Gelang kaki itu harus dipakai Lindsay selama 24 jam atas perintah seorang hakim yang marah karena aktris itu tidak muncul dalam hearing di Beverly Hills, pekan sebelumnya. Dia harus hadir di pengadilan berkaitan dengan tindakannya mengemudi di bawah pengaruh alkohol pada 2007. Ketika mangkir dari pengadilan itu, Lindsay justru ketahuan menghadiri Festival Film Cannes di Prancis.
Ketidakhadiran di pengadilan Los Angeles itu membuahkan surat perintah penahanan baginya, tapi Lindsay bersedia membayar uang jaminan sebesar US$ 100 ribu dan setuju mematuhi persyaratan yang ditetapkan pengadilan. Gadis 23 tahun itu dilarang minum alkohol dan harus mengenakan gelang kaki SCRAMx. Dia juga setuju menjalani tes obat secara acak setiap minggu.
Jika gelang tersebut dapat menjauhkan selebritas seperti Lindsay dari minuman beralkohol, tentu banyak orang tua yang berminat membelinya untuk mencegah putra-putrinya yang beranjak dewasa dari minum minuman keras. Sayang, untuk sementara waktu gelang hitam itu hanya dijual kepada pengadilan, petugas pembebasan bersyarat, dan petugas berwenang lain yang ingin memastikan pengendara mabuk atau orang yang melakukan kekerasan yang berkaitan dengan alkohol tidak menyentuh minuman itu lagi. "Mungkin suatu saat itu akan dipasarkan," kata Kathleen Brown, seorang juru bicara Alcohol Monitoring Systems Inc., perusahaan pembuat gelang kaki alkohol itu.
Gelang SCRAMx buatan perusahaan itulah yang kini melekat di pergelangan kaki Lindsay. Ini bukan pertama kalinya dia harus mengenakan SCRAMx, dan Lindsay juga bukan satu-satunya pesohor yang harus mengenakan gelang itu. Aktris sekaligus rapper Eve juga mengenakannya, dan mantan bintang basket Jayson Williams dipaksa untuk memakai gelang itu awal tahun ini.
Gelang itu amat mirip gelang kaki elektronik yang telah lama digunakan untuk mencegah tersangka atau narapidana yang bebas bersyarat meninggalkan rumah. Gelang itu menggunakan teknologi yang sama seperti Breathalyzer, sebuah alat untuk mengukur kadar alkohol darah dari sampel napas. Bukannya mengecek alkohol lewat napas dari mulut, gelang SCRAMx mengambil sampel keringat di kulit. Setelah mengonsumsi alkohol, zat itu pada akhirnya memasuki aliran darah dan sebagian dibuang lewat kulit.
Gelang itu mengetes kulit setiap setengah jam. Jika ditemukan adanya jejak alkohol, zat itu akan menyebabkan reaksi kimia pada sel bakar alat tersebut. Pelanggaran akan diketahui oleh pengadilan atau petugas pembebasan bersyarat lewat informasi yang dikirimkan lewat line telepon ke perusahaan SCRAMx setiap hari jika kadar alkohol dalam darah mencapai 0,02 atau lebih.
Alat itu tak akan mendeteksi pelanggaran bila jumlah alkohol yang dikonsumsi amat sedikit, serta perlu waktu lama untuk mencapai kulit. Menurut Brown, seorang lelaki dengan berat 82 kilogram akan tercatat memiliki kandungan alkohol dalam darah 0,02 bila minum 147,8 mililiter minuman beralkohol dalam waktu kurang dari satu jam dengan perut kosong.
Gelang alkohol yang disebut SCRAM, singkatan dari Secure Continuous Remote Alcohol Monitoring atau pemantauan alkohol dari jarak jauh secara terus-menerus, telah digunakan sejak 2003, dan diterapkan di seluruh negara bagian Amerika, kecuali Hawaii. "Hingga saat ini gelang kaki itu telah dikenakan oleh 136 ribu orang selama rata-rata 90 hari, kata Brown. "Harga alat sekitar US$ 1.500 per unit."
South Dakota memiliki 600 unit SCRAM dan menggunakannya dalam 24/7 Sobriety Project, bagi mereka yang membutuhkan pemantauan alkohol setiap hari. Mereka dapat memilih datang dua kali sehari ke penjara setempat untuk menjalani tes napas atau mengenakan gelang kaki. "Beberapa orang tidak mau melihat deputy sheriff dua kali sehari. Itu pengalaman yang memalukan," kata Jaksa Agung South Dakota, Marty Jackley.
Bila diberi pilihan antara sobriety project atau penjara, "Sebagian besar orang jelas akan memilih kembali ke tengah keluarganya, kembali ke pekerjaannya, menjadi orang tua yang baik dan berusaha keras," kata Jackley.
Juru bicara Departemen Los Angeles County Sheriff, Steve Whitmore, mengatakan SCRAM kerap kali digunakan dan sangat efektif. Menurut dia, banyak cerita tentang orang yang berusaha mengutak-atik sinyal gelang itu. "Saya mendengar ada orang yang mencoba memasukkan kulit ayam di antara sinyal dan kulitnya, tapi itu tak berhasil," ujarnya.
Brown mengatakan alat itu telah dilengkapi dengan sensor yang akan mengecek adanya guncangan.
Stephen Bouchard, seorang hakim di Jefferson County, Missouri, berkali-kali harus menangani kasus orang yang mengendarai mobil dalam keadaan mabuk. Dia menyatakan amat menyukai gelang kaki itu. Mereka terkadang harus melepas seseorang dengan jaminan, dan para pelanggar hukum itu dikenai denda sebesar US$ 12 per hari. "Anda pasti tak ingin orang dalam seperti itu bebas, mabuk dan mencelakai orang lain," katanya. "Gelang ini menghentikannya."
Dia mengatakan gelang kaki itu juga digunakan dalam pelanggaran yang berkaitan dengan alkohol lainnya, seperti kekerasan dalam rumah tangga. Dalam beberapa kasus, seseorang harus mengenakan gelang kaki itu lebih lama daripada biasanya. "Itu seperti selimut pengaman mereka," ujarnya. "Selama mereka mengetahui bahwa gelang itu bekerja, mereka lebih mengendalikan kebiasaan minumnya."
TJANDRA DEWI | AP | ALCOHOL MONITORING