Pemanasan Picu Makin Kuatnya Badai

Reporter

Editor

Senin, 22 Februari 2010 07:44 WIB

TEMPO Interaktif, Washington - Para ilmuwan terkemuka kini sepakat bahwa di masa mendatang bumi akan menghadapi badai yang semakin kuat, meskipun frekuensinya menurun, akibat pemanasan global. Kesepahaman itu menuntaskan perdebatan ilmiah tentang dampak pemanasan global, tetapi mereka mengatakan belum cukup bukti untuk menyatakan apakah efek itu telah dimulai.

Beberapa saat sebelum Badai Katrina meluluhlantakkan Louisiana dan Mississippi pada 2005, berbagai makalah ilmiah memperdebatkan apakah pemanasan global memperburuk badai dan perkembangannya di masa depan. Studi anyar itu tampaknya membagi perbedaan tersebut. Sebuah dewan khusus World Meteorological Organization yang terdiri dari 10 pakar badai dan perubahan iklim, termasuk ilmuwan dari kedua sisi, mencapai sebuah konsensus yang dipubliasikan dalam jurnal Nature Geoscience, Minggu.

“Banyak pengetahuan yang telah kami peroleh dalam dua tahun terakhir ini tentang isu iklim dan badai,” kata Chris Landsea, pakar badai National Oceanic and Atmospheric Administration, penulis makalah itu.

Istilah teknis untuk badai semacam itu adalah topan tropis, namun di Atlantik angin ribut itu disebut hurikan, atau puting beliung.

Studi itu menawarkan proyeksi topan tropis di seluruh dunia sampai akhir abad ini. Beberapa pakar mengatakan lebih banyak kabar buruk dibanding kabar baik. Secara keseluruhan kekuatan badai yang diukur dalam kecepatan angin akan meningkat 2 hingga 11 persen, tapi jumlah badai menurun antara 6-34 persen. Para pakar memperkirakan badai sedang dan lemah akan semakin sedikit, namun jumlah badai besar yang bersifat merusak akan semakin meningkat, begitu juga kekuatannya.

Kenaikan kecepatan angin 11 persen diterjemahkan menjadi peningkatan daya rusak hingga 60 persen, kata Kerry Emanuel, dosen meteorologi di MIT, yang juga terlibat dalam studi tersebut. Badai juga akan membawa lebih banyak hujan, indikator kerusakan lain.

TJANDRA | AP

Berita terkait

Greenpeace Anggap Perpres Energi Terbarukan Melenceng dari Komitmen Paris Agreement

2 hari lalu

Greenpeace Anggap Perpres Energi Terbarukan Melenceng dari Komitmen Paris Agreement

Greenpeace mengkritik Pemerintah Indonesia yang masih menolerir proyek PLTU. Pemenuhan Paris Agreement 2015 masih jauh panggang dari api.

Baca Selengkapnya

Hutan Mangrove Lebih Efektif Menyerap Emisi Karbon, Ini Penjelasannya

6 hari lalu

Hutan Mangrove Lebih Efektif Menyerap Emisi Karbon, Ini Penjelasannya

Hutan mangrove memiliki segudang manfaat terutama efektif menyerap emisi karbon. Begini penjelasannya .

Baca Selengkapnya

Para Ilmuwan Gambarkan Situasi Dunia Bila Suhu Global Menembus Batas 1,5 Derajat Celcius

9 hari lalu

Para Ilmuwan Gambarkan Situasi Dunia Bila Suhu Global Menembus Batas 1,5 Derajat Celcius

Survei besutan The Guardian menggambarkan pandangan para ahli mengenai situasi distopia akibat efek pemanasan global. Bencana iklim mendekat.

Baca Selengkapnya

5 Manfaat Energi Terbarukan yang Harus Dilestarikan

12 hari lalu

5 Manfaat Energi Terbarukan yang Harus Dilestarikan

Energi terbarukan perlu dijaga kelestariannya untuk generasi mendatang karena memiliki beberapa manfaat. Simak 5 manfaat energi terbarukan.

Baca Selengkapnya

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

20 hari lalu

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

Salah satu Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Timur kini tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Baca Selengkapnya

Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

31 hari lalu

Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

Dubai terdampak badai yang langka terjadi di wilayahnya pada Selasa lalu, 16 April 2024.

Baca Selengkapnya

Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

35 hari lalu

Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

53 hari lalu

Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

Fenomena penguapan air dari tanah akan menggerus sumber daya air di masyarakat. Rawan terjadi saat kemarau.

Baca Selengkapnya

Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

20 Maret 2024

Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

AMAN mengidentifikasi belasan masyarakat adat di IKN Nusantara dan sekitarnya. Mereka terancam rencana investasi proyek IKN dan dampak krisis iklim.

Baca Selengkapnya

13 Persen Resort Ski Dunia Diprediksi Gundul dari Salju Pada 2100

20 Maret 2024

13 Persen Resort Ski Dunia Diprediksi Gundul dari Salju Pada 2100

Studi hujan salju di masa depan mengungkap ladang ski dipaksa naik ke dataran lebih tinggi dan terpencil. Ekosistem pegunungan semakin terancam.

Baca Selengkapnya