Karbon Kredit dari Sampah  

Reporter

Editor

Kamis, 25 Maret 2010 07:50 WIB

Tempat pembuangan akhir Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat. TEMPO/Hamluddin

TEMPO Interaktif, Jakarta - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu selama ini tenggelam oleh nama besar Bantar Gebang. Padahal kedua lokasi penimbunan sampah ini berdampingan di Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi. Luas TPA Sumur Bantu memang lebih kecil, hanya 10 hektare, dan diperuntukkan bagi sampah warga Bekasi. Namun di lokasi ini lebih dulu terdapat unit pembangkit listrik tenaga sampah.

Kepala Bidang Pengendalian Lingkungan Hidup Kota Bekasi Dudy Setiabudhi mengklaim mesin pembangkitnya telah memproduksi listrik 120 kilovolt ampere (kVa). "Listriknya untuk memenuhi kebutuhan internal, belum cukup disalurkan ke masyarakat," kata dia kepada Tempo, Rabu pekan lalu. Belum lama ini mereka memasang mesin pembangkit baru di zona III dengan kapasitas produksi 500 kVa. Total target produksi listrik di TPA Sumur Batu sebesar 620 kVa.

Menurut Dudy, karbon kredit yang dihasilkan dari pembakaran gas metan sampah di Sumur Batu dibeli Belanda. Satu ton gas metan yang dibakar dihargai 10 euro. Selama periode Juli 2008-Februari 2009, jumlah gas metan terbakar mencapai 4.000 ton. Hasil penjualan karbon kredit dibagi tiga. Pertama sebesar 83 persen untuk PT Gikoko Kogyo Indonesia selaku pelaksana teknis proyek listrik, Pemerintah Kota Bekasi 10 persen, dan masyarakat di sekitar TPA Sumur Batu 7 persen, yang diberikan lewat program Community Development.

Kepala Divisi Carbon Trading Dewan Nasional Perubahan Iklim Dicky Edwin Hindarto menjelaskan, pembangkit listrik tenaga sampah di Bali sudah terdaftar di Komisi Nasional Mekanisme Pembangunan Bersih. Proyek serupa di Pontianak telah masuk, namun belum terdaftar. "Jika suatu proyek mendapat Certified Emission Reduction (CER), tinggal dilelang untuk memperoleh dana dari investor," kata dia.

Potensi sampah di Indonesia untuk dijadikan pembangkit listrik sangat besar. Berdasarkan data Bank Dunia, kota-kota besar di Tanah Air menghasilkan 10 juta ton sampah tiap tahunnya. Dari jumlah itu, dihasilkan 400 juta meter kubik gas metana dan 3.389.000 ton meter gas karbon dioksida per tahun. Masalahnya, kata Dicky, sejak di sumbernya, sampah tidak dipilah. Warga hanya mengenal sampah basah dan kering. Padahal di Jerman, sampah dipilah berdasarkan enam kategori. Pemilahan ini mempermudah pengolahan sampah untuk daur ulang dan bahan pembangkit listrik.


l HAMLUDDIN | UNTUNG WIDYANTO

Berita terkait

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.

Baca Selengkapnya

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh

Baca Selengkapnya

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

2 Juni 2021

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.

Baca Selengkapnya