Sriwijaya Berjaya di Bandung

Reporter

Editor

Kamis, 15 Oktober 2009 22:10 WIB

TEMPO Interaktif, Bandung - Sriwijaya lepas landas dengan sempurna. Setelah melewati rintangan pertama berupa gerbang yang terbuat dari dua tiang, ia melayang berputar-putar. Gerakannya setenang burung elang mengincar mangsa di bawahnya.

Tiga menit kemudian, pesawat mulai menukik untuk mendarat. "Krak!" Badan pesawat patah menjadi dua karena pendaratan tak berlangsung mulus. Tak ada korban luka, apalagi korban jiwa, dalam insiden itu. Sriwijaya hanyalah sebuah pesawat aeromodelling.


Namun, kecelakaan itu amat mengecewakan Budiharto, pilot pesawat tersebut, dan rekan timnya. Pupus sudah penerbangan berikutnya akibat patahnya tulang badan pesawat, yang terbuat dari sebatang alat pancing berbahan karbon.

Bukan hanya Budiharto yang kecewa. Penonton yang memenuhi gedung serbaguna Institut Teknologi Bandung juga menyesalkan kejadian tersebut. Maklum saja, dari belasan peserta Indonesian Indoor Aerial Robot Contest pada 11-12 Oktober itu, hanya segelintir tim yang bisa menerbangkan pesawat model bermesin itu sesuai dengan harapan. Sriwijaya termasuk tim yang berhasil mewujudkan impiannya: terbang dengan kecepatan rendah, seperti orang berjalan. Lajunya sekitar 4 kilometer per jam.

Lomba yang digelar Himpunan Mahasiswa Penerbangan Aeronautika dan Astronautika ITB itu memang tergolong unik karena mensyaratkan kemampuan terbang pelan, bukan terbang secepat kilat. Mengadopsi kontes robot terbang sejenis yang digelar tahunan oleh Universitas Tokyo, Jepang, kompetisi ini dilakukan di ruang tertutup. Bentuk pesawat boleh seperti apa saja asalkan berjenis unmanned aerial vehicle.

Advertising
Advertising

Syarat lain yang cukup menantang adalah bobot total pesawat radio control itu seringan mungkin, tak lebih dari 150 gram. "Itu tantangannya dan pesawat harus terbang lambat," ujar Budiharto.


Menurut penggemar pesawat aeromodelling berusia 67 tahun itu, tak mudah membuat pesawat seringan itu. "Ini baru bagi saya," kata karyawan sebuah perusahaan tambang itu. Dia pun harus memutar otak mencari bahan-bahan berbobot enteng. Selain alat pancing dan senarnya, ia membungkus kerangka kayu balsa pesawatnya dengan plastik pembungkus makanan higienis.

Ketinggian lokasi ternyata juga memainkan peran penting dalam pesawat aeromodelling. Palembang, tempat tinggal Budiharto, terletak di dataran rendah dengan kerapatan udara lebih tinggi daripada Bandung, yang berada di dataran tinggi. "Diuji coba di (Bandung) sini terbangnya tidak sebaik di Palembang," katanya.

Dalam aturan mainnya, kata ketua panitia acara Sayyidati Mirah, setiap pesawat yang dilengkapi kamera kecil seberat 15 gram bertugas mengintai obyek di permukaan tanah selama 10 menit. Target berupa huruf, angka, dan simbol lain, yang tercetak pada 20 lembar kertas ukuran A2-A4, yang disebar di area seluas empat lapangan badminton.

Untuk memenangi lomba, tiap tim harus mencatat target yang terlihat pada layar monitor di sebuah ruang tertutup. "Observer harus menyalin apa saja yang dilihat pesawat," kata Sayyidati. Nilai ditentukan banyaknya obyek yang tercatat secara akurat.

Jika pesawat melayang terlalu cepat, bisa ditebak bagaimana hasil yang diperoleh. "Saya cuma dapat empat," kata Sufendi, observer tim Big Butterfly dari Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Mahasiswa jurusan elektro semester V itu mengakui laju pesawat timnya masih kurang lambat. Tapi, dibanding tim lainnya yang banyak kesulitan terbang, pesawat kelompok itu berhasil mengangkasa dengan sedikit touch down (terjatuh), yang membuat pesawat rusak.

Meski cuma berhasil mencatat empat target, tim Big Butterfly boleh bertepuk dada. Mereka meraih posisi pertama untuk kategori perguruan tinggi, menyisihkan tim The Cube dari ITB dan Tim Go Black asal UGM, yang meraih juara kedua dan ketiga. Sedangkan di kategori umum, yang diikuti empat peserta, juara pertama disabet Tim Sriwijaya Aeromodelling, Palembang, dan Tim Maleo dari ITB di posisi kedua.

Djoko Sardjadi, dosen teknik penerbangan ITB, mengatakan kontes itu bisa menjadi solusi bagi industri pesawat terbang. "Menjadi inspirasi mencari teknologi tinggi pembuatan pesawat," katanya.

Ide dari pesawat aeromodelling bisa dikembangkan untuk pesawat penumpang maupun pengembangan pesawat tanpa awak guna keperluan pengintaian musuh, surveillance, pemetaan wilayah, atau pencarian material logam dengan sensor. "Pesawat Pak Budiharto, misalnya, bisa dipakai untuk pertambangan," kata Djoko.

Meski terkesan main-main, pesawat radio control ini membutuhkan keahlian khusus. Pembuat pesawat aeromodelling paling tidak harus menguasai tujuh pengetahuan, di antaranya bahan pesawat, konstruksi, aerodinamika, stabilitas pesawat, pengendalian, dan cara menerbangkannya. Itulah kenapa, kata dia, pesawat aeromodelling tidak direkomendasikan untuk permainan anak-anak, di kelompok Pramuka misalnya. "Lebih tepatnya ini mainan orang dewasa," ujarnya.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Budi Karya Minta Aset Bandara Tuanku Tambusai Segera Dilimpahkan ke Kemenhub

9 jam lalu

Budi Karya Minta Aset Bandara Tuanku Tambusai Segera Dilimpahkan ke Kemenhub

Budi Karya menginstruksikan agar aset Bandara Tuanku Tambusai, Riau diserahkan ke Kementerian Perhubungan.

Baca Selengkapnya

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

12 jam lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Dampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup hingga Pukul 10.00 WITA Hari Ini

14 jam lalu

Dampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup hingga Pukul 10.00 WITA Hari Ini

Penutupan Bandara Sam Ratulang Manado diperpanjang hingga pagi hari ini, Ahad, 5 Mei 2024, pukul 10.00 WITA.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

2 hari lalu

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

Keamanan bandara menggunakan Advanced Imaging Technology (AIT) untuk mendeteksi kejanggalan pada penumpang itu sebelum naik pesawat.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

3 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Bandara Sam Ratulangi, Manado belum aman untuk penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

3 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme

4 hari lalu

6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme

Berikut ini enam tips yang dapat dilakukan sebelum dan saat liburan bersama anak penyandang autisme

Baca Selengkapnya

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini

4 hari lalu

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini

Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

4 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya