Peneliti BRIN Daerah Sebut Konsep Desentralisasi Lokasi Periset Lebih Positif, Ini Alasannya

Jumat, 25 Oktober 2024 12:51 WIB

Logo Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang diluncurkan pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-26 pada Selasa 10 Agustus 2021. ANTARA/HO-Humas BRIN/am. (ANTARA/HO-Humas BRIN)

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang berbasis di daerah, khususnya di Kawasan Kantor Bersama (KKB) Makassar, menolak kebijakan pemindahan mereka ke pusat.

Usai melakukan rapat terkait pemindahan homebase unit kerja, mereka menyampaikan sejumlah alternatif solusi. Pertama, desentralisasi sarana prasarana riset secara bertahap atau memanfaatkan aset dari instansi asal peneliti.

“BRIN perlu mempertimbangkan untuk memperkuat fasilitas riset di daerah, terutama di wilayah pesisir dan perairan yang menjadi pusat/potensial akuakultur di Indonesia,” kata salah satu peneliti BRIN KKB Makassar yang tidak ingin disebut namanya, Kamis, 24 Oktober 2024.

Dia kemudian memberi contoh, yakni mendirikan laboratorium lapangan yang dilengkapi dengan teknologi mutakhir di Sulawesi, Sumatera, atau Kalimantan untuk riset yang lebih lokal dan relevan.

Kedua, kolaborasi riset daerah dan pusat. Misalnya, fasilitas pusat seperti di Cibinong dapat menjadi tempat pengembangan metodologi riset atau koordinasi nasional, sementara laboratorium di daerah difokuskan pada aplikasi riset yang relevan secara lokal. “Ini dapat meningkatkan efisiensi dan relevansi riset,” katanya.

Advertising
Advertising

Ketiga, dukungan infrastruktur digital di KKB atau collaborative working space, dengan pemanfaatan teknologi digital seperti IoT (Internet of Things) dan cloud computing. Teknologi tersebut dapat digunakan untuk mengelola data riset lapangan yang diambil dari berbagai daerah tanpa harus selalu bergantung pada fasilitas di pusat.

Keempat, menggunakan strategi yang lebih terdesentralisasi dan berbasis kebutuhan lokal, agar kegiatan riset akuakultur di Indonesia dapat lebih efektif dan relevan untuk mengatasi berbagai masalah geo-ekologis dan sosial di masing-masing wilayah.

Menurut peneliti BRIN ini, konsep desentralisasi lokasi periset lebih positif dibandingkan sentralisasi lokasi periset di Jakarta. Dia kemudian menjelaskan empat alasannya, yakni mendekatkan periset BRIN ke masyarakat/user, efisiensi anggaran untuk koordinasi dan komunikasi periset BRIN dengan masyarakat/user, kolaborasi yang sudah terjalin dengan lembaga/instansi/pemerintah daerah, serta embangun ekosistem riset yang berbasis lapangan/masyarakat terutama ilmu sosial dan humaniora.

Diketahui, para peneliti ini menolak kebijakan sentralisasi riset yang diumumkan oleh Kepala BRIN Laksana Tri Handoko pada 7 Oktober 2024 lalu. Jika para peneliti di daerah menolak pindah dari domisilinya saat ini, mereka diberi pilihan pindah ke BRIN daerah (pemda) dengan jabatan fungsional tetap sebagai periset, kembali ke kementerian/lembaga asal dengan alih jabatan fungsional selain periset, atau mundur sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

Pilihan Editor: Rektor Unpam Bantah Kampus Sumber Kemacetan, Sebut Faktor-faktor Eksternal

Berita terkait

Penarikan Peneliti BRIN ke Pusat Awal Januari 2025, Periset Daerah Salurkan Aspirasi ke DPR

9 jam lalu

Penarikan Peneliti BRIN ke Pusat Awal Januari 2025, Periset Daerah Salurkan Aspirasi ke DPR

Sejumlah peneliti BRIN di daerah menolak kebijakan sentralisasi riset

Baca Selengkapnya

Periset BRIN Makassar Tolak Sentralisasi Riset, Usulkan Homebase Regional

9 jam lalu

Periset BRIN Makassar Tolak Sentralisasi Riset, Usulkan Homebase Regional

Para peneliti menolak kebijakan sentralisasi riset yang diumumkan Kepala BRIN Laksana Tri Handoko.

Baca Selengkapnya

Dema Justicia FH UGM Merilis Catatan Kritis 10 Tahun Kepemimpinan Jokowi: Rapor Merah Sang Raja Jawa

1 hari lalu

Dema Justicia FH UGM Merilis Catatan Kritis 10 Tahun Kepemimpinan Jokowi: Rapor Merah Sang Raja Jawa

Pada 20 Oktober 2024, saat pelantikan Prabowo-Gibran, Departemen Kajian Strategis dan Kebijakan Dema Justicia FH UGM merilis catatan kritis untuk Presiden Jokowi

Baca Selengkapnya

Sektor Pendidikan Dipegang Tiga Kementerian, Ini Saran BRIN Agar Tidak Ada Tumpang Tindih Kebijakan

2 hari lalu

Sektor Pendidikan Dipegang Tiga Kementerian, Ini Saran BRIN Agar Tidak Ada Tumpang Tindih Kebijakan

Pembagian Kemendikbudristek menjadi tiga kementerian dinilai logis, namun ada tantangannya bila tidak dikelola dengan baik.

Baca Selengkapnya

Solusi Komunikasi Teman Tuli, BRIN Kembangkan Inovasi Sistem Penerjemah Bisindo

3 hari lalu

Solusi Komunikasi Teman Tuli, BRIN Kembangkan Inovasi Sistem Penerjemah Bisindo

Bisindo bertujuan untuk menjembatani kesenjangan komunikasi antara teman tuli dan teman dengar.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Laut Jakarta Makin Mengkhawatirkan, Peneliti BRIN: Perlu Perhatian Cagub dan Cawagub

3 hari lalu

Pencemaran Laut Jakarta Makin Mengkhawatirkan, Peneliti BRIN: Perlu Perhatian Cagub dan Cawagub

Penanganan pencemaran laut Jakarta juga perlu melibatkan dua gubernur dari provinsi tetangga Jakarta.

Baca Selengkapnya

BRIN Ajak Masyarakat Ikut Awasi Karhutla Gambut lewat Aplikasi Simocakap

3 hari lalu

BRIN Ajak Masyarakat Ikut Awasi Karhutla Gambut lewat Aplikasi Simocakap

Aplikasi Simocakap yang dikembangkan di Bengkalis, Riau, juga memuat informasi seputar cuaca dan titik api.

Baca Selengkapnya

Kepala BRIN Optimistis Pemerintahan Baru Perkuat Iptek, Riset, dan Inovasi

5 hari lalu

Kepala BRIN Optimistis Pemerintahan Baru Perkuat Iptek, Riset, dan Inovasi

Kepala BRIN berharap Presiden Prabowo akan memperkuat iptek, riset, dan inovasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bahasa Daerah Terancam Punah, BRIN Kembangkan Model Subtitle Video

5 hari lalu

Bahasa Daerah Terancam Punah, BRIN Kembangkan Model Subtitle Video

BRIN mengembangkan LLM dengan fokus pada subtitle video untuk menyelamatkan bahasa daerah yang terancam punah.

Baca Selengkapnya

Teten Masduki Kritik Kampus: Minim Riset dan Inovasi Teknologi

5 hari lalu

Teten Masduki Kritik Kampus: Minim Riset dan Inovasi Teknologi

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengkritik kampus yang dianggap minim riset dan inovasi teknologi.

Baca Selengkapnya