Nanoteknologi Ternyata Punya Efek Samping

Reporter

Editor

Selasa, 15 September 2009 14:22 WIB

cip nano
TEMPO Interaktif, Jakarta - Teknologi desain dan manipulasi material yang hingga ribuan kali lebih kecil daripada lebar sehelai rambut (nanoteknologi) dianggap sebagai terobosan untuk menciptakan material ringan namun lebih kuat, menarik, bahkan lebih enak.

Saat ini, lebih dari 600 produk melibatkan nanomaterial sudah beredar di pasar. Kebanyakan ada di bidang kesehatan dan kecantikan. Beberapa lainnya juga digunakan untuk terapi medis, bahan aditif makanan dan elektronik.

Masalahnya, semua yang lebih itu belum tentu aman. Beberapa hasil studi menyimpulkan, obyek berukuran nano memiliki efek yang berbeda pada tubuh. Begitu kecilnya, nanopartikel dalam darah juga dikhawatirkan mampu menembus membran otak dan meracuni otak.

Sebuah partikel biasanya dikategorikan nano jika berdiameter 1 sampai 100 nanometer atau sekitar satu per 10 ribu diameter rambut manusia. Ciri lainnya, partikel itu memiliki sifat alami yang tidak dimiliki material tandingannya yang berukuran "normal".

Ciri yang kedua itulah yang dieksplorasi tim dari Duke University di Durham, North Carolina, Amerika Serikat, untuk memastikan ada atau tidaknya efek samping. "Banyak nanopartikel yang diameternya lebih kecil dari 30 nanometer mengalami perubahan drastis dalam struktur kristalin mereka--perubahan yang membuat atom-atom di permukaannya berinteraksi dengan lingkungannya," Profesor Mark Weisner, ketua tim, memaparkan, lewat jurnal Nature of Nanotechnology.

Weisner menjelaskan, beberapa partikel bisa sangat reaktif terhadap zat kimia dalam lingkungan, dan bisa mempengaruhi aktivitas tertentu dalam sel. "Memang sudah ada laporan studi tentang kadar racun nanopartikel yang meningkat seiring dengan ukuran yang semakin nano, tapi masih belum pasti apakah peningkatan itu berbahaya untuk lingkungan atau keselamatan manusia."

Kepala Pusat Dampak Lingkungan dari Nanoteknologi di Duke University itu menekankan pentingnya definisi yang lebih terang tentang nanopartikel, termasuk ancamannya. "Kita harus berbicara dengan bahasa yang sama ketika mengkajinya," katanya.

Reuters | Wuragil

Berita terkait

Peneliti Nanoteknologi Unpad Raih Penghargaan Inovasi Berhadiah Rp 65 Juta

31 Desember 2022

Peneliti Nanoteknologi Unpad Raih Penghargaan Inovasi Berhadiah Rp 65 Juta

Unpad mengumumkan hasil penilaian itu di acara Apresiasi Inovasi di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung.

Baca Selengkapnya

Unpad dan Iran Jalin Kerja Sama Nanoteknologi, Ini Manfaatnya

24 November 2022

Unpad dan Iran Jalin Kerja Sama Nanoteknologi, Ini Manfaatnya

Universitas Padjadjaran (Unpad) menjalin kerja sama dengan Iran Nanotechnology Initiative Council (INIC).

Baca Selengkapnya

V-KOOL Bawa Kaca Film Nonmetal Terbaru di IIMS 2022

3 April 2022

V-KOOL Bawa Kaca Film Nonmetal Terbaru di IIMS 2022

Kaca film V-KOOL V8 New Black Series terdiri VRX 60 dan VRX 15 dengan VLT 58 persen dan 21 persen. Produk edisi terbatas juga ada di IIMS Hybrid 2022.

Baca Selengkapnya

Udara Berkualitas dengan Teknologi Nanoe Panasonic

16 Oktober 2019

Udara Berkualitas dengan Teknologi Nanoe Panasonic

Panasonic menawarkan solusi dengan sejumlah produk berteknologi Nanoe yang dapat meningkatkan kualitas kebersihan udara.

Baca Selengkapnya

Ini Bubur Kayu Sekuat Baja, Material Masa Depan  

24 Mei 2016

Ini Bubur Kayu Sekuat Baja, Material Masa Depan  

Material hasil olahan bubur kayu yang dimaksud adalah nanocrystalline cellulose (NCC).

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Jepang Bikin E-Skin, Bikin Manusia Bak Ponsel Pintar  

20 April 2016

Ilmuwan Jepang Bikin E-Skin, Bikin Manusia Bak Ponsel Pintar  

Dengan menempatkan kulit tipis elektronik pada tubuh, Anda dapat memantau detak jantung serta kesehatan umum Anda.

Baca Selengkapnya

Anda Tak Mau Hamil? Tinggal Klik Chip Ini  

25 Januari 2016

Anda Tak Mau Hamil? Tinggal Klik Chip Ini  

Ada alat pencegah kehamilan alias kontrasepsi berbentuk microchip. Bagaimana cara kerjanya?

Baca Selengkapnya

TERUNGKAP: Jubah Menghilang di Harry Potter Benar Adanya

18 Desember 2015

TERUNGKAP: Jubah Menghilang di Harry Potter Benar Adanya

Jubah menghilang ini berukuran nanometer dan berbahan mikroskopis tipis.

Baca Selengkapnya

Hemat Energi, Material Super-Tipis Ini Bisa Bikin Sejuk  

20 Oktober 2015

Hemat Energi, Material Super-Tipis Ini Bisa Bikin Sejuk  

Sejenis material supertipis baru sanggup menyejukkan bangunan tanpa memerlukan listrik.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kembangkan Sendiri Alat Nanoteknologi  

3 Oktober 2013

Indonesia Kembangkan Sendiri Alat Nanoteknologi  

Beberapa alat nanoteknologi sudah dibuat sendiri oleh peneliti nano Indonesia, bahkan dijual ke negara lain.

Baca Selengkapnya