TEMPO Interaktif, Jakarta - Setelah delapan tahun mengalami vakum, Indonesia membuka kembali kerjasama di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dengan Amerika Serikat. "Sejak 2002 hingga kini tidak ada kerjasama lagi," kata Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Umar Anggara Jenie dalam siaran persnya hari ini.
Kerjasama dalam bidang iptek antara Indonesia dengan Amerika Serikat, menurut Umar, sudah terjalin sejak 1978 hingga 2002. Namun hubungan itu mulai surut ketika BJ. Habibie sudah tidak lagi menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi.
Upaya membuka kembali hubungan pengetahuan antara Indonesia dengan Amerika itu, lanjut Umar, ditandai dengan kedatangan utusan khusus Presiden Amerika Serikat Barrack Obama yakni seorang ilmuwan dari The National Academy of Scienses AS, Prof. Dr. Bruce Alberts ke Indonesia besok.
Lawatan Alberts ke tanah air akan disambut oleh Kepala Lipi di Gedung Herbarium, Pusat Penelitian Biologi, Kawasan Cibinong Science Center Bogor, Jawa Barat. Kunjungan Alberts, jelas Umar, adalah balasan atas lawatan Lipi bersama Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia ke Amerika beberapa waktu lalu. Umar menambahkan, salah satu tujuan kerjasama di bidang iptek ini yaitu untuk membangun jejaring young scientist (ilmuwan muda) antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Selama di Indonesia, Alberts akan mengunjungi Stasiun Penelitian Kelautan Lipi di Ternate, mengunjungi Danau Tolire Besar dan berbincang dengan para peneliti muda Lipi.
Rini K | Tjandra
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaLIPI Genap 56 Tahun: Lembaga Ilmu Pengetahuan yang Telah Dilebur ke BRIN
23 Agustus 2023
Awal pembentukan LIPI pada 1967 dimulai dengan peleburan lembaga-lembaga ilmiah yang lebih dulu didirikan.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca Selengkapnya