TEMPO Interaktif, Los Angeles - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) memutuskan untuk berhenti menghubungi robot buatannya yang sedang "bertugas" di Mars. Alasannya, sampai Senin kemarin, NASA tak dapat menghubungi robot yang diberi nama Phenix Mars Lander ini. Begitu juga sebaliknya, robot ini juga tak menjawab sinyal NASA.
Sebuah gambar terbaru yang diambil dari satelit menunjukkan salah satu solar panel robot berkaki tiga ini kerobohan gundukan es. Phoenix mendarat di Mars pada 25 Mei 2008. Selama lima bulan, benda ini berhasil beroperasi di Mars, lebih lama dua bulan dari prediksi sebelumnya.
Kendati para peneliti tak yakin robot itu bisa selamat dari jatuhan es yang merusak perangkatnya, mereka masih setia menanti kalau-kalau ada sinyal dari Phoenix. "Sangat kecil kemungkinannya untuk bisa aktf lagi," kata Peter Smith dari University of Arizona di Tucson.
NASA menugaskan Phoenix untuk melakukan pencarian bahan-bahan pembentuk kehidupan, seperti air dan garam, yang ada di planet yang jaraknya paling dekat dengan bumi itu. Pencarian bahan itu dilakukan dengan cara menggali dengan lengan robot. Misi Phoenix di Mars selama ini diperkirakan memakan biaya US$ 420 juta.
Rini K | AP
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya