Perubahan Iklim Bantu Ungkap Temuan Benda Sejarah

Reporter

Editor

Rabu, 15 September 2010 08:54 WIB

Cap tangan negatif (hand stencils) dari jaman pra sejarah di Gua Bulu Sumi, Pangkep, Sulawesi Selatan, Sabtu (21/11). Di gua ini juga telah ditemukan sejumlah lukisan dinding gua berupa gambar babi rusa, sampan dan cap kaki. TEMPO/Zulkarnain
TEMPO Interaktif, Juvfonna - Perubahan iklim global berhasil membantu menguak temuan sejarah para arkeolog Eropa, berupa alat berburu rusa milik bangsa Viking.

Pasalnya, gumpalan es super tebal yang menyelubungi alat berburu rusa di di pegunungan Eropa Utara itu mencair lebih cepat. Padahal tim arkeolog selama ini telah berupaya keras mengikis gumpalan tersebut.

"Luar biasa, ini seperti mesin waktu. Selama berabad-abad, belum pernah saya lihat gumpalan es menjadi sekecil ini," ujar arkeolog asal Denmark pemimpin proyek tersebut, Lars Piloe. Es yang ditemukan mencair itu berada di ketinggian 1.850 meter diatas permukaan laut (6.070 kaki), di wilayah tengah Norwegia.

Sejak 2006 lalu, para arkeolog tersebut berhasil menemukan alat-alat seperti batangan khusus berburu, busur dan alat panah, bahkan sepatu kulit yang berumur sekitar 3.400 tahun.

Barang tersebut ditemukan dengan cara mencairkan es yang menggumpal disekitarnya, dari pegunungan Jotunheimen, yang konon dalam mitologi Norse adalah gunung es raksasa.

Piloe dan dua arkeolog lainnya di area sungai es Juvfonna juga menemukan sebuah tongkat, yang konon dinamakan "tongkat menakutkan" dengan usia sekitar 1.500 tahun. Tongkat itu digunakan untuk menggiring rusa masuk ke dalam target bidik pemanah.

Tak cuma di Norwegia, di kawasan gletser di Alaska hingga Siberia juga mengalami hal sama. Penemuan jasad salah satu suku pegunungan es di Italia "Otzi" lengkap dengan bekas luka panah yang tertimbun sejak 5.000 tahun lalu pun terkuak berkat perubahan iklim.

Di area empat musim menurut peneliti Universitas Stanford, California, Patrick Hunt, perubahan iklim mulai terasa sejak 1991. Penemuan Otzi tersebut pun terkuak pada 1991 di gletser pegunungan Alpine.

"Kami berharap para arkeolog dapat banyak lagi menguak gumpalan es yang menyelubungi benda-benda sejarah," kata Patrick.

YAHOO | ANGIOLA HARRY

Berita terkait

Sebagian Artefak Terdampak Kebakaran Museum Nasional Sudah Dievakuasi, Polisi: Banyak yang Masih Utuh

19 September 2023

Sebagian Artefak Terdampak Kebakaran Museum Nasional Sudah Dievakuasi, Polisi: Banyak yang Masih Utuh

Artefak yang berhasil teridentifikasi usai kebakaran Museum Nasional sudah dievakuasi ke tempat yang aman.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Museum Nasional, Polisi Akui Sulit Bedakan Antara Benda Bersejarah dan Reruntuhan

17 September 2023

Kebakaran Museum Nasional, Polisi Akui Sulit Bedakan Antara Benda Bersejarah dan Reruntuhan

Polisi mengakui kesulitan melakukan identifikasi benda sejarah di Museum Nasional atau Museum Gajah

Baca Selengkapnya

Kelompok Hindu India Ajukan Petisi Larang Muslim Masuk Masjid Kuna, Ini Sebabnya

19 Mei 2022

Kelompok Hindu India Ajukan Petisi Larang Muslim Masuk Masjid Kuna, Ini Sebabnya

Kelompok Hindu India mengajukan petisi melarang Muslim memasuki masjid bersejarah di Mathura karena menduga ada peninggalan Hindu di dalamnya

Baca Selengkapnya

Kota Emas 3.000 Tahun yang Hilang Telah Ditemukan di Mesir

9 Maret 2022

Kota Emas 3.000 Tahun yang Hilang Telah Ditemukan di Mesir

Sebuah tim yang berisikan para arkeolog pada September 2020 memulai pencarian kuil kamar mayat di tepi barat Luxor di Mesir.

Baca Selengkapnya

7 Situs Warisan Dunia UNESCO yang Ada di Ukraina

2 Maret 2022

7 Situs Warisan Dunia UNESCO yang Ada di Ukraina

Ukraina terkenal akan budaya dan tradisinya yang kaya dan merupakan rumah bagi tujuh situs warisan dunia UNESCO.

Baca Selengkapnya

Bunker Peninggalan Perang Dunia II di Simeulue akan Dijadikan Objek Wisata

30 Oktober 2021

Bunker Peninggalan Perang Dunia II di Simeulue akan Dijadikan Objek Wisata

Bunker peninggalan Jepang yang biasa disebut korok-korok oleh warga Simeulue diantaranya ada di Desa Labuan Bakti dan Desa Labuan Bajau.

Baca Selengkapnya

3 Benda Bersejarah Indonesia yang Selamat dari Perdagangan Ilegal Barang Antik

31 Agustus 2021

3 Benda Bersejarah Indonesia yang Selamat dari Perdagangan Ilegal Barang Antik

Nilai tiga barang antik berupa patung Seated Shiva, patung Seated Parvati, dan patung Seated Ganesha, ini sebesar Rp 1,23 triliun.

Baca Selengkapnya

Bekas Tambang Hingga Museum Purba di Indonesia Masuk Daftar Situs Warisan Dunia

7 Agustus 2021

Bekas Tambang Hingga Museum Purba di Indonesia Masuk Daftar Situs Warisan Dunia

Indonesia turut menyumbang beberapa tempat ke dalam situs warisan dunia UNESCO.

Baca Selengkapnya

Keunikan Arslantepe Mound di Turki yang Jadi Situs Warisan Dunia Terbaru UNESCO

6 Agustus 2021

Keunikan Arslantepe Mound di Turki yang Jadi Situs Warisan Dunia Terbaru UNESCO

Masuknya The Arslantepe Mound menjadi tempat ke-18 yang menjadi Situs Warisan Dunia dari Turki.

Baca Selengkapnya

Makna 6 Monumen Simbol Persahabatan ASEAN di Taman Suropati

9 Juli 2021

Makna 6 Monumen Simbol Persahabatan ASEAN di Taman Suropati

Enam monumen bersejarah itu mulanya akan disebar di beberapa temoat, namun akhirnya diputuskan disimpan di Taman Suropati.

Baca Selengkapnya