Badai Antariksa Diperkirakan Bergeser ke 2013

Reporter

Editor

Kamis, 10 Desember 2009 17:28 WIB

TEMPO Interaktif, Bandung - Bintik hitam matahari yang menandakan bakal munculnya badai antariksa, sejauh ini masih terpantau sedikit. Peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional memperkirakan puncak siklus matahari bakal bergeser dari 2012 ke 2013.

Menurut Kepala Bidang Matahari dan Antariksa LAPAN Bandung, Clara Yatini, siklus puncak badai terjadi antara 9-11 tahun. Saat ini diperkirakan puncaknya terjadi pada 2012. "Ternyata sampai sekarang belum muncul banyak bintik hitam," katanya, Kamis (10/12).

Awalnya, ujar dia, siklus matahari ke-24 nanti bakal lebih besar ledakannya daripada siklus sebelumnya. "Diamati kok (matahari) seperti masih malas begitu," katanya. Para peneliti LAPAN memperkirakan, ledakan di matahari tidak begitu besar sehingga dampaknya tidak mengganggu kehidupan di bumi.

Menurut Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa LAPAN Bandung, Sri Kaloka Prabotosari, badai antariksa hasil aktivitas matahari saat puncak siklus mampu melontarkan milyaran ton partikel berkekuatan energi tinggi.

Jika sampai ke bumi, burung-burung bisa kehilangan arah dan komunikasi lewat radio serta telepon seluler juga terganggu. "Karena satelit bisa berhenti beroperasi sementara," katanya.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

48 hari lalu

Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

Minat pengunjung ke Observatorium Bosscha tergolong tinggi sejak kunjungan publik mulai dibuka kembali setelah masa pandemi.

Baca Selengkapnya

Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

27 November 2023

Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

Harijono Djojodihardjo, ahli penerbangan dan antariksa meraih anugerah Nurtanio Award 2023 dari BRIN.

Baca Selengkapnya

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Membuka Jalan untuk Gibran

26 September 2023

Membuka Jalan untuk Gibran

Peluang Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden menguat.

Baca Selengkapnya

Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

21 September 2023

Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan teknologi keantariksaan sendiri telah dimanfaatkan dalam berbagai sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

27 April 2023

Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

Misi Explorer 11 NASA bertujuan mempelajari sinar gamma di luar angkasa.

Baca Selengkapnya

Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

17 Januari 2023

Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

Pada 1 Februari 2003, pesawat ulang-alik Columbia meledak saat memasuki atmosfer di atas Texas dan menewaskan ketujuh awak di dalamnya.

Baca Selengkapnya

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

9 Desember 2022

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

China sedang membangun kemampuan yang menempatkan sebagian besar aset luar angkasa Amerika Serikat dalam risiko

Baca Selengkapnya

BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

30 November 2022

BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

Orbita merupakan peneliti ahli utama di bidang kepakaran, teknologi, dan aplikasi pengindraan jauh pada Pusat Riset Pengindraan Jauh BRIN.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

3 Agustus 2022

Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

Observatorium Bosscha membagikan berbagai fenomena antariksa yang terjadi di bulan Agustus.

Baca Selengkapnya