Tercerdas Sedunia Tapi Menolak Harta  

Reporter

Editor

Sabtu, 3 Juli 2010 11:55 WIB

Grigory Perelman. www.failuremag.com
TEMPO Interaktif, Jakarta -Seorang ahli matematika Rusia menolak hadiah 1 juta dolar AS (sekitar Rp 9 miliar) karena menganggap bukan dirinya yang pantas menerima uang itu.Dr Grigory Perelman (44), yang disebut-sebut manusia tercerdas sedunia, tinggal di flat sederhana di St Petersburg.

Ia dianugerahi 1 juta dolar AS pada bulan Maret oleh lembaga asal Amerika Serikat, Clay Mathematics Institute, karena memecahkan Konjektur Poincare, yang sudah satu abad memusingkan matematikawan. Dr Perelman memposting solusinya di internet.

Dia mengatakan kepada lembaga yang berbasis di Cambridge, Massachusetts itu bahwa ia menolak hadiah tersebut.

Alasan Perelman, seperti dikutip oleh Interfax, ia menilai kontribusinya dalam membuktikan dugaan Poincare tidak lebih hebat daripada ahli matematika Amerika Serikat, Richard Hamilton, yang pertama kali mengusulkan program untuk solusi tersebut.

Konjektur Poincare berkaitan dengan bentuk-bentuk yang ada di empat dimensi atau lebih.

Setelah hadiah itu diumumkan pada bulan Maret, ia berkata: "Aku sudah memiliki semua yang ku inginkan."

Empat tahun lalu, jenius matematika itu tak muncul untuk menerima penghargaan bergengsi Fields Medal dari Uni Matematika Internasional karena memecahkan Konjektur Poincare.

Pada waktu itu ia mengatakan: "Aku tidak tertarik pada uang atau ketenaran. Aku tidak ingin dipamerkan seperti hewan di kebun binatang."
"Aku bukan pahlawan matematika. Aku juga tidak terlalu berhasil, itu sebabnya aku tidak ingin semua orang menatapku."

Tetangganya, Vera Petrovna, berkata: "Saya pernah ke apartemennya dan tercengang. Dia hanya memiliki satu meja, bangku dan tempat tidur dengan kasur kotor yang ditinggalkan oleh pemilik sebelumnya - pecandu alkohol yang menjual flat kepadanya. Kami berusaha untuk menyingkirkan kecoa di blok kami, tapi serangga-serangga itu bersarang di apartemennya."

Pada tahun 2002, Perelman, saat itu peneliti di Institut Matematika Steklov di St. Petersburg, mulai mem-posting karya ilmiahnya untuk memecahkan konjektur Poincare, salah satu dari tujuh teka-teki matematika yang masing-masing pemecahannya berhadiah 1 juta dolar AS dari Institut Clay.Berbagai tes yang ketat membuktikan bahwa dia benar.

Teka-teki topologi ini pada dasarnya menyatakan bahwa setiap ruang tiga-dimensi tanpa lubang di dalamnya adalah setara dengan sebuah wilayah yang membentang.

Teka-teki itu sudah lebih dari 100 tahun ketika Perelman memecahkanya - dan dapat membantu menentukan bentuk alam semesta.

Setelah tahun 2003 Perelman berhenti dari Institut Steklov. Teman-temannya mngatakan bahwa dia sama sekali mengundurkan diri dari matematika karena subjek itu terlalu terlalu menyakitkan untuk dibicarakan.

ANT | BS

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya