Apa yang Terjadi Bila Kita Marah?  

Reporter

Editor

Jumat, 4 Juni 2010 13:51 WIB

AP/Kiichiro Sato

TEMPO Interaktif, Valencia - Ketika kita merasa marah, denyut jantung, ketegangan pembuluh arteri, dan produksi hormon testosteron meningkat, cortisol (hormon stress) menurun, dan bagian kiri otak lebih terstimulasi. Hal ini diindikasikan oleh sebuah penelitian baru yang dipimpin oleh ilmuwan dari University of Valencia, Spanyol, yang menganalisis perubahan dalam kardiovaskuler, hormonal, dan respons aktivasi asimetris otak ketika kita marah.

"Peningkatan emosi membangkitkan perubahan dalam sistem saraf otonom, yang mengendalikan respons kardiovaskuler, juga dalam sistem endokrin," kata Neus Herrero, peneliti utama studi dan peneliti di University of Valencia. "Perubahan dalam aktivitas otak juga terjadi, khususnya di lobus frontal dan temporal."

Dalam studi itu, para ilmuwan memancing kemarahan 30 pria menggunakan prosedur "Anger Induction" (AI) dalam versi yang telah diterjemahkan dalam bahasa Spanyol, terdiri atas 50 frase orang pertama yang merefleksikan situasi sehari-harinya yang memancing kemarahan.

Sebelum dan segera sesudah memancing kemarahan para pria itu, tim ilmuwan mengukur denyut jantung dan tegangan arteri, kadar testosteron dan cortisol, serta aktivasi asimetris otak dengan menggunakan teknik mendengarkan dichotic.

Hasil studi, yang dipublikasikan dalam jurnal Hormones and Behavior, mengungkapkan bahwa kemarahan memicu terjadinya perubahan dalam kondisi psikologis temporer masing-masing subyek dan dalam parameter psikobiologis yang berbeda. "Terlihat adanya peningkatan denyut jantung, ketegangan arteri dan testosteron, tapi kadar cortisol menurun," kata Herrero.

Advertising
Advertising

Meski demikian, kata para peneliti, dengan fokus pada aktivitas asimetris otak pada lobus frontal yang terjadi ketika kita mengalami emosi, ada dua model yang saling bertentangan. Model pertama adalah kemampuan interaksi emosional, yang menyatakan bahwa wilayah frontal kiri otak lebih terlibat dalam menghadapi emosi positif, sedangkan bagian kiri lebih terkait dengan emosi negatif.

Dalam model kedua, yaitu arah motivasi, para peneliti menunjukkan bahwa bagian frontal kiri otak terlibat dalam pengalaman emosi yang berkaitan dengan kedekatan, sementara bagian kanan berasosiasi dengan emosi yang memicu penarikan diri. Emosi positif, seperti kebahagiaan, biasanya berasosiasi dengan motivasi kedekatan, sedangkan emosi negatif, semisal ketakutan dan kesedihan, dicirikan oleh motivasi penarikan diri.

TJANDRA | SCIENCEDAILY

Berita terkait

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

11 hari lalu

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.

Baca Selengkapnya

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

11 hari lalu

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

Program studi Biologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tempati urutan 1 terbaik se-Indonesia dan masuk daftar 501-550 terbaik di dunia.

Baca Selengkapnya

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

14 hari lalu

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

20 Februari 2024

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.

Baca Selengkapnya

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

11 September 2023

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

Katak langka ini berwarna oranye kecokelatan. Tubuhnya dipenuhi bintik putih seperti mutiara dan berkilau saat disorot cahaya senter.

Baca Selengkapnya

Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

23 Mei 2023

Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

Laporan-laporan tentang pertemuan dengan orca yang agresif di lepas pantai Iberian mulai muncul pada Mei 2020, dan belakangan menjadi lebih sering.

Baca Selengkapnya

Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

16 Desember 2022

Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

Ini adalah bukti resmi pertama organ genital ular betina.

Baca Selengkapnya

Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

21 September 2022

Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

Ig Nobel diberikan kepada penelitian-penelitian yang dianggap paling aneh, konyol dan unik yang membuat 'tertawa namun kemudian berpikir'.

Baca Selengkapnya

Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

23 Juli 2022

Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

Jefferson peraih medali perunggu di olimpiade Biologi internasional di Armenia sudah merantau sejak SD. Memiliki segudang prestasi.

Baca Selengkapnya

3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

16 Juni 2022

3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

Di urutan ke-2 dan ke-3 ada Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia sebagai kampus terbaik di bidang Biologi. Kampus mana yang pertama?

Baca Selengkapnya