WWF Ajari Teknik Menangkap Ikan

Reporter

Editor

Selasa, 15 Juni 2010 10:12 WIB

Tempo/Hariandi Hafid

TEMPO Interaktif, Denpasar – Untuk menjaga kelestarian lingkungan laut dan sumberdayanya di kawasan Coral Triangle (Segitiga Karang), World Wild Fund (WWF) bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengkampanyekan tehnik penangkapan ikan yang berkelanjutan. Yakni, tehnik yang mengurangi tangkapan non target yang kerap disebut bycatch.

Data yang dilansir Food and Agriculture Organization memaparkan sekitar 27 juta ton sumber daya laut terbuang setiap tahunnya akibat praktik perikanan yang tidak selektif yang menghasilkan tangkapan sampingan bycatch. ”Kita berharap jumlah itu bisa ditekan dengan melibatkan kalangan nelayan hingga restoran dengan menu sumber daya lautan,” kata Dr. Efransjah, Direktur Eksekutif WWF-Indonesia, hari ini di sela acara pertemuan Coral Triangle Fishers Forum (CTFF) di Sanur Paradise Plaza Hotel, Bali, 15 – 17 Juni 2010.

Di Indonesia tingkat bycatch sendiri belum didata secara pasti. Tetapi diperkirakan mencapai 15 persen dari total tangkapan nelayan dan industry perikanan.Upaya yang telah dilakukan antar lain adalah program mitigasi bycatch melalui percobaan penggunaan pancing lingkar (circle hook) pada perikanan tuna longline di Benoa dan Bitung sejak 2006. Hingga tahun 2010 ini, circle hook terbukti dapat mencegah tertangkapnya penyu dengan tingkat efisiensi mencapai lebih dari 80% tanpa mengurangi hasil tangkapan utama berupa tuna.

Bahkan di beberapa kesempatan circle hook terbukti lebih unggul dibanding pancing biasa terutama dari segi kualitas ukuran ikan. “Saat ini terdapat 25 kapal tuna longline di Benoa yang aktif menggunakan circle hook. Kita berharap peran pemerintah dan industri untuk semakin menambah jumlah tersebut,” lanjut Efransjah.

Pertemuan CTFF sendiri bertujuan membentuk kemitraan nyata antara pembeli atau eksportir produk perikanan dengan industri penangkapan ikan, industri pengolahan ikan, dan nelayan. Kemitraan diyakini akan mendorongkan mitigasi bycatch melalui penggunaan alat tangkap ramah lingkungan . Inisiatif ini diperlukan karena hambatan-hambatan di lapangan seperti; rendahnya insentif ekonomi bagi nelayan untuk menerapkan alat tangkap yang ramah lingkungan, tingginya biaya produksi, serta kurangnya kesadaran mengenai permintaan pasar atas produk perikanan yang ramah lingkungan.

Advertising
Advertising

Kawasan Segitiga Karang (Coral Triangle) mendapat perhatian khusus dari WWF karena merupakan lokasi kelautan dengan tingkat keanekaragaman hayati karang paling tinggi di bumi. Kawasan ini sama pentingnya dengan hutan hujan Amazon dan dataran rendah Kongo bagi kehidupan planet ini. Memiliki lebih dari 500 jenis karang, meliputi 6 juta hektar luasan laut yang dinaungi oleh 6 negara – Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Solomon, dan Timor Leste.

Coral Triangle merupakan rumah bagi 3000 spesies ikan karang dan komoditas perikanan bernilai ekonomi tinggi seperti tuna. Coral Triangle juga merupakan rumah bagi lumba-lumba, paus, hiu, pari, serta 6 dari 7 jenis penyu yang ada di dunia. Secara langsung, kawasan Coral Triangle mendukung kehidupan 120 juta lebih individu dari pemasukan perikanan maupun industri pariwisata.

Kepala Pusat Analisis Kerja Sama Internasional dan Antarlembaga (Puskita) KKP Anang Noegroho menyatakan , saat ini negara-negara anggota Coral Triangle Initiative (CTI) telah memiliki perhatian yang serius terhadap upaya mengurangi bycatch. “Kami mendorong dengan program nyata di tingkat propinsi untuk mendorong nelayan melakukan alih teknologi penangkapan ikan,” ujarnya.

Rofiqi Hasan

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya