Google, Berawal dari Garasi

Reporter

Editor

Senin, 30 Agustus 2010 15:12 WIB

AP/Elizabeth Dalziel
TEMPO Interaktif, California - Siapa tak kenal Google, mesin pencari nomor satu di dunia. Tapi jika mundur 12 tahun lalu, siapa yang menyangka perusahaan ini hanya dijalankan oleh tiga orang dari sebuah garasi di Menlo Park, California, Amerika Serikat.

Google berawal dari tugas kuliah dua mahasiswa Universitas Stanford, Larry Page dan Sergey Brin pada Januari 1996. Mereka mengembangkan metode baru dalam "search engine" yang menghitung pencarian berdasarkan tautan antar situs di internet. Menggeser metode lama yang menghitung dari kemunculan kata kunci dalam mesin pencari.

Dua sekawan menjalankan teknologi baru bertajuk PageRank itu dengan bantuan karyawan pertama mereka, Craig Silverstein, waktu itu 25 tahun. Bertiga, mereka resmi bekerja sebagai sebuah perusahaan pada 4 September 1998, dari balik pintu garasi.

"Awalnya saya tidak punya jabatan karena kami cuma segelintir," ujarnya. Buat lucu-lucuan, Silverstein mengusulkan jabatan Wakil Presiden Teknik. Namun Page dan Brin lebih memilih Direktur Teknologi. Akhirnya jabatan itu disandang Silverstein sampai sekarang.

Menurutnya, Google bisa besar karena beruntung dan muncul pada saat yang tepat. "Ada pada transisi antara 'orang berinternet dengan rekomendasi dari teman' dan 'orang berinternet untuk mencari sesuatu'," kata Silverstein.

Karyawan bertambah. Garasi itu tidak cukup menampung enam pekerja. Mereka menyewa sebuah ruang kantor yang berseberangan dengan kantor situs pembelajaran Bahasa Spanyol yang tidak ternama. "Jadi kami tidak langsung jadi perusahaan besar," kata Silverstein.

Keberuntungan kembali menghampiri mereka saat pindah ke Silicon Valley, bagian utara California, Maret 1999. "Jaringan pendukung di sini jauh lebih baik ketimbang di bagian dunia mana pun," kata Silverstein. Pada 2006, kantor pusat Google pindah ke Mountain View, California.

Hanya dalam tempo 12 tahun, Google berubah dari perusahaan kelas garasi jadi perusahaan multinasional. Karyawannya berkembang dari tiga jadi lebih dari 20 ribu yang tersebar di 70 kantor di seluruh dunia, melayani 20 petabyte (setara 20 pangkat 15 byte) data dari pengguna saban hari. Pendapatannya? Lebih dari Rp 207 triliun per tahun.

BBC | REZA M

Berita terkait

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

32 hari lalu

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

Selain mencari pengalaman dan ilmu di kampus-kampus tujuan, siswa santri ini juga membagikan ilmu dan pengetahuan di bidang teknologi informasi.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tegas di Debat Capres Mau Bangun Pabrik Ponsel, Pengamat: TKDN-nya Saja

6 Februari 2024

Prabowo Tegas di Debat Capres Mau Bangun Pabrik Ponsel, Pengamat: TKDN-nya Saja

Barangkali tak dibayangkan Prabowo, pengamat telekomunikasi yang pernah bekerja di Jerman ini sebut bikin pabrik ponsel di Indonesia tidak mudah.

Baca Selengkapnya

Janji Capres Bangun Teknologi Informasi, Peneliti TII: Perlu Insentif dan Kebebasan Ekonomi

5 Februari 2024

Janji Capres Bangun Teknologi Informasi, Peneliti TII: Perlu Insentif dan Kebebasan Ekonomi

Pemerintah perlu menyediakan insentif untuk membangun dan memperkuat teknologi informasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tiga Capres soal Teknologi Informasi: Dari Bangun Pabrik hingga Penguatan SDM

5 Februari 2024

Tiga Capres soal Teknologi Informasi: Dari Bangun Pabrik hingga Penguatan SDM

Dalam debat kelima Ahad malam, tiga Capres menjelaskan pandangannya soal kedaulatan teknologi informasi.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Tunggakan Uang Kuliah di ITB, Prabowo Mau Tambah Dokter

5 Februari 2024

Top 3 Tekno: Tunggakan Uang Kuliah di ITB, Prabowo Mau Tambah Dokter

Berita dari ITB puncaki Top 3 Tekno terkini. Tapi yang mendominasi adalah berita dari debat capres yang bahas teknologi informasi dan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Teknologi Informasi di Debat Capres, Pakar di ITB Sebut 3 Tantangan Rezim Baru

4 Februari 2024

Teknologi Informasi di Debat Capres, Pakar di ITB Sebut 3 Tantangan Rezim Baru

Pakar teknologi informasi dari ITB mengatakan rezim baru perlu melakukan digitalisasi dan pencerdasan secara masif untuk transformasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

BlackBerry Raup Untung dari Layanan Keamanan Siber

21 Desember 2023

BlackBerry Raup Untung dari Layanan Keamanan Siber

BlackBerry secara mengejutkan melaporkan laba kuartalan, didukung oleh tingginya permintaan layanan keamanan siber di tengah maraknya ancaman online.

Baca Selengkapnya

AI Dimanfaatkan 198 Startup Indonesia, Wamenkominfo: Gambaran Potensi ke Depan

8 Desember 2023

AI Dimanfaatkan 198 Startup Indonesia, Wamenkominfo: Gambaran Potensi ke Depan

Data Tracxn Technologies Limited yang mencatat hingga Juni 2023 ada 198 startup Indonesia yang memanfaatkan AI dalam penyediaan layanannya.

Baca Selengkapnya

Teknologi Diharapkan Bisa Jadi Alat Pengembangan Diri Guru dan Murid

18 November 2023

Teknologi Diharapkan Bisa Jadi Alat Pengembangan Diri Guru dan Murid

Pemerintah mengajak lebih banyak masyarakat menggunakan teknologi dalam proses belajar mengajar. Harapannya lebih banyak lahir talenta digital.

Baca Selengkapnya

Jurus Kemendikbud Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang TIK

10 Oktober 2023

Jurus Kemendikbud Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang TIK

Program PembaTIK diharapkan bisa meratakan kualitas pendidikan di Indonesia melalui kreativitas para guru dalam menyajikan sistem pembelajaran.

Baca Selengkapnya