Benarkah Oatmeal Menurunkan Kolesterol?

Reporter

Editor

Rabu, 31 Maret 2010 15:45 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta -Apakah makan oatmeal benar-benar bisa menurunkan kolesterol Anda atau itu hanyalah jargon iklan perusahaan sereal? Jawabannya benar, oatmeal dapat menurunkan kolesterol.

Kemampuan oatmeal menurunkan kadar kolesterol erat kaitannya dengan kandungan seratnya. Ada dua macam serat, dapat larut dan tidak dapat dilarutkan. Serat larut dicerna oleh bakteri normal dalam usus. Serat <I>insoluble</i> tak dapat dicerna oleh tubuh dan membantu melunakkan kotoran dan melancarkan proses buang air besar. Dedak gandum, produk biji-bijian serealia utuh dan sayuran adalah sumber serat tak larut itu.

Serat larut dapat mengurangi penyerapan kolesterol oleh tubuh melalui usus. Oatmeal mengandung serat larut yang dapat mengurangi lipoprotein dengan kerapatan rendah (LDL), alias kolesterol “jahat” yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Jenis serat ini juiga ditemukan dalam makanan seperti kacang ginjal, brussels sprouts, apel, pir, barley dan prune.

American Dietetic Association merekomendasikan pola makanan sekat yang mencakup 25 hingga 35 gram serat setiap hari, baik serat larut maupun tak larut. Serat larut harus mencapai 5 sampai 10 gram. Namun orang Amerika hanya mengonsumsi separuh jumlah itu.

Berikut beberapa makanan yang bekerja menghadang kolesterol. Protein kedelai, yang ditemukan dalam prosuk seperti tahu, kacang kedelai, susu kedelai dan tempe, dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL dalam darah, terutama ketika bahan pangan ini digunakan sebagai pengganti protein animal. Mengonsumsi 25 sampai 50 gram protein kedelai setiap hari menurunkan kolesterol LDL antara 4 hingga 8 persen. Orang dengan kadar kolesterol tinggi dapat memperoleh manfaat besar dari protein kedelai.

Namun perempuan yang mengidap kanker payudara atau mereka yang berisiko tinggi terkena kanker payudara harus berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum mengonsumsi kedelai, karena belum jelas bagaimana estrogen tumbuhan itu dapat mempengaruhi mereka.

Sejumlah studi memperlihatkan bagaimana walnut secara bisa menurunkan kadar kolesterol darah secara signifikan. Kaya dengan asam lemak tak jenuh ganda, walnut juga bisa menjaga pembuluh darah lebih sehat dan elastis. Kacang almond tampaknya juga memiliki efek serupa. Semua kacang-kacangan tinggi kalori, sehingga dapat digunakan sebagai pengganti makanan tinggi kalori yang sarat lemak jenuh.

Asam lemak Omega-3 dalam ikan juga dapat menurunkan trigliserida, bentuk lemak lain dalam tubuh. Mereka bermanfaat bagi jantung. Kadar asam lemak omega-3 tertinggi terdapat dalam ikan mackerel, trout danau, herring, sardin, tuna albacore dan salmon. Sumber asam lemak omega-3 lainnya adalah flaxseed, walnut, minyak canola dan minyak kedelai.

TJANDRA | LIVESCIENCE

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

8 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

9 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

11 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

11 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

11 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

12 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

12 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

15 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya