Lapan Nyatakan Tak Ada Meteorit Jatuh di Bima

Reporter

Editor

Rabu, 19 Mei 2010 15:03 WIB

planetarium.montreal.qc.ca

TEMPO Interaktif, Bandung - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) memastikan tak ada meteorit yang jatuh di Bima pada 3 Mei lalu. Dari hasil analisis terbaru di lapangan, suara ledakan dan batu yang terbakar di lokasi akibat putusnya kabel listrik tegangan tinggi.

Tim Lapan yang terdiri dari peneliti senior antariksa Thomas Djamaluddin dan Abdul Rachman, meneliti di lokasi pada Ahad (16/5) lalu bersama Tim Unit Identifikasi Polresta Bima yang sebelumnya telah memeriksa TKP. Tim memakai analisis eliminasi. "Artinya menyingkirkan dulu sebab-sebab lokal seperti ledakan bahan peledak atau gas," katanya kepada Tempo, hari ini.

Di lokasi yang berada di lereng bukit Wawo, Bima, Nusa Tenggara Barat itu atau hanya sekitar 3 meter dari sisi jalan, tim melihat ada kabel listrik tegangan tinggi membentang. Salah satu kabel itu, menurut keterangan warga dan petugas PLN, memang ada yang putus saat kejadian. Jadi, kata Djamaluddin, warga rancu antara munculnya cahaya dan bunyi ledakan sehingga menyangka ada benda antariksa jatuh.

Ketika putus masih dengan arus listrik tegangan tinggi, kabel bergerak liar mengenai batuan basah. Ibarat las listrik, kata dia, lompatan arus listrik menyebabkan cahaya sangat terang dan suhu sangat tinggi hingga ribuan derajat. Kabel liar itu mengenai batu-batu di lereng bukit hingga meninggalkan jejak alur-alur hitam hingga berhenti di satu titik dan melubangi tanah dan batuan.

Bekas goresan paparan panas sangat tinggi itu sanggup melelehkan batuan. Suhu yang sangat tinggi itu, kata Djamaluddin, ikut menjelaskan habisnya kabel yang putus itu hingga sepanjang 5 meter pasca kejadian. Jejak tembaga yang meleleh itu berceceran di sekitar lokasi. "Penyebab putusnya kabel sendiri kami tidak tahu," ujarnya.

Sebelumnya, media massa dan warga menduga putusnya kabel, termasuk pepohonan yang terbakar, akibat tertimpa meteor. Awalnya juga, tim peneliti dari Bapeten dan Geologi ITB mendapati batuan yang diduga batu meteor itu mengandung besi. Batuan bersifat magnetik itu memang salah satu jenis batu meteor.

Namun ternyata, tim mendapatkan fakta menarik. Batuan di perbukitan Wawo ternyata banyak yang mengandung besi. Jadi kesimpulannya, kata Djamaluddin, dugaan jatuhnya meteor di Kabupaten Bima tidak terbukti.

Sebelumnya Lapan menduga ada meteor jatuh di Bima berdasarkan tayangan dan informasi media massa. Diperkirakan, ukuran batu meteor itu sebesar kelapa seperti di daerah Duren Sawit, Jakarta. (ANWAR SISWADI)

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya