Jika Bau dan Kotor, Mungkin Beracun  

Reporter

Editor

Kamis, 16 September 2010 09:06 WIB

ehjournal.net

TEMPO Interaktif, Jakarta -Bau tanah atau jamur, ditambah dengan bukti visual adanya ganggang biru hijau atau cyanobacteria, adalah peringatan keberadaan racun cyanotoxin yang berbahaya pada danau atau tempat penampungan air. Dalam studi terbaru lembaga survei geologi Amerika Serikat, USGS, tentang ledakan populasi cyanobacteria di sejumlah danau di kawasan Midwest, Amerika Serikat, senyawa bau dan rasa tak enak ditemukan hampir setiap kali toksin tersebut ditemukan. Itu mengindikasikan bau busuk tersebut mungkin berfungsi sebagai sinyal adanya racun berbahaya.

"Banyak orang menganggap bahwa tak ada risiko kesehatan dengan adanya senyawa bau dan rasa tak enak itu," kata Dr Jennifer Graham, ahli limnologi USGS dan peneliti utama studi ini. "Meski senyawa bau dan rasa tak enak itu tidak beracun, senyawa berbau tajam dan kuat ini selalu ditemukan bersama cyanotoxin dalam sampel ganggang. Temuan ini menunjukkan perlunya pemantauan peningkatan cyanotoxin selama ditemukannya senyawa bau tersebut sehingga masyarakat mendapat peringatan dan air dapat diolah dengan efektif."

Cyanotoxin diproduksi oleh beberapa bakteri cyanobacteria. Bakteri cyanobacteria ini umumnya membentuk lapisan film tipis biru-hijau, cokelat, atau merah di permukaan danau atau tempat air. Fenomena ini kerap ditemukan di berbagai wilayah Amerika Serikat selama musim panas, tetapi juga terjadi pada musim lain.

Cyanotoxin beracun bagi manusia, organisme akuatik, binatang peliharaan, hingga ternak. Membuang atau mengolah air yang terkontaminasi membutuhkan biaya dan waktu. "Terpapar toksin itu dapat menyebabkan beragam gejala, termasuk ruam kulit, sakit perut, kejang, bahkan kematian," kata Dr Keith Loftin, insinyur teknik lingkungan dan riset kimia USGS. "Binatang peliharaan dan ternak amat rentan terhadap paparan langsung, tapi manusia juga bisa terpapar selama rekreasi, dengan menyantap makanan terkontaminasi, atau dengan mengkonsumsi air terkontaminasi yang belum diolah dengan tepat."

Dalam melakukan studi itu, tim peneliti mengumpulkan dan menganalisis sampel cyanobacteria dari 23 danau di Iowa, Kansas, Minnesota, dan Missouri untuk mencari 13 toksin serta senyawa bau. Danau dipilih karena kerap terjadi ledakan populasi cyanobacteria.

Microcystins, jenis toksin yang spesifik, adalah satu-satunya cyanotoxin yang kerap dipertimbangkan ketika mengevaluasi risiko yang berasosiasi dengan cyanobacteria dalam perairan di daerah wisata atau suplai air minum. Microcystins ditemukan di seluruh sampel, namun studi ini juga mengindikasikan bahwa toksin lain mungkin jauh lebih sering dijumpai daripada perkiraan.

TJANDRA | SCIENCEDAILY

Berita terkait

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

32 hari lalu

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

Peneliti BRIN tengah mengembangkan metode baru daur ulang baterai litium. Diharapkan bisa mengurangi limbah baterai.

Baca Selengkapnya

Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

47 hari lalu

Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

Antropomorfisme memiliki arti pengenalan ciri-ciri manusia hingga empati kepada binatang, tumbuh-tumbuhan, atau benda mati.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

51 hari lalu

Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Masyarakat adat suku Awyu mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung dalam sengketa izin lingkungan perusahaan sawit PT ASL di Boven Digoel, Papua Selatan.

Baca Selengkapnya

4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

4 Maret 2024

4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

Tersangka Barlian merupakan aktor intelektual kasus perusakan dan perambahan hutan di kawasan hutan produksi Sungai Sembulan Bangka.

Baca Selengkapnya

Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

13 Februari 2024

Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya bertemu Duta Besar Norwegia Rut Kruger Giverin membahas capaian emisi.

Baca Selengkapnya

Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

31 Januari 2024

Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

Saat SMA, Anies Baswedan mewawancarai Emil Salim. Kini, mereka bertemu kembali untuk berdiskusi. Sehari sebelumnya, Ganjar bertemu Emil pula.

Baca Selengkapnya

Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

29 Januari 2024

Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

Capres Anies dan Capres Ganjar menemui mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Emil Salim jelang pencoblosan Pilpres. Ada apa?

Baca Selengkapnya

Temui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

28 Januari 2024

Temui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

Selain persoalan lingkungan, Ganjar mengatakan dirinya juga membahas pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan

Baca Selengkapnya

Tim Kampanye Anies Baswedan Serukan Revisi UU Cipta Kerja

25 Januari 2024

Tim Kampanye Anies Baswedan Serukan Revisi UU Cipta Kerja

Tim kampanye tiga pasangan capres-cawapres bicara tentang perlindungan lingkungan hidup. Timnas Anies Baswedan menilai UU Cipta Kerja harus direvisi.

Baca Selengkapnya