TEMPO Interaktif, Singapura - Raksasa Internet Yahoo Inc membidik pasar Indonesia dan negara-negara lain di Asia Tenggara untuk meningkatkan keuntungan operasionalnya. Perusahaan ini menargetkan kemajuan keuntungan operasinya hingga 20 persen, termasuk dari Indonesia.
Berbicara pada kesempatan yang digelar Kamar Dagang Amerika Serikat di Singapura, CEO Yahoo Inc Carol Bartz mengatakan, akan mengawasi pertumbuhan pasar Asia Tenggara. "Seperti di Indonesia dan Vietnam," ujar Bartz, Selasa (10/11).
Bartz pun menggambarkan arah keuntungan operasional sebesar 6 persen merupakan hal yang mengerikan. Yahoo adalah penjual top display iklan online di Amerika Serikat. Sebelumnya, perusahaan ini bekerja sama dengan Microsoft Corp membuat web pencari untuk menandingi perusahaan mesin pencari Google. Pada beberapa hari lalu Microsoft mengatakan kerja sama untuk mesin pencari dengan Yahoo ini tidak akan terbatas di Amerika saja, tetapi akan dikenalkan di seluruh dunia setelah mendapat persetujuan dari pihak berwenang.
Chief Executive Microsoft Corp Steve Ballmer mengatakan hal itu di Jepang," Ada kemungkinan kami meluaskan kerja sama dengan Yahoo di luar Amerika," ujar Ballmer saat itu. "Kami akan menunggu dan melihat jika bisa mendapat persetujuan tersebut dari Amerika Serikat dulu."
Kedua perusahaan raksasa ini telah menandatangani sebuah pakta yang tengah dievaluasi oleh lembaga pengawas persaingan usaha Amerika Serikat dan Eropa.