Awasi Benda Asing, Stasiun Ruang Angkasa Pasang Detektor
Reporter
Editor
Kamis, 26 Agustus 2010 15:08 WIB
Detektor luar angkasa
TEMPO Interaktif, Jenewa - Sebuah detektor dengan partikel besar dipasang di Stasiun Ruang Angkasa Internasional untuk menangkap objek yang ada di luar alam semesta. Detektor itu memiliki Spektrometer Alpha sebesar 8,5 ton magnetik (AMS).
"Ini akan membuat terobosan besar untuk memahami alam semesta," kata ilmuwan AS dan penerima Nobel, Samuel Ting. "Mungkin di luar sana ada tepi luar angkasa yang bisa diketahui melalui detektor ini."
Ting ada seorang profesor di Institut Teknologi Massachusetts. Pria berumur 73 tahun ini merupakan penyelidik utama untuk proyek, yang melibatkan sekitar 500 ilmuwan dan teknisi seluruh dunia.
Dia menjelaskan tujuan utama pembuatan detektor adalah untuk mengetahui objek misterius di luar angkasa dan biasanya tak terlihat karena 95 persen dari benda angkasa itu berwarna gelap. "Alat ini bisa memberikan banyak kejutan," kata Roberto Battiston, seorang fisikawan Italia dalam tim.
Battiston berharap detektor tersebut dapat memberikan informasi detil mengenai energi sinar kosmik yang ada di alam semesta. Dia menambahkan, rencananya detektor yang memakan biaya sekitar US$ 2 miliar itu baru akan dibenamkan di stasiun luar angkasa pada tahun depan.
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.