Peneliti Kuatkan Dugaan Nyamuk Penyebar Virus West Vile

Reporter

Editor

Selasa, 2 Maret 2010 14:05 WIB

Nyamuk aedes aegypti. AP/USDA

TEMPO Interaktif, Jakarta - Ilmuwan membuat temuan baru dari proses penyebaran virus West Nile ke luar Amerika Serikat. Semula West Nile diduga disebarkan oleh burung, tapi mereka menenemukan bukti bahwa virus ini disebarkan oleh nyamuk.

Temuan ini merupakan hasil penelitian di the Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health dan dipublikasikan 2 Maret di Molecular Ecology.

Virus West Nile pertama kali masuk ke Amerika Serikat pada Agustus 1999, di kota Metropolitan New York. Sebanyak 63 orang menderita gejala inflamasi otak (encephalitis) dan inflamasi membrane sekitar otak (meningitis) serta 5 lainnya meninggal dunia. Virus ini menyebar luas ke negara bagian lain. Hanya dalam kurun tiga tahun virus menyebar ke 27 negara bagian. Pada 26 November 2002, virus ditemukan pada sekitar 3747 kasus, 214 orang meninggal.

Virus West Nile merupakan virus dengan benang RNA positif tunggal, panjang genom genomnya 9 kilobasa. Virus ini tergolong kelompok Flavivirus, seperti virus Dengue, Yellow Fever, Japanese encephalitis, St. Louis encephalitis, Kunjin, dan lain-lain. Kebanyakan virus ini memang disebarkan oleh nyamuk jenis Culex pipiens, C. restuans, dan C. quinquefasciatus.

West Nile pertama kali ditemukan di Uganda pada tahun 1937. Sampai tahun 1999, virus hanya ditemukan di Afrika, Asia dan Eropa. Infeksi virus tak menimbulkan gejala apapun. Sekitar 20% korban akan mengalami demam, sakit kepala, sakit badan, sakit mata, dan lain-lain. Gejala berlangsung 3 sampai 6 hari.

Advertising
Advertising

Secara medis belum ada vaksin dari virus. Pasien hanya memerlukan perawatan intensif di rumah sakit seperti ventilasi mekanik.

"Di masa lalu, orang memperkirakan burung sebagai penyebar utama West Nile. Namun, penyebarannya tak sesuai dengan arah migrasi burung," kata Peneliti Senior Jason L. Rasgon, PhD, asisten profesor Malaria Risearch Intitute Bloomberg School dan the W. Harry Feinstone Department of Molecular Microbiology and Immunology. "Ketika anda melihat pergerakan semacam itu, satu dari sejumlah pertanyaan adalah 'Apa faktor utama loncakan ini?' Penelitian kami menunjukkan nyamuk sebagai penyebar utama."


Dalam penelitian ini, Rasgon dan rekannya, Meera Venkatesan menganalisa dari DNA nyamuk yang ditemukan di 20 titik di sekitar Amerika sisi Barat. Analisa genetik menunjukkan tiga bagian gen hilang dari populasi C. Tarsalis. Mereka menemukan gen mengalir di antara populasi yang mengindikasikan pergerakan penyebaran oleh nyamuk. Namun aliran gen terbatas pada wilayah tertentu, seperti Gurun Sonoran Arizona, Rocky Mountains dan sejumlah tempat yang menutup pergerakan nyamuk.

Peneliti juga menemukan corak genetik yang sama persis dengan corak infeksi dari virus West Nile. "Orang kerap menduga nyamuk tak terbang jauh. Bagi sebagain nyamuk memang benar, tapi sebagaian lain memiliki jangkauan luas untuk menyebarkan virus ini."

SCIENCEDAILY | PURW

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

2 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

3 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

4 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

4 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

4 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

8 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

12 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

13 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

19 hari lalu

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya