TEMPO Interaktif, London - Terompet khas Afrika, Vuvuzela masuk dalam Kamus Oxford. Terompet yang mengeluarkan suara seperti suara lebah ini mulai naik daun setelah jutaan fans yang memadati stadion pada Piala Dunia Afrika Selatan menggunakan terompet tersebut untuk memberi semangat.
Bersama dengan terompet yang dapat menciptakan suara hingga 130 desibel ini, Kamus Oxford juga memasukkan dua ribu kata dan frasa baru dalam edisi ketiga. Edisi ketiga kamus tersebut menyajikan lebih dari dua miliar kata, termasuk istilah-istilah yang biasa digunakan di dunia maya.
Beberapa istilah yang ditambahkan meliputi istilah ekonomi seperti "overleveraged" yang artinya memiliki terlalu banyak utang dan "quantitative easing" yang artinya pengenalan uang baru sebagai pasokan uang oleh bank sentral.
Istilah baru lainnya adalah "Staycation" yang artinya menghabiskan liburan di luar negeri, "bargainous" artinya biaya yang lebih sedikit dari biasanya.
Sementara frasa "social media" masuk dalam istilah baru dan didalamnya ada beberapa tambahan seperti, "defriend" yang artinya menghapus seseorang dari daftar kontak atau teman di situs jaringan sosial, "tweetup" yaitu pertemuan yang dilakukan melalui posting di Twitter.
Adapun dalam konteks hubungan sehari-hari, beberapa kata baru yang masuk dalam kamus ini, seperti "Bromance" yang artinya hubungan yang dekat tetapi non-seksual, "Buzzkill" atau orang yang tertekan atau putus asa, "Cheeseball" yakni nggak gaul, dan "Chillax" artinya tenang dan rileks.
Reuters|Rini K
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya