TEMPO Interaktif, Jakarta - Kebisingan yang terjadi di lautan membuat ikan stress bahkan mati lebih cepat. Sebuah penelitian yang dilakukan Fakultas Ilmu Biologi, Universitas Bristol, Inggris memaparkan kebisingan di laut karena suara mesin kapal, misalnya dapat membuat ikan stress.
Peneliti senior yang memimpin riset tersebut, Dr Steve Simpson mengatakan polusi suara membuat ikan kehilangan "irama" menuju sumber makanan mereka. Dia mencontohkan, bayi-bayi ikan yang hidup di daerah tropis mengandalkan "suara alam" atau suara yang dikeluarkan ikan yang lebih dewasa, udang dan bulu babi untuk menemukan terumbu karang.
"Ketika baru berumur beberapa minggu, bayi ikan harus mencari habitat mereka yang tentunya penuh sumber makanan yakni terumbu karang," kata Simpson. "Bayi ikan itu kemudian akan mengingat dan mengikuti sumber "suara alam" tadi. "Kalau terjadi kebisingan, bisa saja bayi ikan itu akan stress dan salah arah," katanya.
Kebisingan di laut, menurut Simpson, biasanya disebabkan karena suara mesin kapal, baling-baling kapal, suara manusia, pengeboran minyak bawah laut, dan pengujian seismik. Menurut penelitiannya, ikan dapat mempelajari dan mengingat suara yang baru didengar dalam tempo tiga detik.
ScienceDaily|Rini K
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya