TEMPO Interaktif, Kathmandu-- Pemerintah Nepal berencana menerapkan kartu identitas digital yang memuat semua informasi warganya. Kartu ini untuk menggantikan kartu identitas tradisional dan sertifkat kependudukan, kartu suara, surat izin mengemudi, paspor, dan kartu ATM.
Kantor Perdana Menteri menamakan kartu identitas tersebut sebagai kartu Biometric Smart Card. “Kartu ini akan dikenal sebagai kartu identitas nasional,” ujar sekretaris kantor ini. Nantinya, sebuah angka spesifik akan disediakan untuk seorang penduduk. Mereka mendapatkan semua fasilitas yang disediakan negara berdasarkan kartu tersebut.
Kartu ini akan mempunyai rekaman sidik jari digital. Di dalamnya memuat nama, alamat, tanggal lahir, status pernikahan, dan lainnya. Data-data tersebut akan mempermudah pendataan termasuk kelahiran, kematian, perpindahan dan registrasi pernikahan. Dengan kartu tersebut diharapkan juga mengendalikan masalah serta mengelola keamanan nasional.
Puan Minta Integrasi NIK-NPWP Tetap Jamin Keamanan Data Pribadi
13 Oktober 2021
Puan Minta Integrasi NIK-NPWP Tetap Jamin Keamanan Data Pribadi
Ketua DPR berpendapat perlu teknologi pengamanan data berlapis untuk mengurangi risiko bobolnya data pribadi masyarakat melalui informasi pajak hanya menggunakan NIK.