Perubahan Iklim Pengaruhi Pertumbuhan Larva Kupu-kupu  

Reporter

Editor

Rabu, 11 Agustus 2010 09:32 WIB

TEMPO/Zulkarnain

TEMPO Interaktif, London - Sebuah penelitian dari Departemen Ilmu Hayati di University of Notre Dame, London, memaparkan bahwa variasi genetik ternyata mempengaruhi perpindahan suatu spesies dari satu tempat ke tempat lain. Associate Professor Jessica Hellmann telah melakukan riset terhadap dua spesies kupu-kupu dengan memanipulasi suhu lingkungan larva kupu-kupu itu untuk mengetahui bagaimana mereka menghadapi pemanasan global.


Dua larva kupu-kupu yang diuji itu adalah jenis kupu-kupu Duskywing Propertius (Erynnis propertius) dan kupu-kupu Anise Swallowtail (Papilio zelicaon). Dua spesies kupu-kupu ini dipilih karena mereka adalah serangga berdarah dingin dan, meskipun memiliki ekologi yang berbeda, mereka hidup dalam ekosistem yang sama. "Dari perbedaan dan persamaan inilah, kami ingin mengetahui respons mereka terhadap pemanasan global," kata Hellmann.


Duskywing adalah kupu-kupu berukuran kecil yang tinggal di kawasan pantai barat Amerika Serikat. Dia tak mampu terbang untuk jarak jauh. Karena hanya mampu terbang untuk jarak dekat saja, susunan genetik kelompok Duskywing tidak menyebar terlalu jauh. Larva spesies ini juga unik karena hanya mengkonsumsi daun pohon ek.


Sementara itu, kupu-kupu Swallowtail Anise merupakan kupu-kupu yang bertubuh besar dan mampu terbang untuk jarak jauh, sehingga susunan genetiknya tersebar di berbagai daerah, misalnya di kawasan Pegunungan Rocky sampai ke sebelah barat dan sekitar California. Larva kupu-kupu ini pun "rakus" memakan berbagai tanaman yang juga berfungsi untuk menyebarkan gen mereka.


Tim peneliti yang dipimpin Hellmann ini kemudian mencoba merekayasa suhu tempat larva kedua jenis kupu-kupu itu dikembangbiakan. Dalam suhu yang panas, larva kupu-kupu Duskywing tumbuh lebih besar, lebih cepat, dan dapat bertahan hidup lebih baik. "Ini tandanya mereka menyukai cuaca yang hangat," kata Hellman. Adapun ketika diberi sentuhan "dingin", pertumbuhan larva kupu-kupu Duskywing tidak secepat ketika diberi suhu panas.
Sementara itu, larva kupu-kupu Anise Swallowtail tidak terpengaruh oleh perubahan suhu. "Pada suhu panas dan dingin, pertumbuhan mereka sama saja," katanya.

Advertising
Advertising

Dari perbedaan reaksi kedua jenis kupu-kupu itu terhadap perubahan suhu, tim peneliti akan menyelidiki lebih lanjut gen apa yang bertanggung jawab terhadap respons berkembang-tidaknya larva pada tiap-tiap jenis. "Kami akan menggunakan alat genom untuk mempelajari gen apa yang terlibat ketika spesies ini mengalami perubahan iklim," ujar Hellmann.

Temuan Hellmann dan rekan-rekan peneliti lainnya ini akan dibahas dalam pertemuan American Physiological Society's Intersociety Meeting di Westminster, Colorado, bulan ini. Pertemuan tersebut sekaligus akan memaparkan berbagai tantangan dalam menghadapi perubahan iklim.

ScienceDaily | Rini K

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya