Terumbu Karang Aceh Memucat

Reporter

Editor

Jumat, 20 Agustus 2010 13:53 WIB

TEMPO/Zulkarnain
TEMPO Interaktif, Jakarta - Wildlife Conservation Society sebuah lembaga pemerhati lingkunan berbasis di Amerika Serikat awal pekan ini, saat hari kemerdekaan Indonesia menyampaikan laporan tentang peningkatan suhu permukaan laut yang menyebabkan warna terumbu karang semakin pudar.

Penelitian dilakukan di laut Andaman bulan Mei lalu yang sisi timurnya merupakan pesisir barat laut pulau Sumatera. Penelitian itu kemudian dilanjutkan oleh WCS bersama James Cook University (Australia) serta Universitas Syiah Kuala Aceh yang menemukan kerusakan terumbu karang di kawasan Aceh sekitar 80 persen.

Suhu air di kawasan itu menurut National Oceanic and Atmospheric Administration yang baru melakukan eksplorasi maritim bersama Angkatan laut Indonesia di Sulawesi Utara bulan lalu, naik menjadi 34 derajat celsius, di atas rata-rata kawasan yang diteliti. Peningkatan suhu menyebabkan alga-alga yang hidup di dalam jaringan terumbu karang keluar dan membuat terumbu mati.

Para ahli kemudian menartik kesimpulan bahwa kecepatan rusaknya terumbu karang di kawasan itu melampaui kecepatan rusaknya terumbu karang di kawasan lain. Kawasan laut Andaman dikelilingi oleh pesisir timur Srilanka, selatan Thailand, Myanmar serta pulau Andaman dan Nikobar, yang menurut WCS disebabkan oleh kenaikan suhu air laut di sekitar Aceh.

WCS dan James Cook University telah melakukan penelitian lingkungan di Aceh beberapa bulan sejak tsunami 2004 namun menurut lembaga itu meningkatan suhu air laut di kawasan itu sebelumnya tidak banyak mempengaruhi terumbu karang, fakta yang menurut Direktur Program Maritim WCS-Indonesia Dr. Stuart Campbell sebagai hal yang 'mengecewakan'.

WCS tidak menjelaskan dalam situs resminya mengapa kenaikan suhu itu terjadi

Advertising
Advertising


ENVIRONMENTAL NEWS NETWORK | WILDLIFE CONSERVATION SOCIETY | RONALD

Berita terkait

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

30 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

4 Maret 2024

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

BKSDA Sumatera Selatan mencatat sebanyak 127 kasus konflik buaya dan manusia terjadi di Bangka Belitung dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Walhi Beberkan Kerusakan Lingkungan Akibat Hilirisasi Nikel di Maluku Utara: Air Sungai Terkontaminasi hingga..

29 Januari 2024

Walhi Beberkan Kerusakan Lingkungan Akibat Hilirisasi Nikel di Maluku Utara: Air Sungai Terkontaminasi hingga..

Walhi mengungkapkan kerusakan lingkungan yang diakibatkan hilirisasi industri nikel di Maluku Utara.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Industri Nikel Merusak Hutan dan Lingkungan Indonesia

24 Januari 2024

Penelitian Sebut Industri Nikel Merusak Hutan dan Lingkungan Indonesia

Penelitian menyebutkan aktivitas industri nikel di Indonesia menyebabkan kerusakan hutan dan lingkungan secara masif.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Kritik Gibran Glorifikasi Hilirisasi Nikel Jokowi: Faktanya Merusak Lingkungan

23 Januari 2024

Greenpeace Kritik Gibran Glorifikasi Hilirisasi Nikel Jokowi: Faktanya Merusak Lingkungan

Greenpeace mengkritik Gibran yang mengglorifikasi program hilirisasi nikel Presiden Jokowi. Industri ini dinilai banyak merusak lingkungan.

Baca Selengkapnya

Di Debat Cawapres, Mahfud Kutip Surat Ar-Rum Ayat 41 Ingatkan Soal Kerusakan Alam

21 Januari 2024

Di Debat Cawapres, Mahfud Kutip Surat Ar-Rum Ayat 41 Ingatkan Soal Kerusakan Alam

Dalam debat cawapres, calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md mengatakan kerusakan alam di bumi terjadi karena tingkah laku manusia.

Baca Selengkapnya

TKN Prabowo-Gibran Bilang Perusahaan Perusak Lingkungan Harus Dihukum Seberat-beratnya

21 Januari 2024

TKN Prabowo-Gibran Bilang Perusahaan Perusak Lingkungan Harus Dihukum Seberat-beratnya

Menurut Budisatrio Djiwandono, Prabowo-Gibran akan memberikan hukuman berat kepada pihak yang merusak alam.

Baca Selengkapnya

Karhutla di Gunung Arjuna Capai 4.000 Hektare, Diduga Ulah Pemburu

8 September 2023

Karhutla di Gunung Arjuna Capai 4.000 Hektare, Diduga Ulah Pemburu

Karhutla di Gunung Arjuna dan sekitarnya pertama kali terpantau muncul di kawasan Bukit Budug Asu, pada Sabtu, 26 Agustus lalu.

Baca Selengkapnya

Walhi Sebut Pidato Kenegaraan Jokowi Dorong Kerusakan Lingkungan

17 Agustus 2023

Walhi Sebut Pidato Kenegaraan Jokowi Dorong Kerusakan Lingkungan

Aulia menilai pidato Presiden Jokowi sangat mencerminkan keberpihakan pemerintah terhadap padat modal.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Lingkungan di IKN Nusantara Berpotensi Meluas

1 Juli 2023

Kerusakan Lingkungan di IKN Nusantara Berpotensi Meluas

Berbagai proyek infrastruktur IKN Nusantara memperparah kerusakan lingkungan di lokasi ibu kota baru itu ataupun di area sekitarnya

Baca Selengkapnya