TEMPO Interaktif, Inggris - Biasanya deteksi kanker baru diketahui ketika selnya mulai tumbuh. Namun kini anda dapat mendeteksi kanker lima tahun lebih awal sebelum sel mematikan itu menjalari tubuh.
Penelitian yang dilakukan Nottingham University di Inggris bersama perusahaan peneliti medis Oncimmune menemukan bahwa potensi kanker dapat dideteksi lima tahun sebelumnya melalui tes darah sederhana. Dengan mengambil 10 mililiter contoh darah yang biasanya digunakan untuk mengetahui kadar kolesterol atau gula darah, para ilmuan ini membongkar sel-sel dalam darah yang berpotensi menjadi tumor, cikal-bakal kanker.
Spesialis kanker payudara, Profesor John Robertson mengatakan sering kali penanganan terhadap pasien penderita kanker terlambar karena selnya telah berkembang. Dalam pertumbuhannya, sel tumor menghasilkan protein berupa antigen yang "berkelahi" dengan sistem kekebalan tubuh atau antibodi yang kemudian menghasilkan auto-antibodi. Penelitian yang dipimpin Robertson berusaha mencari auto-antibodi yang merupakan zat hasil pergulatan antara sel kanker dengan antibodi tadi di dalam darah.
Penelitian ini pertama kali dilakukan terhadap pasien penderita kanker payudara. Para ilmuwan kemudian membuat prototipe darah para pasien itu untuk dijadikan contoh. "Kami mengurai seperti apa bentuk sel dalam darah pasien ini lima tahun lalu," kata Robertson. Menurut dia, tes darah ini tidak hanya mendeteksi penyakit kanker payudara melainkan juga kanker jenis lain yakni paru-paru, rahim, prostat dan usus.
Cnet | Rini K
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya