TEMPO Interaktif, Jakarta - Tingginya minat pengguna Internet terhadap Google Wave telah dimanfaatkan oleh scammer untuk mengambil keuntungan dan menyebarkan program jahat alias malware.
Google Wave adalah sebuah tool daring dari Google yang digunakan untuk berkomunikasi dan berkolaborasi secara langsung (real-time). Kini ada banyak orang yang mencari-cari undangan bergabung dalam layanan tersebut, meski masa pendaftarannya sudah terlewati.
Scammer pun memanfaatkan hal ini dengan berusaha mempromosikan undangan serta menjanjikan kekayaan dengan ikut menjual undangan itu kepada orang lain. Padahal, mereka justru menawarkan malware kepada korban yang tidak waspada. Hal inilah yang terdeteksi oleh Symantec Security Response.
Pada sebuah spam misalnya, scammer mengirimkan undangan yang sebetulnya tak memiliki hubungan sama sekali dengan Google Wave. Item pada kotak kode menunjukkan berkas palsu googlewaveinvitegenerator.exe. Berkas ini terdeteksi sebagai malware Backdoor.Tidserv.
Scammer juga sepertinya memanfaatkan situs Twitter. Padahal link yang dipromosikan adalah link menuju malware.
Untuk ancaman ini Symantec menyarankan pengguna komputer terus memperbarui piranti lunak antivirusnya. Selain itu, pengguna diminta waspada untuk tak mengklik link dari pengirim tak dikenal dan mengunduh aplikasi dari sumber terpercaya.
DEDDY SINAGA