Beri Pelatihan Digital Marketing ke Narapidana, Tim Mahasiswa Universitas Brawijaya Raih Emas Pimnas
Reporter
Anwar Siswadi (Kontributor)
Editor
Erwin Prima
Jumat, 1 November 2024 08:13 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tim mahasiswa Universitas Brawijaya meraih medali emas di ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-37 di Universitas Airlangga, Surabaya. Gelar juara itu mereka peroleh dari kategori Presentasi berdasarkan program dan pengalaman melatih narapidana Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Malang dengan keterampilan digital.
“Sebagai solusi atas kebutuhan lembaga pemasyarakatan dalam memperkuat pemasaran produk yang dihasilkan narapidana,” kata ketua tim Ika Saputri Ningsih lewat keterangan tertulis dari Rumah Amal Salman, Bandung, Kamis 31 Oktober 2024. Ika merupakan penerima Beasiswa Perintis dari lembaga amil zakat nasional itu pada 2022.
Program pelatihan yang dinamakan Empowermates itu menggali kebutuhan utama lembaga pemasyarakat, yaitu pendampingan pemasaran hasil kerja para narapidana yang telah menguasai berbagai keterampilan, seperti membatik dan perikanan. Pelatihan melibatkan 25 orang warga binaan yang telah lolos penilaian dan berkelakuan baik.
Menurut Ika, para peserta yang memiliki keterampilan membatik dan perikanan mengalami kendala pemasaran produk akibat stigma negatif masyarakat. Tim merancang tiga materi utama pelatihan, yaitu pengembangan diri, manajemen keuangan, dan pemasaran digital. “Mereka mampu menciptakan konten promosi dan berhasil memasarkan produk mereka secara daring,” katanya.
Seorang peserta pelatihan yang telah bebas dari penjara pada Agustus lalu, mulai merintis bisnis minuman dengan bekal keterampilan digital yang diperoleh selama pelatihan. “Program ini sangat membantu saya untuk bangkit," katanya. Dalam kegiatannya itu, tim mahasiswa didukung pendanaan dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Universitas Brawijaya.
Dari laman Universitas Brawijaya, tim yang diketuai oleh Ika Saputri Ningsih dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis itu beranggotakan Elieva Septia Putri, Mayang Mulya, Muhammad Roihan Barier, dan Muhammad Shalih Fauzan, yang dibimbing oleh dosen Virginia Nur Rahmanti.
Berdasarkan keterangan dari pihak pengelola Lapas Kelas 1 Malang, pelatihan yang telah diberikan kepada narapidana seperti budidaya jamur, membatik, perikanan, dan lain-lain. Sementara materi pelatihan yang dibawa oleh tim mahasiswa Universitas Brawijaya belum pernah diberikan.
Pelatihan pengembangan diri diharapkan mampu meningkatkan rasa percaya diri warga binaan dan menerima diri mereka serta mengevaluasi kesalahan yang telah dilakukan agar tidak mengulanginya lagi. Mereka belajar untuk menetapkan tujuan hidup selepas mereka keluar dari tahanan. Selain menginginkan agar bisa diterima kembali oleh keluarga dan masyarakat, di antara mereka ada yang ingin membuka usaha.
Pilihan Editor: Kisah Calon Guru Besar Unpam 13 Tahun Hidup di Gerobak dan Profil Perancang Maung MV3 Garuda Pindad di Top 3 Tekno