 2024 07:19 WIB

Ilustrasi kampus ITB (Institut Teknologi Bandung). FOTO/ISTIMEWA

TEMPO.CO, Bandung - Institut Teknologi Bandung (ITB) memperkenalkan program bantuan keuangan atau financial aid ke kalangan internal. Rektor ITB Reini Wirahadikusumah mengatakan bantuan keuangan adalah sesuatu yang didambakan sivitas akademika ITB.

“Bagaimana ITB bisa menyelenggarakan pendidikan tinggi yang terjangkau dengan pendidikan di bidang teknik, sains, dan desain berkualitas internasional, meskipun dengan berbagai kendala yang ada,” katanya lewat keterangan tertulis, Senin, 21 Oktober 2024.

Program bantuan keuangan itu mencakup pendanaan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara, masyarakat, orang tua mahasiswa, dan ITB, dengan harapan ada subsidi silang serta gotong royong untuk menjaga keberlangsungan program bantuan keuangan. “Sistem baru yang diresmikan ini merupakan bagian dari upaya besar ITB dalam menjaga akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan dana,” ujarnya.

Program bantuan keuangan dirancang dengan melibatkan mitra eksternal, seperti lembaga pemerintah, non-pemerintah, maupun lembaga internasional. Kemitraan ini tidak hanya menyediakan sumber pendanaan tambahan, tetapi juga membuka kesempatan magang dan pengalaman kerja bagi mahasiswa ITB. Dalam pengembangannya, ITB terus melakukan survei dan acuan ke berbagai universitas terkemuka di dalam dan luar negeri untuk menciptakan sistem bantuan keuangan yang lebih komprehensif.

Direktur Kemahasiswaan ITB, G. Prasetyo Adhitama, mengatakan program bantuan keuangan merupakan layanan terpadu yang mencakup beasiswa berbasis prestasi dan kebutuhan, hibah, serta program asisten dan kemitraan dengan berbagai pihak eksternal. Program ini dirancang untuk mendukung mahasiswa agar dapat menyelesaikan pendidikannya dengan baik, terlepas dari kondisi finansial mereka. “Financial aid ITB itu aturannya tidak mewajibkan kerja di kampus,” katanya saat dikonfirmasi Tempo, Selasa, 22 Oktober 2024.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, ITB membuat aturan yang kontroversial tentang pemberian beasiswa yang disertai syarat wajib kerja di lingkungan kampus. Keluarga mahasiswa ITB bereaksi dengan aksi penolakan ke Gedung Rektorat pada 26 September 2024. Demontrasi itu dipicu oleh beredarnya tangkapan layar dari surat elektronik di media sosial. Isi dari surat itu adalah pengumuman dari Direktorat Pendidikan ITB ke mahasiswa penerima dan calon penerima pengurangan UKT. “Mahasiswa sekalian, ITB membuat kebijakan kepada seluruh mahasiswa ITB yang menerima beasiswa UKT, yaitu beasiswa dalam bentuk pengurangan UKT, diwajibkan melakukan kerja paruh waktu untuk ITB.”

Pilihan Editor: Cara Mengetahui WhatsApp Disadap serta Dampak Bibit Siklon 96W dan 98B di Top 3 Tekno

Berita terkait

Atasi Stunting dengan Camilan Enak ala Mahasiswa UGM

40 menit lalu

Atasi Stunting dengan Camilan Enak ala Mahasiswa UGM

Sekelompok mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) membuat camilan enak sekaligus bisa menjadi solusi permasalahan stunting.

Baca Selengkapnya

Menteri Satryo Soemantri Jamin Tidak Ada Mahasiswa yang Tidak Bisa Kuliah

1 hari lalu

Menteri Satryo Soemantri Jamin Tidak Ada Mahasiswa yang Tidak Bisa Kuliah

Menteri Satryo Soemantri berkomitmen memastikan tidak ada mahasiswa yang terhambat kuliah hanya karena alasan keuangan.

Baca Selengkapnya

Tekad Mahasiswa UNY Bartolomius Dias dari Pedalaman Kalimantan yang Pernah Kerja Memungut Sampah

1 hari lalu

Tekad Mahasiswa UNY Bartolomius Dias dari Pedalaman Kalimantan yang Pernah Kerja Memungut Sampah

Kerja keras dan perjuangan Bartolomius Dias telah mengantarnya saat ini duduk sebagai mahasiswa berprestasi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Baca Selengkapnya

Dosen Piano di Kampus Swasta Tangerang Diduga Lakukan Pelecehan Seksual Selama Bertahun-tahun

2 hari lalu

Dosen Piano di Kampus Swasta Tangerang Diduga Lakukan Pelecehan Seksual Selama Bertahun-tahun

MS diduga melakukan pelecehan seksual terhadap beberapa mahasiswanya selama bertahun-tahun

Baca Selengkapnya

Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti Masuk Radar Prabowo, Bakal Jadi Menteri atau Wamen?

3 hari lalu

Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti Masuk Radar Prabowo, Bakal Jadi Menteri atau Wamen?

Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti masuk dalam radar Prabowo. Salah seorang penjaga gawang proyek IKN ini jadi menteri atau wamen?

Baca Selengkapnya

Tokoh Aksi 212 Haikal Hassan Termasuk Calon Menteri atau Wamen Prabowo, Ini Rekam Jejaknya

3 hari lalu

Tokoh Aksi 212 Haikal Hassan Termasuk Calon Menteri atau Wamen Prabowo, Ini Rekam Jejaknya

Berikut profil Haikal Hassan, kandidat menteri atau wakil menteri dalam Kabinet Prabowo Subianto. Berikut rekam jejak tokoh aksi 212 ini.

Baca Selengkapnya

Ribuan Orang Serbu Bursa Kerja ITB, Ada yang Langsung Tes dan Wawancara

3 hari lalu

Ribuan Orang Serbu Bursa Kerja ITB, Ada yang Langsung Tes dan Wawancara

Bursa kerja ITB melibatkan 28 perusahaan nasional dan multinasional.

Baca Selengkapnya

Semarak OSKM ITB 2024 Langkah Awal Mahasiswa Baru Menuju Masa Depan Gemilang

5 hari lalu

Semarak OSKM ITB 2024 Langkah Awal Mahasiswa Baru Menuju Masa Depan Gemilang

OSKM ITB 2024 bukan hanya sekadar ajang pengenalan, tetapi juga langkah awal dari perjalanan panjang para calon pemimpin masa depan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa USK Bikin Losion dari Ekstrak Kulit Jeruk dan Gelatin Tuna

5 hari lalu

Mahasiswa USK Bikin Losion dari Ekstrak Kulit Jeruk dan Gelatin Tuna

Inovasi produk losion itu untuk Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan, dan berhasil lolos dapat dana pengembangan Kemdikbudristek.

Baca Selengkapnya

Peneliti ITB Menemukan Air Galon Berbahan Polikarbonat Aman dan Sesuai Regulasi BPOM

5 hari lalu

Peneliti ITB Menemukan Air Galon Berbahan Polikarbonat Aman dan Sesuai Regulasi BPOM

Pakar ITB melakukan uji penelitian terkait keamanan air kemasan galon polikarbonat. Hasil riset tersebut menemukan seluruh sampel air yang diuji aman.

Baca Selengkapnya