Ledakan Dahsyat Atur Pertumbuhan Galaksi

Reporter

Editor

Jumat, 12 Maret 2010 11:39 WIB

Gambaran artis ledakan dahsyat di periode awal terbentuknya Alam Semesta
TEMPO Interaktif, Jakarta - Tim peneliti Departemen Fisika Universitas Durham menemukan bukti adanya bencana yang diduga menghentikan pertumbuhan sebuah galaksi pada periode awal alam semesta. Bencana itu berupa ledakan yang terjadi 3 miliar tahun yang lalu, setelah Big Bang, yang diyakini sebagai awal terbentuknya alam semesta.

Menurut mereka, ledakan di galaksi yang dinamakan SMM J1237+6203 tersebut triliunan kali lebih kuat ketimbang sebuah bom atom. "Ledakan terjadi setiap detik selama jutaan tahun," kata peneliti Universitas Durham yang menuliskan temuannya itu di jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society edisi terbaru.

Ledakan yang melontarkan gas tersebut efektif mengatur pertumbuhan bintang. Dr Dave Alexander, ketua tim peneliti Universitas Durham, menjelaskan, dari peristiwa itu, kita melihat ke masa lalu, ketika ledakan mematikan formasi gugusan bintang. "Ini menghentikan pertumbuhan khas dari sebuah galaksi yang massif di alam semesta," katanya.

Secara efektif, ledakan itu mengatur pertumbuhan dengan mencegah bintang-bintang baru lahir. Ahli teori memprediksi, arus keluar energi yang sangat besar berada di balik peristiwa ini. Arus itu meledakkan diri guna mengendalikan terbentuknya formasi bintang.

Tim peneliti Universitas Durham berencana meneliti bintang raksasa lainnya yang membentuk galaksi pada awal alam semesta. Tujuan mereka adalah melihat apakah karakteristik ledakan serupa dengan yang ada di sini.

Universitas Durham menjadi bagian dari tim yang mengembangkan K-Band Multi-Object Spectrometer (KMOS) untuk European Southern Observatory (ESO) Very Large Telescope. KMOS bertugas menyelidiki fisik dan lingkungan dari proses pembentukan serta evolusi galaksi.


ScienceDaily

Berita terkait

Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

27 hari lalu

Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

Awal Syawal atau hari Lebaran 2024 diperkirakan akan seragam pada Rabu, 10 April 2024. Berikut ini penjelasan astronom BRIN soal posisi hilal terkini.

Baca Selengkapnya

Tak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan

32 hari lalu

Tak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan

Kondisi cuaca, polusi cahaya, dan sempitnya durasi bisa menghambat pengamatan Komet Setan.

Baca Selengkapnya

Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

33 hari lalu

Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

Sejumlah fenomena astronomi langka bakal terjadi sepanjang April 2024. Ada hujan meteor, gerhana matahari total, sampai okultasi bintang Antares.

Baca Selengkapnya

Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

34 hari lalu

Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

Komet 12P/Pons-Brooks alias komet setan menuju titik terdekatnya dengan matahari dan bumi. Pakar astronomi membantah isu tanda kiamat.

Baca Selengkapnya

Pilih 5 Program Studi Perguruan Tinggi Bagi yang Ingin Berkarier di BMKG

2 Februari 2024

Pilih 5 Program Studi Perguruan Tinggi Bagi yang Ingin Berkarier di BMKG

Ingin bekerja di Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika? Berikut 5 program studi di perguruan tinggi yang dibutuhkan BMKG.

Baca Selengkapnya

Fenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia

6 Januari 2024

Fenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia

Ada lima gerhana bulan dan matahari yang akan terjadi pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Fenomena Astronomi Desember, Hujan Meteor Geminid Sampai Malam Natal

5 Desember 2023

Fenomena Astronomi Desember, Hujan Meteor Geminid Sampai Malam Natal

Beberapa fenomena astronomi mewarnai langit malam Desember 2023.

Baca Selengkapnya

Fenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor

4 Oktober 2023

Fenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor

Gerhana bulan akan terjadi pada Ahad dini hari, 29 Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

Jakarta Raih 4 Medali Bidang Astronomi di OSN, Ini Kata Pelatih dari Planetarium Jakarta

6 September 2023

Jakarta Raih 4 Medali Bidang Astronomi di OSN, Ini Kata Pelatih dari Planetarium Jakarta

DKI Jakarta meraih juara umum pada Olimpiade Sains Nasional atau OSN 2023 dengan total 71 medali.

Baca Selengkapnya

Dzaky Rafiansyah Raih Dua Perak Olimpiade Astronomi Berturutan, Ini Rahasianya

4 September 2023

Dzaky Rafiansyah Raih Dua Perak Olimpiade Astronomi Berturutan, Ini Rahasianya

Dzaky mengaku menyukai astronomi sejak kelas 3 SMP.

Baca Selengkapnya