Rahasia Jamur Pembunuh Katak

Reporter

Editor

Jumat, 23 Oktober 2009 15:26 WIB

Katak/BBC

TEMPO Interaktif, London - Sejumlah ilmuwan akhirnya dapat menyibak rahasia dibalik kemampuan jamur Batrachochytrium dendrobatidis membunuh katak tanpa jejak.

Jamur ini, akhir-akhir ini menjadi ancaman satwa bangsa Amphibia, terutama katak, diseluruh dunia. Ratusan katak di populasi alam liar di Amerika Serikat, Amerika Tengah, Ekuador, Australia, Selandia Baru, dan Spanyol, tiba-tiba mati tanpa penyebab jelas.

Riset menemukan kematian misterius itu akibat terkena penyakit Chytridiomycosis, yaitu penyakit yang disebabkan infeksi jamur, disebut juga bakteri berspora, Batrachochytrium dendrobatidis ini.

Di Indonesia, penyakit ini juga banyak ditemukan, terutama menyerang pada katak yang hidup di perairan, diduga jamur ini tersebar melalui saluran air yang kotor dan terpolusi.

Jurnal Science baru-baru ini mempublikasikan temuan sejumlah ilmuwan tentang rahasia kemampuan membunuh dari jamur ini. Menurut Karen Lips, profesor amphibia dari Universitas Maryland, rahasia itu terletak pada kemampuan jamur ini merubah keseimbangan kandungan zat-zat elektrolit pada tubuh katak, yang kemudian bisa menyebabkan dehidrasi, yang berujung pada kematian misterius itu.

Semua itu ternyata bermula dari kulit katak. Kulit merupakan bagian penting pada bangsa Amphibia, baik yang aquatik maupun yang terestrial. Selain sebagai alat pernapasan, sehingga bisa hidup di darat dan di air, membran kulit katak merupakan pori-pori aliran zat-zat eletrolit tubuh seperti potassium dan sodium, antara didalam tubuh dan di lingkungan.

Para peneliti Australia melakukan penelitian dengan membandingkan kulit dari katak hijau (Litoria sp.) yang sehat dan yang terserang penyakit Chytridiomycosis, dan menemukan pori-pori kulit katak yang sakit ternyata jadi menyempit ketika dihinggapi serangan jamur Batrachochytrium dendrobatidis.

Sampel dari darah dan urin katak yang menderita Chytridiomycosis ternyata juga menunjukkan kadar kandungan Sodium dan Potassium yang lebih rendah dibandingkan yang sehat, bahkan tak ada setengahnya. Pada makhluk hidup selain katak, misal manusia, kekurangan kedua zat eletrolit ini sudah bisa menyebabkan rawan terkena serangan penyakit jantung.

Percobaan pada katak yang terkena Chytridiomycosis dengan pemberian obat doping yang dapat menyuplai keseimbangan elektrolit, terbukti bisa menolong katak hidup selama beberapa jam, sebelum akhirnya juga mati akibat dehidrasi dan pengaruh obat yang habis.

Para peneliti pun kini sedang meneruskan risetnya, kenapa kehadiran Batrachochytrium dendrobatidis ini, membuat daya transfer terhadap Sodium dan Potasium menjadi berkurang, apakah merusak sel-sel kulit katak atau menghalangi penyerapan saja, atau jamur ini menjadi bersifat parasit pada tubuh katak.

Kiat para pecinta katak selama ini, yang memberikan zat kimia Chlorampenichol untuk membunuh serangan Batrachochytrium dendrobatidis, dengan cara katak direndam pada air yang mengandung zat tersebut selama beberapa jam, dikritik sebagai tidak sesuai dengan prinsip-prinsip ekologi. Senyawa Chlororampenichol merupakan salah satu jenis desinfektan yang berbahaya dan berdaya letal tinggi terhadap lingkungan. Sejenis pestisida yang berbahaya bagi lingkungan alami.

Para peneliti kini tengah mencari cara lain yang lebih aman, untuk melindungi katak dari kematian massal akibat Chytridiomycosis. Para peneliti meyakini ada jamur atau bakteri jenis lain yang juga hidup di kulit katak yang bisa memberikan mekanisme pelawan untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh jamur ini, dengan rekayasa genetika, diharapkan DNA bakteri itu bisa dikloningkan pada Batrachochytrium dendrobatidis sehingga bisa dihasilkan antibiotiknya.

BBC l WAHYUANA











              

Berita terkait

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

16 hari lalu

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.

Baca Selengkapnya

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

16 hari lalu

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

Program studi Biologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tempati urutan 1 terbaik se-Indonesia dan masuk daftar 501-550 terbaik di dunia.

Baca Selengkapnya

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

19 hari lalu

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

20 Februari 2024

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.

Baca Selengkapnya

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

11 September 2023

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

Katak langka ini berwarna oranye kecokelatan. Tubuhnya dipenuhi bintik putih seperti mutiara dan berkilau saat disorot cahaya senter.

Baca Selengkapnya

Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

23 Mei 2023

Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

Laporan-laporan tentang pertemuan dengan orca yang agresif di lepas pantai Iberian mulai muncul pada Mei 2020, dan belakangan menjadi lebih sering.

Baca Selengkapnya

Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

16 Desember 2022

Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

Ini adalah bukti resmi pertama organ genital ular betina.

Baca Selengkapnya

Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

21 September 2022

Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

Ig Nobel diberikan kepada penelitian-penelitian yang dianggap paling aneh, konyol dan unik yang membuat 'tertawa namun kemudian berpikir'.

Baca Selengkapnya

Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

23 Juli 2022

Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

Jefferson peraih medali perunggu di olimpiade Biologi internasional di Armenia sudah merantau sejak SD. Memiliki segudang prestasi.

Baca Selengkapnya

3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

16 Juni 2022

3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

Di urutan ke-2 dan ke-3 ada Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia sebagai kampus terbaik di bidang Biologi. Kampus mana yang pertama?

Baca Selengkapnya