TEMPO Interaktif, Washington - Hutan yang habis ditebang ternyata bukan hanya mengakibatkan banjir, namun juga memicu penyakit malaria.
Sebuah penelitian di Brazil menyebutkan hutan yang gundul mengakibatkan penyakit malaria. "Tampaknya deforestasi yang merupakan salah satu faktor ekologi yang dapat memicu wabah malaria," kata Sarah Olson dari University of Wisconsin.
Hutan yang gundul di sepanjang sungai Amazon membuat nyamuk dengan mudah berkembang biak di pinggiran sungai. Menurut para peneliti, jumlah kasus malaria di Brazil meningkat sebesar 48 persen sejak hutan di daerah itu ditebang sebanyak 4,2 persen.
Penelitian yang telah diterbitkan dalam jurnal Emerging Infectious Diseases ini menunjukkan hubungan antara menebang pohon, peningkatan jumlah nyamuk dan dampaknya terhadap manusia.
Sepanjang 1998-2007, dari 7300 mil persegi luas hutan di Brazil, kini berkurang hingga 19.000 kilo meter persegi.
Penyakit malaria disebabkan oleh parasit yang ditularkan nyamuk. Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahunnya penyakit ini menewaskan 860 ribu. Di Brasil penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Anopheles ini memakan korban hingga 500 ribu orang per tahun.
Reuters | Rini K
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya