TEMPO Interaktif, Washington - Para ilmuwan menduga terdapat air yang berlimpah di bawah permukaan bulan. Air yang telah membeku dan mengkristal itu diduga "bersembunyi" di sebuah kawah yang gelap di permukaan bulan dan ada pula yang terbenam di dalam debu.
"Selema lebih dari 40 tahun, kami mengira bahwa bulan itu kering kerontang," kata Ketua Tim Peneliti Francis McCubbin dari Carnegie Institution of Washington.
Sebagian besar ilmuwan percaya bahwa bulan terbentuk ketika sebuah objek seukuran Planet Mars menghantam Bumi 4,5 miliar tahun yang lalu. Benturan material dua benda angkasa itulah yang kemudian membentuk bulan.
Selama terjadi benturan antara material itu terbentuklah magma dan beberapa molekul air yang kemudian dingin dan mengkristal. Para peneliti melihat contoh material bulan yang diambil 40 tahun lalu ketika misi Apollo. Material yang berupa bebatuan itu mengandung hidrogen dan senyawa oksigen yang mengarah ke air meskipun konsentrasinya sangat rendah.
Menurut McCubbin, para ilmuwan menemukan kadar air minimum berkisar dari 64 bagian per miliar menjadi 5 bagian per juta. Namun air tersebut tak dapat serta merta dinikmati karena berada di dalam bebatuan bulan.
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.