TEMPO Interaktif, Jakarta -Ini selalu menjadi pilihan sulit bagi seorang ibu yang harus bekerja dan meninggalkan bayi atau anaknya yang masih kecil di rumah. Si ibu akan semakin susah karena, begitu ia memilih bekerja, anak-anaknya bisa dipastikan bakal tumbuh kalah aktif dan, parahnya, bakal lebih dekat pula dengan menu makanan dan kebiasaan yang tidak sehat ketimbang anak-anak lainnya yang "diasuh" 24 jam sehari oleh ibunya.
Tidak semua, pasti, menerima pernyataan di atas, tapi Institute of Child Health di Inggris merumuskan kesimpulan itu setelah melakukan studi terhadap lebih dari 12.500 anak di bawah usia 5 tahun. Tim peneliti di institut tersebut mewawancarai para ibu perihal berapa jam per hari bekerja di luar rumah, apa menu makan sehari-hari anaknya, serta seperti apa kebiasaan olahraga dan aktivitas fisik lainnya si anak.
Hasil studi sudah dimuat dalam Journal of Epidemiology and Child Health. Di sana sudah diperhitungkan faktor-faktor yang mungkin ikut mempengaruhi hasil studi, seperti tingkat pendidikan si ibu dan kondisi sosial ekonominya.
Institute of Child Health menemukan, anak di bawah usia 5 tahun yang ibunya bekerja penuh ataupun paruh waktu cenderung sering mengkonsumsi minuman dengan pemanis di antara menu makannya sehari-hari. Anak-anak itu juga mengisi waktunya dengan main komputer atau menonton televisi sedikitnya dua jam sehari.
Bandingkan dengan anak-anak yang ibunya kesehariannya sebagai ibu rumah tangga dengan pola bekerja fleksibel, mereka menghabiskan kurang dari dua jam sehari pada jenis aktivitas yang sama. Anak-anak itu juga boleh dibilang memiliki gaya hidup yang lebih sehat karena cenderung berjalan kaki atau naik sepeda untuk pergi ke sekolah--berbeda dengan anak-anak yang ibunya bekerja, yang lebih sering diantar.
"Waktu yang terbatas mungkin ikut membatasi kapasitas setiap orang tua yang bekerja untuk menyediakan makanan yang sehat dan peluang untuk beraktivitas fisik kepada anak-anaknya," kata Profesor Catherine Law, ketua tim peneliti.
Tapi Law menolak anggapan hasil studinya merekomendasikan setiap ibu agar tinggal di rumah saja menemani anak-anaknya. Terlebih dengan data 60 persen ibu yang memiliki anak berusia di bawah 5 tahun yang pada kenyataannya (harus) berkarier. "Hasil studi ini lebih menekankan kebutuhan untuk kebijakan dan program dari pemerintah yang bisa membantu para orang tua," katanya.
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
9 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.