"Kabar soal perbaikan di server RIM (REsearch In Motions) itu tak perlu ditakutkan itu hal rutin dan biasanya tak butuh waktu lama," kata Agung kepada Tempo. Menurut Agung memang RIM mencantumkan jadwal perbaikan selama empat jam. Tapi, selama lima tahun ini, perbaikan itu biasanya tak lebih dari setengah jam. "Selama lima tahun saya pegang layanan BlackBerry, lama perbaikan itu biasanya tak lebih dari 30 menit."
Kabar tentang bakal matinya layanan BlackBerry memang menyebar ke mana-mana, lewat status Facebook dan disiarkan lewat BlackBerry Messenger. Di sana disebutkan, "RIM maintenance schedule : Sat 24 Oct 2009 from 15.00-19.00 GMT (Sabtu pukul 22.00-- Minggu pukul 02.00 WIB). Impact : service down for BlackBerry Internet Service."
Perbaikan itu akan dilakukan produsen BlackBerry, Research In Motions, untuk kawasan Asia Pasifik. Semua pelanggan BlackBerry dari operator apa pun di kawasan itu akan mengalaminya.
Namun, menurut Agung, karena perbaikan itu dilakukan pada malam hari untuk waktu Indonesia maka dia yakin, itu tak akan terlalu mengganggu pelanggan. "Tak akan terasa karena singkat," katanya. Orang masih bisa mengirim pesan atau surel. Hanya, mungkin akan terjadi penundaan pengiriman atau penerimaan.
"Jadi ketakutan yang disebarkan itu terlalu dibesar-besarkan. Ini bukan momok," ujar Agung menambahkan.
Agung menjelaskan, perbaikan server adalah hal biasa. RIM biasanya punya dua tipe perbaikan, yakni perbaikan minor dan mayor. Perbaikan minor dilakukan 2-3 kali dalam sebulan dan itu tak mengganggu layanan.
Adapun perbaikan mayor, dilakukan 2-3 kali setahun. Biasanya berupa: upgrade server. update software, atau tambah komponen. "Itu semua juga agar pelayananya bertambah prima." Untuk Sabtu 24 oktober perbaikan adalah perbaikan mayor. Dan itu hanya berlaku bagi pelanggan BlacBerry dengan layanan BIS. Pelanggan BlackBerry Korporat atawa BES tak akan mengalami down.
BS
BS
