Gunung Fuji Jepang Tanpa Salju Dampak Panas Ekstrem, Terparah dalam 130 Tahun

Reporter

magang_merdeka

Editor

Erwin Prima

Jumat, 1 November 2024 10:14 WIB

Gunung Fuji tanpa salju. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki bulan November, Gunung Fuji di Jepang tak kunjung diselimuti salju. Fenomena ini tercatat sebagai kemunduruan jadwal paling parah selama 130 tahun terakhir, sekaligus memecahkan rekor keterlambatan sebelumnya, yakni tanggal 26 Oktober pada tahun 1955 dan 2016.

Salju di puncak Gunung Fuji biasanya mulai terbentuk pada 2 Oktober. Tahun lalu, salju pertama muncul pada 5 Oktober. Menurut Kantor Meteorologi Lokal Kofu, fenomena ini disebabkan oleh suhu hangat yang terus bertahan di seluruh negeri.

Mengutip artikel yang dimuat Interesting Engineering pada Rabu, 30 Oktober 2024, Petugas Meteorologi Kofu Shinichi Yanagi menyebut, "Suhu tinggi di Jepang terus berlangsung sejak musim panas dan karena hujan, belum ada salju yang turun," katanya.

Jepang tengah mengalami musim panas terpanas tahun ini, dengan suhu rata-rata dari Juni-Agustus mencapai 1,76 derajat Celsius, peningkatan yang melampaui rekor sebelumnya tahun 2010, dengan selisih besar. Dugaan kelompok riset nonprofit yang fokus pada perubahan iklim, Climate Central, suhu panas ini tiga kali lebih mungkin terjadi sebagai akibat dari krisis iklim.

Badan Meteorologi melaporkan bahwa 2024 berpotensi menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat, dengan kenaikan suhu global karena El Niño dan pembakaran bahan bakar fosil, sebagai pemicu utama perubahan iklim. Para ilmuwan mengatakan bahwa suhu global harus dijaga dalam batas 1,5 derajat Celsius di atas level pra-industri untuk menghindari gangguan iklim yang parah.

Advertising
Advertising

Salju musim dingin tahun ini yang mengalami keterlambatan sangat mengkhawatirkan bagi ekonomi lokal Jepang yang mendapatkan manfaat dari aliran turis musim dingin. Terlebih, musim dingin juga dapat memengaruhi sumber daya air, lantaran salju yang mencair sangat penting untuk pertanian dan kebutuhan air lainnya.

Untuk mengatasi beragam tantangan, otoritas Jepang baru-baru ini memberlakukan pajak turis sebesar 2.000 yen (sekitar Rp 187.000) per orang, dengan batas harian pengunjung yang ditetapkan hingga 4.000 pendaki. Pemberlakuan pajak dan pembatasan jumlah pendaki ini merupakan tanggapan atas situasi overturisme di Gunung Fuji.

Banyaknya pengunjung menyebabkan berbagai masalah, seperti sampah, kurangnya fasilitas toilet, dan pendakian tanpa perlengkapan yang memadai yang sering menyebabkan kecelakaan. Melalui penerapan pajak dan pembatasan jumlah pendaki per hari, diharapkan mampu mengelola kerumunan dan melindungi lingkungan gunung warisan UNESCO tersebut.

BAYU MENTARI

Pilihan Editor: BMKG Perkirakan Jakarta dan Sekitarnya Dominan Berawan Tebal, Sore Menjelang Malam Turun Hujan

Berita terkait

Jepang Telepon Menlu Sugiono, Beri Selamat ke Prabowo hingga Bahas Makan Gratis

18 jam lalu

Jepang Telepon Menlu Sugiono, Beri Selamat ke Prabowo hingga Bahas Makan Gratis

Menlu Sugiono ditelepon oleh Menlu Jepang untuk mengucapkan selamat atas pelantikan Prabowo dan makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Uji Coba ICBM Terkuat Sepanjang Masa, Bisa Capai Amerika Serikat

18 jam lalu

Korea Utara Uji Coba ICBM Terkuat Sepanjang Masa, Bisa Capai Amerika Serikat

Menhan Jepang, Jenderal Nakatani, mengatakan rudal ICBM itu terbang lebih tinggi dan lebih lama dibandingkan rudal lain yang pernah diuji Korea Utara

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un: Peluncuran ICBM Peringatan untuk Musuh Korea Utara!

19 jam lalu

Kim Jong Un: Peluncuran ICBM Peringatan untuk Musuh Korea Utara!

Kim Jong Un menegaskan peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) bertujuan menunjukkan "kemauan untuk melawan" dari Pyongyang terhadap para musuh

Baca Selengkapnya

Halloween di Tokyo, Sopir Taksi Ajak Penumpang Masuk ke Dunia Horor

1 hari lalu

Halloween di Tokyo, Sopir Taksi Ajak Penumpang Masuk ke Dunia Horor

Taksi Urban Legend di Tokyo menghadirkan pengalaman horor dengan teknologi 3D dan audio Sony. Penumpang diajak singgah ke lokasi legenda urban.

Baca Selengkapnya

Daftar Negara di Asia Timur dan Ibu Kotanya

2 hari lalu

Daftar Negara di Asia Timur dan Ibu Kotanya

Asia Timur terdiri dari sejumlah negara yang memainkan peran penting dalam bidang ekonomi, politik, dan sosial. Ini daftarnya.

Baca Selengkapnya

Gunung Fuji Belum Bersalju hingga Akhir Oktober, Pertama dalam 130 Tahun

2 hari lalu

Gunung Fuji Belum Bersalju hingga Akhir Oktober, Pertama dalam 130 Tahun

Turunnya salju di Gunung Fuji menjadi tanda musim dingin telah tiba, biasanya awal Oktober.

Baca Selengkapnya

5 Restoran Teppanyaki di Jakarta, Harga Mulai dari Rp30-an Ribu

2 hari lalu

5 Restoran Teppanyaki di Jakarta, Harga Mulai dari Rp30-an Ribu

Koki akan memasak makanan ala teppanyaki langsung di depan tamu menggunakan wajan datar.

Baca Selengkapnya

Jepang Diselimuti Ketidakpastian Usai Pemilu

3 hari lalu

Jepang Diselimuti Ketidakpastian Usai Pemilu

Ketidakpastian kondisi pemerintahan di Jepang telah membuat mata uang yen berada dilevel terendah dalam tiga bulan.

Baca Selengkapnya

Ramen Makin Mahal di Jepang, Soba jadi Pilihan Lebih Hemat

4 hari lalu

Ramen Makin Mahal di Jepang, Soba jadi Pilihan Lebih Hemat

Harga ramen di Jepang melonjak akibat inflasi dan biaya impor, perubahan dari makanan murah menjadi hidangan mahal.

Baca Selengkapnya

Tips Mendapatkan Tiket Pesawat Murah ke Jepang

4 hari lalu

Tips Mendapatkan Tiket Pesawat Murah ke Jepang

Di Jepang, dua musim yang menjadi puncak kunjungan wisata. Kapan waktu terbaik untuk memesan tiket penerbangan ke sana?

Baca Selengkapnya