Unpam, Cagub Jakarta, dan Parade Monster Plastik di Top 3 Tekno
Reporter
TEMPO
Editor
Zacharias Wuragil
Rabu, 30 Oktober 2024 08:26 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Terkini pada Rabu pagi ini, 30 Oktober 2024, masih dipuncaki artikel kumpulan berita terpopuler kemarin. Artikelnya antara lain Universitas Pamulang (Unpam) yang tak berharap menjadi perguruan tinggi negeri atau PTN.
Berita terpopuler kedua pada pagi ini datang dari penilaian Walhi atas kepedulian para calon gubernur Jakarta terhadap problem lingkungan. Walhi membeberkan 6 isu besarnya yang sebagian luput dari pembahasan di debat Pilkada Jakarta.
Parade Monster Plastik di tujuh kota besar di Indonesia oleh Aksi Muda Jaga Iklim (AMJI) 2024 menjadi yang terpopuler ketiga. Pada parade ini, monster raksasa yang terbuat dari sampah plastik diarak di jalan-jalan utama kota sebagai simbol ancaman plastik terhadap lingkungan dan mengingatkan kepada krisis iklim yang sedang terjadi.
Berikut Top 3 Tekno Berita Terkini pada Rabu pagi ini, 30 Oktober 2024, selengkapnya,
1. Unpam Tak Berharap Jadi PTN dan Peringatan Dini BMKG di Top 3 Tekno
Top 3 Tekno Berita Terkini pada Selasa pagi ini, 29 Oktober 2024, dipuncaki artikel yang datang dari kampus Universitas Pamulang (Unpam). Dikenal sebagai Universitas Paling Murah dan kini memiliki 102 ribu mahasiswa, Rektor Unpam menjawab tentang kabar yang menyebut kampus itu akan menjadi PTN.
“Walaupun ada tawaran (menjadi PTN), kami dari pihak Unpam dan yayasan, tidak berniat untuk alih status, paling tidak untuk saat ini,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya di Kampus 2 Unpam di Jalan Raya Puspiptek, Tangerang Selatan, pada 22 Oktober 2024, dan dihubungi kembali pada Senin, 28 Oktober 2024.
Berita prakiraan cuaca dan peringatan dini dari BMKG menyusul di belakangnya. BMKG antara lain menyatakan memantau dua siklon tropis, Trami dan Kong-Rey, di utara wilayah Indonesia yang bisa memicu gelombang tinggi dan hujan di beberapa wilayah. Adapun gelombang tinggi sampai 2,5 meter diperkirakan terjadi di perairan Aceh hingga Papua pada 28-29 Oktober ini.
2. Walhi: Ada 6 Isu Besar Lingkungan Jakarta yang Mendesak, Para Calon Gubernur Hanya Membahas Sebagian
Juru Kampanye Walhi Jakarta, Muhammad Aminullah, mengatakan ada enam isu besar soal lingkungan hidup yang mendesak harus diselesaikan oleh gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta selanjutnya. Namun enam isu tersebut tidak semuanya dibahas oleh para calon yang saat ini berkompetisi dalam pemilihan kepala daerah atau Pilkada 2024.
“Ini yang akan kita jadikan landasan dalam menilai sejauh mana komitmen para calon kepala daerah di Jakarta ke depan,” ujar Aminullah dalam konferensi pers melalui kanal YouTube Pulihkan Jakarta, Senin, 28 Oktober 2024.
Keenam isu besar itu adalah penurunan kualitas lingkungan hidup, krisis iklim dan transisi energi, pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil, pengelolaan sampah, tata ruang dan perebutan ruang, serta hak atas air bersih. Isu-isu tersebut merupakan bagian dari 13 isu yang paling mendesak.
3. Organisasi Lingkungan Gelar Parade Monster Plastik di 7 Kota, Diikuti 65.000 Anak Muda
Dalam rangka menghadapi krisis iklim yang semakin genting, Aksi Muda Jaga Iklim (AMJI) 2024 menggelar Parade Monster Plastik di tujuh kota besar Indonesia, yakni Makassar, Ambon, Jakarta, Pontianak, Sorong, Salatiga, dan Gorontalo. Parade yang dilaksanakan pada 26–28 Oktober ini mengusung kampanye edukasi tentang bahaya sampah plastik sekali pakai.
Pada parade ini, monster raksasa yang terbuat dari sampah plastik diarak di jalan-jalan utama kota sebagai simbol ancaman plastik terhadap lingkungan. “Aksi ini diadakan untuk mengedukasi terkait sampah plastik yang ada di lingkungan sekitar, terutama pada individu yang mengkonsumsi minimal tiga sampah plastik setiap hari,” kata Koordinator Nasional Penjaga Laut, Erwin Falufi Irianti, dalam keterangan tertulis, Senin, 28 Oktober 2024.
Parade Monster Plastik diinisiasi oleh beberapa organisasi lingkungan, seperti Penjaga Laut, EcoDefender, Yayasan EcoNusa, dan Metis di lima kota, serta SMP Stella Maris di Salatiga dan Japesda di Gorontalo. Pembuatan monster plastik melibatkan pemuda dan komunitas lokal yang mengumpulkan puluhan kilogram sampah dari lingkungan sekitar.