Pulang Perang, Tentara Amerika Sulit Tidur

Reporter

Editor

Jumat, 11 Juni 2010 16:55 WIB

Tentara Marinir Amerika Serikat di Afghanistan. AP Photo/Abdul Khaliq Kandahari
TEMPO Interaktif, San Antonio - Stress dan ketidakpastian di medan perang membuat banyak tentara Amerika Serikat yang mengalami gangguan tidur setelah mereka pulang ke negaranya. Prevalensi gangguan tidur yang amat tinggi pada tentara Amerika yang pulang perang itu itu dilaporkan lewat sebuah abstrak riset yang dipresentasikan dalam SLEEP 2010, pertemuan tahunan Associated Professional Sleep Societies LLC di San Antonio, Texas, Selasa lalu.

Hasil riset mengindikasikan 86 persen partisipan mengalami gangguan tidur setelah kembali dari penugasan dan dan 45 hari kemudian meski mayoritas para serdadu itu tak menunjukkan adanya gangguan stress pasca traumatik atau depresi. Para prajurit itu diperkirakan mengalami gangguan tidur bila mereka mempunyai sejarah masalah tidur, gejala penyakit fisik tertentu atau cedera otak traumatik ringan.

“Ini merupakan studi pertama untuk mendeskripsikan prevalensi gangguan tidur pada dua titik waktu berbeda yang dialami para prajurit yang kembali dari penugasan tanpa adanya trauma fisik akibat ledakan atau amputasi,” kata peneliti utama studi itu, Mayor Betty Garner, seorang perawat peneliti di Nursing Research Office di Landstuhl Regional Medical Center di Landstuhl, Jerman. “Temuan yang paling mengejutkan dari sampel awal yang masih sedikit ini adalah amat tingginya persentase gangguan tidur pada prajurit bahkan 45 hari setelah mereka kembali dari penugasan ke Amerika Serikat – zona aman.”

Dalam studi doktoralnya di University of Washington, Garner memindai 58 serdadu Amerika berusia antara 23 dan 58 tahun. Pemeriksaan terhadap para serdadu itu dilakukan segera begitu mereka pulang dan 45 hari kemudian menggunakan indeks kualitas tidur Pittsburgh, penilaian kesehatan pasca penugasan, skala stress persepsi dan skala paparan perang.

Sejak 2001, Amerika telah menerjunkan lebih dari satu juta tentaranya untuk mendukung operasi di Irak dan Afganistan. Para peneliti mencatat stress dan ketidakpastian selama penugasan mungkin berpengaruh terhadap kualitas tidur tentara tersebut.

Menurut Garner, riset terdahulu menunjukkan gangguan tidur dapat menjadi gejala kondisi medis atau faktor risiko untuk pengembangan gangguan kesehatan mental dan fisik. Penanganan segera terhadap gangguan tidur yang dialami serdadu pulang perang mungkin dapat meringankan masalah kesehatan mental dan fisik mereka di masa depan.

L TJANDRA | SCIENCEDAILY

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

3 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

4 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

4 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

5 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

5 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

5 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

9 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

12 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

13 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

20 hari lalu

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya