TEMPO Interaktif, Amerika - Letakkan batangan coklat di genggaman anda dan batalkan rencana ikut kelas yoga. Kalau ingin mengobati stres anda, segera telepon dan bicara dengan ibu.
Sebuah penelitian di Amerika menyebutkan, dengan mendengar suara ibu dapat memberikan ketenangan dan mengurangi ketegangan dengan cepat. Percakapan dengan ibu melalui telepon memiliki efek yang sama seperti sedang dipelukannya.
Penelitian ini menjelaskan mengapa ibu kita kerap menjadi orang pertama yang mengetahui persoalan dan mendengarkan keluh kesah kita, meskipun anaknya sudah beranjak dewasa. Para peneliti memulai penelitian dengan mengamati hormon oxytocin. Hormon yang lebih dikenal dengan nama hormon cinta ini dapat membantu mengembangkan keterampilan, perilaku sosial dan kepercayaan diri.
Para peneliti dari Universitas Winconsin mengamati sebuah kelompok yang terdiri dari anak-anak perempuan berusia 12 tahun yang diminta memecahkan sebuah soal matematika di hadapan orang-orang yang belum mereka kenal sebelumnya. Tes ini dilakukan untuk memicu munculnya hormon cortisol atau hormon yang berkaitan dengan stres hingga mencapai tingkat yang memuncak.
Hasilnya, satu orang mengaku stress atau tertekan, tiga lainnya merasa nyaman karena telah membicarakan tes ini dengan ibunya sebelumnya secara langsung dan tiga lainnya juga telah mengabarkan kepada ibu mereka melalui telepon. Dari hasil uji laboratorium menunjukkan, mereka yang membicarakan tes ini dengan ibunya memiliki jumlah hormon oxytocin yang lebih tinggi ketimbang yang tidak.
"Kini dapat dipahami bahwa hormon oxytocin ini sangat berkaitan dengan konteks psikologi dan hubungan sosial seseorang," kata peneliti Leslie Seltzer.
Rini K | Dailymail
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya