TEMPO Interaktif, Inggris - Sebuah penelitian terbaru dari McGill University dan University of British Columbia menunjukkan bahwa tikus, sebagaimana juga manusia, menunjukkan ekspresi kesakitan mereka melalui wajah.
McGill Psychology Prof. Jeffrey Mogil, UBC Psychology Prof. Kenneth Craig dan tim penelitinya menyebutkan ketika para ilmuwan melakukan sebuah stimulasi yang menyakitkan, misalnya menyuntikkan cairan yang menyebabkan radang, cairan yang biasa digunakan di seluruh dunia untuk menguji sensitifitas terhadap rasa sakit pada semua binatang pengera, tikus-tikus itu menunjukkan ekspresi wajah yang tidak nyaman, sebagaimana juga manusia.
Dalam penelitiannya, Mogil menganalisis gambar wajah tikus sebelum, selama dan setelah distimulasi rasa sakit. Dia kemudian mengirim gambar-gambar tikus tersebut ke laboratorium. Di situ setiap tanda kesakitan yang tergambar di setiap guratan wajah tikus diberi kode. Di gambar itu terlihat si tikus mengalami pusing yang berputar-putar, ini ditunjukkan ketika tikus menutup matanya, hidung dan pipi membesar atau bengkak, posisi telinga dan kumis timus bergerak-gerak.
"Guratan pada wajah tikus menunjuukan sistem pengukuran yang juga akan mengembangkan pengobatan terbaru untuk mengurangi rasa sakit pada manusia,” kata Mogil. Selain itu, menurut dia, penelitian ini bertujuan untuk mengurangi penderitaan tikus atau binatang pengerat lainnya yang biasa dijadikan kelinci percobaan di berbagai laboratorium biomedikal.
Setelah diketahui terdapat guratan rasa sakit itu, kemudian tikus tersebut diberi obat pereda rasa sakit. Ternyata tikus juga mengirimkan sinyal atau isyarat tentang rasa sakit melalui wajah mereka kepada tikus-tikus yang lain. “Ini dapat memastikan bahwa binatang yang sedang diuji tidak mengalami penderitaan yang tidak perlu,” ujar Mogil.
Penelitian ini telah dipublikasikan di Jurnal Nature Methods, yang juga merinci perubahan guratan-guratan pada wajah tikus sehingga dapat menjadi rujukan bagi para peneliti.
Rini K | Sciencedaily
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya